Satu setengah jam perjalanan mereka kembali ke
hotel, selama di dalam mobil semuanya tampak damai, lelah setelah seharian
bersenag-senang. Tidak jauh beda saat tiba di hotel, semuanya langsung ke kamar
masing-masing beristirahat, Min di kamar sendiri, maklum teman-temannya dancer
sudah pulang duluan.
Tera
terlihat sedang mengepak barang-barangnya di kamar hotelnya, ia akan pulang
terlebih dahulu, liburannya telah usai, harus mulai beraktifitas kembali
sebagai seorang penyanyi juga di Thailand. Tera penyanyi yang cukup di kenal di
sana, yang memang tanah kelahirannya.
Mey,
sedang mengisi aplikasi pembuatan visa ke korea, ia berencana melanjutkan
kuliah di sana, sambil menyelam minum air tentunya, kuliah sekalian bertemu
Wooyoung dong,,hehe
~
Jam
9 malam, saatnya makan malam, Min mengetuk pintu kamar Junho. Ketiganya keluar
kamar,
” ayo, yang lain sudah menunggu ” ajak Min
” okay ” Chan maupun Dwi melangkah duluan
” mau ku bantu ???” tanya Min menawarkan diri membantu
” gak usah , it’s okay ” Keduanya menyusul Dwi dan
Chan
~
Semuanya
sudah berkumpul di meja makan yang besar, cukup untuk mereka berdelapan.
” set menu lagi-kah ??” tanya Dwi
” iya ” sahut Chansung
Khun diam saja, sepertinya kurang nyaman berada di
sana, Junho melirik ke arahnya,
” kenapa dia ” gumamnya
Dwi
mengamati wajah Khun tanpa di ketahui Chan yang sibuk berbincang dengan
Wooyoung sembari menunggu makanan datang. Tanpa sengaja Dwi dan Khun bertemu
pandang, segera saja Khun menoleh, sedikit tersenyum sinis. Dwi mendesah,
merasa bersalah mungkin ya ?? Khun merasa jenuh menunggu, padahal gak lama lo
itu itungannya. Ia bangkit dari duduknya,
” mau kemana ??” tanya Junho
” toilet” jawab Khun singkat, hehehehe
Tentu
saja tidak, Khun malah meluncur ke bar hotel itu. Breaking the habit, hahaha.
Ia mulai memesan minuman beralkohol yang penulis sendiri tak tahu jenisnya,
hehe. Setelah pesanannya dating, ia hanya memain-mainkan gelasnya saja. Ia
mencoba meminumnya, namun segera saja ia meletakkan lagi di mejanya.
“ sial !!??” gerutunya karena ia benar-benar tidak
bisa meminum minuman itu
” hei ???” seorang pemuda menghampirinya, duduk di
sampingnya
Khun tersenyum sinis, ” siapa kau ?” kesalnya
” aku ??” katanya seraya menunjuk ke arah dirinya
sendiri
” pelanggan ” jawabnya singkat,
” owww,,,” komen Khun ” bisa kau pergi dari sini
??” pinta Khun sok-sokan, yang lebih terdengar mengusir sih sebenarnya
Pemuda
itu tersenyum sinis tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar,
” memang siapa kau, apa kau satpam ?? ini tempat
umum bung ” kata pemuda itu seraya menoleh ke arah Khun. Khun juga menoleh,
tersenyum remeh
” heh, kau tidak tahu siapa aku ??!! ” suara Khun
terdengar menantang
Pemuda itu sedikit tersinggung juga mendengarnya
karena ia tahu Khun tidak mabuk, he
” yah, siapa kau ?? aku tidak tahu ”
” heh,,,aku beritahupun kau tidak akan tahu ”
jawab Khun remeh
Pemuda itu gerah juga, ia menggebrak meja
” brakkkkkk !!!! siapapun kau aku tidak peduli
!!!! apa kau tidak punya sopan santun ha ???!!”
