Senin, 30 Januari 2012

PESAN DARI TEMAN,,,

“ ketika wajah ini penat memikirkan dunia, maka berwudlul-ah
            Ketika tangan ini letih menggapai cita-cita, maka bertasbihlah
                        Ketika pundak tak kuasa memikul amanah, maka bersujudlah
Ikhlaskan semua dan mendekatlah kepada-Nya agar tunduk
Di saat yang lain angkuh, agar teguh
Disaat yang lain runtuh, agar tegar
Disaat yang lain terlempar, semoga Allah selalu menguatkan kita di jalan-Nya
Amiiin,, ”

Jumat, 27 Januari 2012

cerita hari ini

sungguh, melamun memang tidak di sarankan di manapun dan kapanpun,,,
seperti hari ini, saat berangkat kerja aku melamun di jalan
dan pada akhirnya,,,,
hampir saja terjadi tabrakan beruntun,,,
hutffff,,, untung cepat sadar dari lamunan
so JANGAN MELAMUN

Sabtu, 14 Januari 2012

SIAPA YANG TAHU part 2

PART 2,,,Sampai di rumahnya, Anisa menghubungi owner dari WG untuk bertemu besok minggu depan, ternyata owner WG orangnya ramah dan enak di ajak berbicara. Mereka sepakat untuk bertemu di Restaurant tempat Dimas bekerja. Setelah selesai urusan dengan Gea (owner WG), ia sudah sibuk lagi mulai mendesain pernak-perniknya.
            Di workshop WG, Gea kembali mengingat perkataan Anisa yang baru di dengarnya “ sepertinya aku pernah melihat desain itu( desain yang sudah ada di intrnet WG) sebelumnya ”. Ia mengambil gambar desain yang di maksud dan memperhatikannya kembali. Sinta masuk ke ruangan itu, menyadari Gea sedang melihat desain, ia pun memulai pembicaraan ” kenapa dengan desain itu? Ada masalah? Bukankah itu sudah di launching ?”
” ga kenapa-kenapa, aku hanya befikir, desain ini memang unik”
Sinta tersenyum mendengarnya karena desain itu darinya. ” oh ya, buat produk selanjutnya, apa kamu sudah ada?” lanjut Gea
” oh itu,, belum ada sih tapi sudah terkonsep” jawab Sinta ” punyamu ?”
” sudah ada, tapi tetap harus menunggu punyamu, ”
” ya, aku mengerti ”
” oke, aku pergi dulua ada urusan, ” Gea keluar dari workshop, terlihat ia menghubungi seseorang. Ia duduk menunggu, ia teringat kembali ucapan Anisa ” sepertinya aku sudah pernah melihat desain itu senelumnya”. ” Kalau dia(anisa) memang sudah pernah melihatnya apa mungkin dia(sinta) bekerja di pihak lain juga?” pikir Gea. Setelah hampir 15 menit menunggu akhirnya datang seorang laki-laki mengendarai motor menghampirinya ” sorry, menunggu lama ” katanya
” santai ” jawab Gea sambil duduk di belakang laki-laki itu
” ini ” kata laki-laki itu sambil menyodorkan helm ” kemana?” lanjutnya
” cari makan ”
” kemana?”
” terserah ”
” okay,,” jawabnya yang kemudian mamacu motornya pergi ke tempat makan dan yang dituju tempat Dimas bekerja. Gea masuk duluan, sementara laki-laki itu memarkirkan motornya, ketika helm-nya di buka nampaklah laki-laki itu yang ternyata Iqbal.
            Hari berlalu dengan cepat, dilalui mereka dengan kesibukan masing-masing dan tidak terasa pula matahari sudah terbit kembali. Orang-orang mulai aktifitasnya kembali termasuk Anisa. Ia pagi-pagi sudah bangun, dengan segera siap-siap pergi kerja di WAYnet. Sesampainya di sana ia langsung bersih-bersih area warnet, dan setelah semuanya bersih ia langsung duduk di meja operator, mengeluarkan gambar-gambar desainnya, memperhatikan detailnya satu per satu, ia tersenyum puas. Hari semakin siang, pelanggan-pelanggan berdatangan silih berganti, ia sibuk melayani sampai-sampai ia lupa merapikan gambarnya. Sinta datang untuk menggatikan Anisa, saat di meja operator ia melihat gambar desain yang berserakan. Ia mengambil salah satunya.
” Sin,,, ” panggil Anisa. Sinta kaget mendengarnya dan terburu-buru memfoto desain yang di bawanya dengan ponselnya. ” ya ada apa?”
” kesini dong, ni aku gak bisa, ga tahu troublenya di mana ?”
” oke aku kesitu ” jawab Sinta yang buru-buru meletakkan desainnya kembali pada tempatnya, kemudian jalan ke bilik no.4 ” oh yang begini masalahnya, gampang, biar ku tangani ” katanya
” oke, thank’s ” Anisa kembali ke meja operator, ia sedikit kaget melihat desainnya yang belum sempat ia rapikan ” uhhh,,, sial,,, ” gerutunya sambil memunguti desainnya yang kemudian di masukannya dalam tasnya. Tak berapa lama Sinta menghampirinya ” sudah tuh ”
” sippp” puji Anisa ” oh ya aku pulang dulu ya”
” oke, hati-hati ”
” yupz ”. Ia terburu-buru membeli burger karena ia merasa sangat lapar. Ketika pesanannya sudah selesai ia segera mencari tempat duduk terdekat untuk menikmatinya, tapi Ia kurang beruntung, seorang laki-laki menabraknya hingga makanan yang di bawanya terjatuh. ” awwww,,,,, sialan ” keluh Anisa sambil menunduk melihat makanannya yang terjatuh.
” eh,,,maaf, maaf banget, terburu-buru ni”
” emang terburu-buru di dunia ini Cuma kamu doang ” celoteh Anisa sambil berlalu pergi tanpa melihat laki-laki itu. Laki-laki itu sepertinya ,mengenal Anisa, Ia mengejarnya ” hei,,!!!” panggilnya. Anisa tidak mempedulikannya. ” Hei !!! kamu Ane kan ?”
Anisa berhenti mendengar nama Ane di sebut, Ia menoleh, ternyata laki-laki itu Iqbal. Ia sedikit merasa senang melihatnya ” kamu? Ada apa?”
” maaf, aku tadi yang menabrakmu ”
” oh kamu ? sudah lupakan ” katanya sedikit kesal dengan raut muka yang berubah.
Iqbal yang melihatnya jadi gak enak hati ” maaf, bagaimana kalau ku ganti ”
” ga usah, kelamaan juga ”
” tapi,,, ”
” sudah ku bilang gak usah, lupakan saja ”
” gak bisa harus ku ganti ” kata Iqbal yang tetap memaksa dan tidak mau melewatkan kesempatan ini. Hehe
” ga usah, ” ulang Anisa lagi
” harus, besok siang ku jemput di WAYnet ”
” ya sudah terserah kamu saja ” Anisa akhirnya menyerah jugadan berlalu pergi. Iqbal mengejarnya ” ada apa lagi ?” lanjut Anisa yag sok gak butuh padahal butuh. Haha
” mau kemana? Mau ku antar ”
” mau pulang, gak usahlah, terburu-buru kan?”
” oh,,, itu, gak papa  ” kata Iqbal seraya terenyum ” gimana ”
” oke , ayolah ”
” yang benar ?”
” benarlah, kenapa? Ada yang salah ?”. Iqbal senang mendengarnya, namun tiba-tiba ponselnya berbunyi, ada panggilan masuk. Setelah selesai bicara lewat telepon, Ia meminta maaf pada Anisa karena tidak jadi mengantarnya. Anisa tidak mempermasalahkannya dan berlalu pergi, sementara Iqbal terlihat kecewa.
            Sinta sedang menggambar desain dengan ponsel di depannya, ia menjiplak desain yang baru di ”curi”nya. Setelah selesai ia segera menghubungi Gea ” konsepku yang kemarin ku katakan sudah selesai beberapa ”
” oke, tinggal kita pilih, secepatnya kita upload ”
” oke ” Sinta tersenyum senang. Sementara itu Iqbal sudah sampai di WG workshop, ia langsung masuk ke ruangan Gea ” ada masalah apa? Menganggu saja ”
” kenapa? Memangnya kamu punya urusan yang lebih penting pa ?”
” ya iyalah ”
” halah , sok penting amat ” kata Gea meremehkan.
” ya iyalah ini masalah,,,, ” Iqbal memotong kata-katanya. Gea menjadi penasaran ” masalah apaan ?”
” bukan urusan kamulah,,, rahasia ”
” hmm,,rahasia berarti soal cewek , iya kan ?”
” sok tahu ”. Gea tertawa mengejek ” stop, kenapa ku suruh aku kesini ?” lanjut Iqbal. Gea membawa notebook-nya ” ni, ” yang kemudian menyerahkannya pada Iqbal. Iqbal menerimanya ” kenapa? Ada yang rusak-kah ”
” ya, ”
” dasar, kebiasaan ” gerutu Iqbal, dan dengan segera ia langsung mengutak-atik notebook yang di bawanya itu sementara Gea sudah sibuk kembali dengan gambar-gambarnya. Iqbal sesekali melihat Gea ” sibuk amat ” komentarnya
” biasa kejar waktu ”
” alah,, sok amat, santai aja kali, waktu gak bakalan lari kemana, ngapain dikejar?” candanya. Gea hanya tersenyum saja. Di WAYnet, Putri datang untuk menggantikan Sinta, dengan terburu-buru Sinta pergi ke WG. Di meja operator, Putri menemukan ponsel, dilihatnya ada gambar desain di sana ” mungkin punya Anisa” pikirnya setelah ia ingat kalau Anisa desainer pernak penik. Ia menyimpannya dalam tas. Tidak lama kemudian datang pengantar makanan ke WAYnet ” ni pesanannya ”
” oke, thank’s gratis ya ”
” hu, maunya, ga bisa, harus bayar ”
Putri tersenyum manis, Dimaslah pengantar makanan itu. Mereka memang suf=dah semakin dekat sejak saat itu ( saat berkenalan ) walaupun belum resmi jadiannya. Sebelum pergi Dimas nitip salam juga untuk Anisa ”oh ya, salam ya buat Anisa ”
” oke ” jawab Putri bersemangat, keduanya tersenyum. Kembali ke WG, notebook Gea ternyata tidak bisa selesai hari itu juga, dengan terpaksa Iqbal membawanya. Gea sedikit keberatan ” ga bisa sekarang saja ?”
” gak, parah ni ”
” huhhhh    ” keluh Gea
” memang kenapa? Keburu kepake ? tu pake punyaku ” kata Iqbal sambil menunjuk tasnya.
” sorry ” jawab singkat Gea
” ya sudah, ni kubawa pulang ”
” terserahlah yang penting besok harus jadi ”
” emang berani berapa ”
” ohhhhhhhhhh,, pasang tarif sekarang, ha ???!!!”
Iqbal tidak menjawabnya, malah tertawa dan berlalu pergi. Setelah Iqbal pergi masukklah Sinta disana. Gea langsung menanyakan desain yang dibicarakan tadi, Sinta langsung memperlihatkannya termasuk desain yang dari Anisa. Mereka mengamatinya.
 ” menurutmu mana yang terbaik ?”
” kamulah yang menilai, ” jawab Sinta
” okelah, ini kubawa dulu saja, sekalian besok ku pilih dan kita ambil gambar ”
” siipppzzzzz ”
            Hari berikutnya, di WAYnet Putri sudah siap menggantikan Anisa yang mau pulang. Iqbal sudah ada didepan warnet. Putri yang melihatnya terkejut ” eh itu si Iqbal ” sambil menyenggol Anisa.
” sudah tahu , memang kenapa?”
” kamu,,,, ” kata-kata Putri terputus ketika orang yang dimaksud menghampiri mereka, menyapa pula ” Hei, apa kabar ” sapanya pada Putri ”
” kabar baik ” jawabnya” di sini tidak ada komputer yang rusak, siapa yang memanggilmu ” tanyanya.
” aku kesini bukan untuk memperbaiki komputer ”
” lantas ”
” untuk bayar utang pada Ane ”
” Ane ???” gumamnya sedikit bingung yang kemudian melihat ke arah Anisa. Anisa hanya tersenyum. Ia pun langsung menyadari sesuatu ” ohhhh, sama Ane ya ” lanjutnya.
” oke ayo pergi ” ajak Anisa. Mereka berjalan pergi ” Iqbal ,,, ” seru Putri
” ya, ” katanya sambil menoleh
” dapat salam dari Anisa ”
” heh ” Iqbal salah tingkah karena sekarang di sampingnya ada Ane. Sementara Anisa hanya diam saja
” iya, dapat salam lagi tuh dari Anisa ”
” hehehehehe , salam balik ” jawabnya sambil berjalan pergi duluan. Anisa menoleh pada Putri sambil berkedip jahil kemudian menyusul Iqbal. Putri tertawa geli juga. Hahaha.
            Mereka berdua sudah sampai di restaurant tempat Dimas bekerja, Anisa yang memilihnya. ” oh , disini tempatnya?”
” yup,,, aku sama si Putri langganan di sini, enak makanannya ”
” iya , belum lama ini aku juga makan di sini ”
” oh ya? Sama siapa ?”
” ha ?”
” kesininya sendirian ”
” iya ” bohong Iqbal yang waktu lalu datang bersama Gea. Anisa(Ane) memanggil Dimas, Dimas yang melihatnya terlihat senang kemudian menghampirinya.
” temannya ya ?” tanya Dimas melihat Anisa tidak sendirian
” iya 
” mau pesan apa ?”
” biasa aja ” jawabnya singkat ” kamu ?” tanyanya pada Iqbal
” sama saja ma kamu ”
” oke, seperti biasa 2, minumnya lemon juice, 2 juga tentunya ”
” oke, di tunggu ya ” kata Dimas. Melihat kedekatan di antara Ane dan Dimas, Iqbal menjadi penasaran ” kalian sudah kenal lama ?”
” ya, bisa dibilang begitu, saking seringnya kesini ” jawab Anisa sambil mengeluarkan gambar desainnya dan meletakkannya di meja.
” oh,,, langganan ” kata Iqbal lirih
” kenapa ?” selidik Anisa
” enggak,, enggak kenapa-kenapa”
” dia teman spesial ” sahut Anisa seraya tersenyum jahil kemudian pergi ke toilet. Iqbal sedikit kecewa mendengarnya lalu meraih gambar-gambar Anisa. Ia memperhatikannya satu per satu ” kayak Gea ” gumamnya. Ketika melihat Anisa mendekat, dengan segera meletakkan desain itu kembali pada tempatnya. Anisa duduk dan melihat-lihat desainnya.
” kamu desainer kayak gitu juga ?”
” begitulah, ini semua sebagian dari karyaku ” seraya menunjukkannya pada Iqbal
” untuk siapa?”
” maksudnya ?”
” bekerja untuk siapa ?”
”oh itu,,,, ” belum sempat Ia menjawab, makanan sudah datang, dan buru-buru Ia memasukkan gambarnya dalam tasnya.
” maaf menunggu lama ” kata Dimas dengan sopan
” gak papa, santai saja ” jawab Anisa. Iqbal memperhatikan Dimas. Dimaspun menyadarinya” ada yang mau di pesan lagi mas?”
” oh,,tidak, makasih ”
Dimaspun pergi, mereka berdua menikmati makan siangnya. Setelah selesai Iqbal bergegas ke kasir, ternyata Dimas juga yang ada di kasir. Dimas iseng bertnaya padanya ” teman dekatnya Anisa ya mas ?”
” bukan ” Iqbal refleks menjawab tanpa menyadari kalau Dimas bilang Anisa bukannya Ane.
” oh, kirain iya, ”
Dimas tersenyum, berfikir juga soalnya tadi Ane bilang kalau Dimas teman spesialnya. Selesai membayar Iqbal bergegas pergi, namun Dimas memanggilnya kembali ”ya, ada yang salah?”
” enggak, salam ya buat dia” sambil menunjuk Anisa
” oke,” katanya pura-pura
Sampai di luar nyatanya Iqbal tidak menyampaikan salam dari Dimas, Ia mulai cemburu, hahahaha. ” aku terburu-buru ni, duluan ya ” Anisa pamit ” makasih untuk hari ini ” lanjutnya
” oke ” jawab iqbal. Anisa pergi pergi, sementara Iqbal hanya bisa bilang ”maaf” karena ia merasa bersalah tidak menyampaikan salam dari Dimas untuknya. Anisa menuju ke MN, sedangkan Iqbal ke WG. Sesampainya di MN, Anisa segera menyerahkan gambar-gambarnya. Mika segea mengambil kameranya dan memfotonya, Anisa tahu apa maksudnya itu ” apa secepat itu ”
” ya, kita tidak boleh kalah start lagi ”
” oke-lah ” kemudian Ia membuka website MN melalui notebooknya dan membuka juga website WG di notebooknya Mika, namun tak begitu diperhatikannya. Di WG, begitu Iqbal datang, Gea langsung membukanya website mereka juga, Ia mengupload desain yang terpilih, termasuk desain yang sama dengan punya Anisa. Ia mengutak-atik web-nya itu, akhirnya desain baru mereka terbit. Gea tersenyum puas.
” sudah belum Mik ?” tanya Anisa
” sudah, tinggal kita upload ” jawab Mika sambil mengambil kabel data dan menyerahkannya pada Anisa beserta kameranya. Anisa mengutak-atik web-nya. Mika melihat layar notebooknya, ” kamu membuka web WG juga”
” iya, tidak masalah kan ?”
 ” tidak ” jawabnya kemudian mulai melihat-lihat web WG. Perhatiannya tertuju pada satu gambar yang sangat amat mirip dengan salah satu desain Anisa. ” Nis !!!” serunya
” ya, ” Anisa mendekat ” itukan !!!” serunya kaget juga.
” sangat amat mirip, sama ” lanjut Mika. Anisa marah dan kesal juga dan mengambil gambar-gambar desainnya, berjalan pergi keluar. ” mau kemana ?” seru Mika
” keluar, kamu terusin sendiri uploadnya, yang sama di buang ”
Anisa naik taksi dan pergi menuju WG workshop.

Sabtu, 07 Januari 2012

SIAPA YANG TAHU part 1

SIAPA YANG TAHU
                    
            “ Apa ?! “ Anisa kaget mendengar berita dari Mika yang bilang kalau desain yang di berikannya kemarin sudah ada di internet, bukan di website mereka melainkan di website saingan mereka.
” itu tidak mungkin? Aku baru memberikannya padamu 2 hari yang lalu kan ?”
” Mana ku tahu, tapi itu nyatanya, kalau gak percaya buka aja internet ” suruh Mika
” Oke nanti ku hubungi lagi ” kemudian menutup ponselnya. Anisa mulai membuka web yang di maksud, ia shock juga ketika tahu walaupun sudah di beritahu sebelumnya. ” ini tidak mungkin ” gumamnya ” apa ada yang mencurinya dariku ?” tanyanya, Putri membuyarkan lamunannya dengan tepukan di bahunya
” ada apa Nis?” tanya Putri
” oh, tidak apa apa, ayo pergi sudah selesai kan makannya?”
” oke, cabut ”
Mereka membayar makanannya di kasir, ketika Putri menyerahkan uangnya terlihat ia sangat senang berhadapan dengan kasir lelaki itu.
” ehm, kenapa kamu ?” tanya Anisa ketika sudah sampai di luar restaurant
” ga, kenapa-kenapa kok”
” beneran?”
” bagus deh kalau gitu, aku suka ma tu kasir hehehe” godanya pada Putri
” apa ? kamu suka” tanya Putri yang kaget
” kenapa ekspresimu seperti itu? Tidak masalah kan? ”
” no, no, no, ga boleh”
“ loh kenapa?”
“ bukannya kamu sudah suka ma Iqbal?”
” suka lebih dari satu boleh kan? Mana yang lebih dulu”katanya sambil berlalu dan tersenyum pada Putri yang masih bengong di buatnya. Putri mengejarnya ” hei !”
” kamu tidak boleh seperti itu, cukup Iqbal saja oke? ”
” terserah akulah”
” pokoknya tidak boleh, karena.... ’ kata-katanya terputus
” karena apa?”
” karena,,, karena,,,aku suka pada dia” katanya seraya menunduk agak malu juga
” hehehehehehehe” tawa Anisa lalu berbalik menuju restaurant kembali seraya berlalu
” hei mau kemana ” tanya Putri. Anisa hanya menunjuk restaurant, Putri mengejarnya dengan terburu buru. Sampai di depan restaurant keduanya berhenti, Anisa menengok pada Putri, Putri hanya bingung melihatnya.
” oke, karena kita sudah sampai, gimana kalau kita main fair ja, siapa yang menyapa duluan tu kasir, ia yang berhak mendekatinya ”
” ti,,, tidak boleh begitu dong, tidak adil namanya. Kamu Iqbal saja oke?” bujuk Putri
Anisa tersenyum ” tidak bisa ” Anisa masih saja menggoda temannya itu.
” satu, dua, tiga ” Anisa memberi aba-aba. Putri masih diam di tempatnya dan Anisa melenggang masuk restaurant dengan pedenya, Putri hanya melihatnya dengan perasaan kecewa namun Ia masih menunggu Anisa juga.
            Terlihat Anisa berbicara sesuatu pada kasir itu, kemudian tiba-tiba kasir itu datang menyapa Putri ” selamat siang mbak ada yang bisa saya bantu ”
” ha ” Putri kaget setengah mati, dia gelagapan, bingung mau bicara apa
” ada yang bisa saya bantu ?”
” oh ya,,, ” katanya kemudian diam memikirkan jawabannya. Kasir itu menoleh pada Anisa. Anisa hanya mengisyaratkan sesuatu padanya. Dia teringat kata-kata anisa ” Mas, itu teman saya yang di luar namanya Putri, Dia mau masuk, pesan makanan lagi tapi terlanjur malu katanya, dia menyuruhku kemari, tapi aku tidak tahu apa yang mau di pesannya, tolong Mas tanyain sendiri ya,,, ”
” Mbak Putri mau pesan apa” tanyanya pada Putri yang masih diam
” ha, oh,,itu pesan yang kayak tadi mas, di bungkus ”
” yang kayak tadi apa mbak”
” aku lupa nama rmnunya, masih ada recapnya kan ?”
” oh ya sebentar silahkan tunggu di dalam, itu temannya menunggu juga kan ”
” oh, ya, makasih” kemudian keduanya masuk ke restaurant bersama. Putri menghampiri Anisa yang sudah duduk di kursi pojokan. Anisa kesal juga di buatnya.
’ apa yang kamu katakan padanya? kamu ingin membuatnya seperti orang bodoh ha?”
” seharusnya kamu berterima kasih padaku, kalau bukan karena aku, kamu mana mungkin di samperin ma dia”
” apa ?”
Anisa tersenyum ” aku mana mungkin suka ama tu cowok, kamu tahu kan cowok yang ku sukai itu siapa? Dan aku bukan tipe orang yang mudah berpaling ”. Putri mencerna kata-kata temannya itu ” jadi ”
” iya, kamu ketahuan olehku walaupun aku sudah tahu lama sebelumnya ” kata anisa seraya tersenyum geli melihat Putri. Putri akhirnya balas tersenyum juga. Pesanan sudah datang, dan Putri langsung membayar saat itu juga. Keduanya pergi, namun sesaat setelah keluar Anisa masuk lagi ” kenapa?” tanya Putri
” ponselku ketinggalan ” bohongnya
Di dalam restaurant Ansa menemui kasir itu. ” ada apa mbak ”
” maaf, aku tadi berbohong, sebenarnya aku tadi hanya ingin membuat temanku bahagia, kamu dapat salam darinya,kalau yang ini aku jujur ” katanya seraya tersenyum manis. Kasir itu hanya diam untuk sesaat, tapi tanpa di sangka ” salam balik untuknya, perkenalkan namaku Dimas ” katanya seraya tersenyum
” oke, perkanalkan juga namaku Anisa dan sudah tahu kan nama temanku itu ” katanya sambil menunjuk Putri yang menunggu diluar.
” ya ”
” oke, makasih, permisi ”
” silahkan, terima kasih” kata kasir itu formal
 Dimas memandang keduanya seraya tersenyum senang. Ternyata Dimas selama ini juga memperhatikan keduanya kerena mereka memang langganan makan d di tempatnya, Dimas tertarik dengan Putri juga. Temannya datang nyamperin ” kenapa lo senyum-senyum sendiri?”
” tidak,,,, ” katanya sedikit malu
             Semantara itu tidak jauh beda dengan Dimas, Putri senang bukan main ketika ia dengar dari Anisa kalau Ia dapat salam dari Dimas.
” yang benar?” tanyanya tidak percaya
” benarlah, namanya Dimas ” jelasnya” cieeeeee,,,,,, ehm ehm ”. Putri hanya senyum-senyum saja begitu pula Anisa. Ia senang sudah berbuat sesuatu untuk Putri. ” oke, aku duluan ya, masih ada banyak urusan” kata Anisa
” lalu urusan kita bagaimana, urusan dengan atasan ”
” kamu selesaikan dulu ya, paling cuma diomelin, hehehehe ”
” ya tapi,,, ”
” sorry... ” kata Anisa sambil berlalu menuju MN workshop. Sampai di tempat itu, ia langsung menuju ruangannya menemui Mika. Mereka berbincang cukup serius saat itu mengenai kebocoran desain. Mika mencurigai kalau Anisa bekerja untuk workshop yang lain juga.
” apa kamu sudah gila ha? Kita bangun usaha ini bersama dengan susah payah, mana mungkin aku berbuat seperti itu, kamu tahu aku kan? Aku bekerja di luar cuma untuk WAYnet, itupun tak ada hubungannya dengan desain ”
” lalu kenapa bisa seperti ini?”
” mana ku tahu?!” mereka kemudian sama-sama terdiam, hening untuk sesaat.
” apa mungkin ada yang mencurinya dariku ?” pikir Nisa
” siapa?” tanya Mika
” aku juga tidak tahu, tapi apa mungkin itu terjadi? ”
” mungkin saja ” potong Mika. Keduanya berfikir. ” lalu bagaimana dengan produksi kita, apa sudah terlanjur di buat?” tanya Nisa kemudian
” untuk itu tidak usah terlalu di pikirkan, untungnya belum banyak yang di buat, bukankah barang kita selalu limited edition? So, kerugian tidak banyak ”
” syukur deh kalo gitu, oke akan kucari siapa di balik ini, ”
” yakin,.??”
” ya ” jawabnya pasti, kemudian ia membuka web WG, saingan mereka itu, dia sekali lagi melihat produk yang mereka luncurkan, ”sama, sama persis ” gumamnya, setelah itu bersandar di kursinya.
            Kembali ke Putri, sekembalinya ke WAYnet dia di omeli ma bosnya. Putri hanya bisa diam, karena biasanya yang berani berbicara balik hanya Anisa.
” kenapa gak bilang dari kemarin kemarin, kalau dari kemarin kan bisa selesai ni komputer ”
” maaf pak ”. Bos itu hanya heran dengan Putri yang hanya bilang maaf. ” lalu dimana si Nisa tu, kemana dia ?” lanjutnya
” dia ijin pulang duluan pak”
” apa-apaan ini, kenapa tidak bilang sebelumnya padaku, seenaknya saja , oke panggil segera teknisi, suruh cepat perbaiki ” kata si bos kemudian pergi
” iya pak” jawab Putri, setelah di lihatnya bosnya keluar dari warnet ” huffftttt, dasar ” omelnya, kemudian segera menelpon teknisi untuk memperbaiki komputer yang rusak. Sepuluh menit kemudian teknisi datang, ” kamu cepat datang juga ”
” iyalah, mana yang rusak ?”
” itu, ” tinjuk Putri
” suruh bosmu beli yang baru, ini terus yang rusak”
” alah, kamu juga senang kan, dapat job , hehehe”
” bener juga sih ” jawab teknisi itu sambil tertawa. Segera saja orang itu memperbaikinya, setelah agak lama, akhirnya selesai juga Ia mengerjakannya. Putri mendekatinya ” sudah selesai ”
” sudah, coba saja”
” oke ” Putri mulai mencoba komputer di depannya itu. Setelah memastikan semuanya sudah baik, segera Ia mematikannya kembali ” biasa yaw,, ” katanya
Teknisi itu langsung tahu apa yang di maksud, ia menyerahkan invoice padanya untuk di tandatangani ” oke, semua sudah beres, bye”
” oke makasih ya ”
” sama- sama ” kata teknisi itu kemudian keluar ruangan. Putri ingat dengan Anisa, kemudian menyusul teknisi itu ” hei, dapat salam dari Anisa ”
Teknisi itu menunjuk dirinya sendiri, tidak percaya ” aku ?”
” iya, Iqbal dapat salam dari Anisa ” ulang Putri
” lagi ??? ” katanya aneh karena sering ia mendapat salam dari Yang namanya Anisa ” yang mana orangnya?” tanyanya karena sampai sekarang belum tahu Anisa itu yang mana.
” orangnya baru keluar, tidak ada di sini”
” oh,,, oke, salam balik kalo gitu ”, Putri tersenyum mendengarnya sedangkan Iqbal masih bingung, penasaran dengan yang namanya Anisa. Iqbal pergi.
            Anisa keluar dari workshop bermaksud untuk pulang, namun di di perjalanan ada seseorang yang memanggilnya. Yup, itu Iqbal
” hei ”
” hei , ”
” kebetulan, mau pulang?”
” iya ” jawab Anisa dengan sedikit malas, pengaruh pekerjaan. Mereka akhirnya pulang bersama dalam suasana sedikit hening, kerena Anisa baru ga mood. Iqbal akhirnya yang memulai bicara.
” boleh tanya sesuatu ”
” apa ?” jawab Anisa
” yang namanya Anisa itu seperti apa? Dia teman kerjamu di WAYnet kan?”
” ha !?” Anisa mulai sedikit tertarik sekaligus kaget
” kenapa? ” tanya Iqbal melihat ekspresi wajah wanita di sampingnya itu ” oh ya namamu siapa? Aku tahu yang namanya Putri ma Sarah, kalau kamu Cuma sering ketemu doang ”
” he,, aku saja tahu namamu ”
” ya maaf kalau aku tidak tahu namamu”
” ee,,, Ane, ya namaku Ane, salam kenal ” canda dan bohong Anisa
” yeahh,, Ane, aku Iqbal ”
” sudah tahu “
“ oh ya, yang tadi, siapa sih si Anisa itu “
” kenapa memengnya ”
” enggak. Ingin tahu saja, dia selalu kirim salam padaku melalui temannya tanpa ku tahu wajahnya ”
” so ”
” ya,, aku ingin tahu lah, dia orangnya seperti apa ”
” aku tidak bisa mendiskripsikan wajahnya, Cuma, ya begitulah, selama ini yang ku tahu dia suka yang namanya Iqbal , itu setahuku sih itu ”
” aku maksudnya tanpa ”
” mungkin ” jawab Anisa dengan wajah tak bersalah telah berbohong, sementara Iqbal kepedean. Hehe. Anisa sudah hampir sampai di rumahnya, Ia belok saat sampai di ujung jalan, yang sebelumnya berpamitan padanya. Iqbal senyum-senyum sendiri setelah Ane menghilang dari pandangannya.