” aku mau ribut denganku ha ???!!!” komen Khun
tidak terima
” oh,,,,sekarang kau menantang ha ??? okey ”
Pemuda itu dengan geram menonjok Khun sampai jatuh tersungkur, ia tersenyum
pahit seraya bangkit.
” apa tenagamu hanya segitu saja ?” ledek Khun
Pemuda itu semakin kesal, ia bermaksud memberi
pelajaran lagi pada Khun jika saja tidak ada orang yang menahan pukulannya,
yupzzzz, Taec rupanya
~
” maafkan dia, dia mabuk,,, ku mohon maafkan dia ”
pinta Taec sopan
” mabuk katamu ” kata pemuda itu seraya menunjuk
Khun yang masih muka angkuh ” kau pikir aku yang mabuk ha???!!! Lanjutnya pada Taec
” bukan begitu, hanya saja dia sedang tidak baik
sekarang ” bela Taec
” heh ” pemuda itu tidak percaya mendengar
penjelasan yang keluar dari mulut Taec itu
~
” dimana mereka kok belum datang juga ?” kata Wooyoung
seraya memasukkan makanan ke dalam mulutnya
” nanti juga mereka kembali ” jawab Junsu
” ya ya ya,,”
gerutu Wooyoung
~
Ya memang benar apa yang di katakan Junsu, tidak lama kemudian Tec dan Khun
datang. Terlihat Taec menyeret Khun, dan memaksanya untuk duduk di tempatnya.
Dwi mengamati muka Khun, dan menyadari ada yang salah,
” wajahmu kenapa Khun ?” tanya Dwi seraya ingin
meraih muka Khun, Chan yang duduk di sebelahnya Khun langsung saja meraih
tangan Dwi sebelum sampai ditempatnya (muka Khun). Reflek Dwi menoleh ke Chan
” kau ini kenapa ?”
Chan diam saja, ia semakin mempererat genggamannya
seraya menatap Khun.
Dwi menatap Chan yang masih menatap Khun, dan
akhirnya ia sadar juga, he
~
Junsu
menghela nafas, frustasi di buatnya.
” oke, ku rasa kalian berdua sudah dewasa bukan
???”
Junho Cuma saling berpandangan dengan Min sekilas.
Taec super kesal, sedangkan Khun diam saja, dan Wooyoung menatap Khun dan Chan
bergantian seraya melahap makanannya. Hehe
” perjelas sekarang juga, aku tidak mau hal ini
membuat JYP berubah pikiran lagi ,,okay ???” lanjut Junsu dengan nada sedikit
memaksa.
Suasana
masih senyap, semuanya pada diam di tempat, kecuali Wooyoung, yang masih santai
menikmati hidangan.
” sayang kan ??” gumamnya
~
” hmmm,, ” Dwi mulai berbicara dan dengan perlahan
melepaskan tangan Chan dari pergelangan tangannya.
” kurasa ini semuanya memang aku penyebabnya, ”
Kata Dwi sok bijak plus tegar
” satu-satunya jalan keluar,,,sekarang juga aku
akan keluar,, aku ingin pulang, sudah lama aku tidak bertemu mami ” katanya
memaksa senyum
Chan lansung menatap Dwi tidak percaya dengan
ucapan Dwi, yah tidak cuma Chan , yang lainnya juga tidak mengira akan seperti
itu.
” granpa,,,bisa bisa kau bayar aku sekarang ???”
” he ???? ” Junsu dan yang lainnya tidak mengerti
maksudnya
Kembali, Dwi harus memaksa dirinya untuk tersenyum
”bukankah 3 hari ini aku sudah jadi guide kalian ???”
Semuanya terdiam,
” kenapa kalian semua diam?? Ayo cepatlah,,,aku
tidak punya waktu banyak ” jelas Dwi
Tidak ia sadari matanya memerah, ia menoleh ke
arah Junho, Junho juga menoleh ke arah Dwi pula.
” oppa, kau juga,,,bukankah kau masih berhutang
padaku ?” Dwi sudah tidak tahan lagi, air matanya mengalir begitu saja
” i,,,iya, aku tidak melupakannya ” Junho langsung
memeluknya, tahu perasaan Dwi yang sebenarnya.
” apa kau yakin ???” tanya Junho retorik
Dwi hanya mengangguk saja, Junho melepas
pelukannya, ia menatap Dwi
” apa kau tidak mengharagai usaha kerasku ???”
Junho tidak terima begitu saja, hehe
Dwi langsung tanggap maksudnya
” bukan begitu oppa, ini demi kebaikan kita semua
bukan ??”
~
” apa begini saja akhirnya ” kata Chan pada
akhirnya
” kurasa itu bukan penyelesaian yang tepat ” kata
Chan serius
” OKE ” Junsu menepuk tangannya sekali
” ini hanya salah paham saja, Khun kau lebih
dewasa dari pada Chan, seharusnya kau tahu bagaimana harus bersikap ” lanjut
Junsu. Taec mengangguk tanda setuju
” aku tahu itu ” jawab Khun
” kalau kau tahu, seharusnya kau tidak mendekati
Dwi, jangan berusaha mencari perhatian darinya ” sela Chan
” siapa yang mencari perhatian darinya ” elak Khun
” kau ” seru Chan ” dengan keahlianmu memainkan
karakter wajahmu, itu mudah bagimu”
” apa kau bilang ?? ” Khun tidak terima
” perlu ku ulangi ??” tantang Chan
~
Taec dan Wooyoung diam saja, begitu pula dengan
Min, sementara Junho serius menatap Junsu yang semakin pusing.
” apa kalian berdua tidak bisa diam ?!!” Junsu
geram juga
” Dwi, sekarang keputusanmu di tanganku, aku akan
menuruti apa maumu ”
” aku ingin pulang ” seru Dwi
” tidak bisa !!” kata Chan keras
” lantas, apa yang akan kau lakukan ha ?” tanya
Junsu ” apa kau bisa menahan egomu untuk tidak selalu cemburu pada Khun?” papar
Junsu
” kita itu kerja tim,,,apa kau mau 2PM bubar hanya
karena masalah seperti ini ?”
Junsu menghela nafas ” mungkin inilah alasan
kenapa JYP melarang kita untuk pacaran” pungkasnya
Wooyoung dan Junho jadi tidak bersemangat
mendengarnya, hehehe
~
” bukankah oppa pernah bilang kalau oppa akan
lebih memilih 2PM daripada pacarmu ??” potong Dwi
” daripada aku yang selalu kau duakan, lebih baik
aku mundur, aku juga tidak akan bisa,,,tidak bisa,,,” ucap Dwi
” bukankah kau mencintaiku ?” tanya Chan
” apa pernah aku bilang seperti itu, oppa terlalu
percaya diri ?”
” kalau begitu apa
kau membenciku ?” lanjut Chan
Dwi tidak bisa menjawabnya, itu
membuat Chan yakin kalau Dwi mencintainya.
“ Khun, apa kau juga benar-benar suka pada Dwi ?”
tanya Junsu menengahi
” tidak ” ucapnya pasti ” aku hanya terobsesi
dengannya ”
Dwi menatap Khun tidak percaya, ingin tahu apa
lagi yang ingin di katakan Khun
” maaf Dwi, aku sudah membuatmu bingung, aku hanya
ingin balas dendam pada Chansung ” kata Chan beralasan, melawan kata hatinya
” balas dendam katamu ??” Chan tidak mengerti
” ya, apa kau lupa? Kau yang pada akhirnya
mendapatkan Yoona waktu itu, aku tidak akan pernah lupa ” jelas Khun
Dwi terlihat mengepalkan tangan di bawah mejanya,
kesal dengan Khun
” apa itu artinya kau hanya memanfaatkan aku saja
?”
” maafkan aku ” ucap Khun
~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar