Candra muncul
dari belakang Kai
” kau rupanya ”
Wisnu tersenyum ”
lama tidak bertemu ” sapa Wisnu
Candra tersenyum
remeh ” ini semua memang salahku dari awal,, seharusnya aku memastikan sendiri
kalau kau sudah mati ”
” maaf, membuatmu
kecewa,,, ”
Candra mengarahkan pistolnya pada
Wisnu. Mereka berdua dan masing-masing kawanannya saling menodongkan senjata.
Atasan Wisnu memberi komando kepada pasukannya
” apa kalian siap
?!!! ”
” siap komandan
!!! ”
Mereka bergegas
pergi ke lokasi, Atasan Wisnu yang memimpin mereka.
Baku tembak terjadi, Kai segera
merebut pistol dari anak buahnya, ia memburu Wisnu, Sementara Wisnu hanya fokus
pada Candra dan Chanho Taec yang memang bos besar incarannya.
Tidak butuh waktu lama, Vicky sudah
sampai di tempat, dengan segera ia siaga dengan pistolnya. Menerobos kerumunan
orang-orang seraya menembaki setiap orang yang menghalanginya, tidak peduli
dari pihaknya atau pihak musuh. Pada akhirnya ia sampai di dekat Candra.
” bagaimana ini
bisa terjadi ”
” ada kemungkinan
aktifitas kita bocor di hongkong ”
” sial !!! ”
Vicky segera tahu apa yang di maksud Candra. Kepolisian Hongkong memang selalu
mereka hindari, tentu karena hubungannya dengan kepolisian dalam negeri yang
sangat dekat.
Pihak Wisnu tersudut karena kalah jumlah. Wisnu dan kawan-kawan menghindar dengan
bersembunyi, melakukan perlawanan dengan lambat. Mereka tersebar di beberapa
tempat. Pihak Candra terus memburu mereka, tidak akan melepas satu orangpun. Vicky
menyusuri lorong, melihat bayangan seseorang yang bersembunyi di balik tembok.
Sebaliknya orang yang bersembunyi itu juga menyadari kalau ada orang yang
mendekat, ia bersiaga.
Pada akhirnya mereka berdua terlihat saling berhadapan dan menodongkan
senjata, sama-sama terkejut, tidak menyangka dengan apa yang di lihatnya.
Ya,,,orang yang bersembunyi itu Wisnu.
” dorrrrr ” terjadi baku tembak di luar sana. Atasan Wisnu dan yang lainnya
sudah sampai dan tanpa basa basi melakukan penyerbuan. Kai berusaha melindungi
Candra,
” di mana Vicky
?”
” nona ?! ” tanya
Vicky
” di mana dia ???
” ulang Candra dengan keras
Kai tidak tahu
harus menjawab apa,
” cepat cari dia
!!!”
” kau ??” kaget Vicky
” yah,,,pada
akhirnya kita saling menodongkan senjata bukan ” kata Wisnu
” heh,, ini
memang sudah seharusnya ”
” apa kau mau
membunuhku ?” tanya Vicky selanjutnya
Wisnu tertawa
kecil, ” kau sudah pasti tahu jawabannya ”
” jangan sungkan,
” timpal Vicky
” bukankah
sekarang posisi kita sama ? akan lebih baik kalau mati bersama bukan ?” kata
Wisnu tenang.
Kai menurut dan berusaha mencari keberadaan nonanya itu, namun tidak di
temukannya. Sampai akhirnya ia melihat sosok Riko berlari menghindari kerumunan
orang-orang yang baku tembak. Ia menyusuri lorong, kakinya terhenti melihat kedua sosok di depannya.
” kalian ??” lirih
Riko
Wisnu dan Vicky
menoleh dengan senjata masih siaga.
” kau ??? ” seru
Vicky
” apa yang kalian lakukan ?” katanya
seraya berjalan mendekati Vicky. Kai muncul dari belakang Riko, Ia mengira
kalau Riko ingin berbuat hal yang buruk terhadap Vicky. Ia menodongkan
pistolnya, menarik pelatuk,,
” Awas !!!!! ”
seru Wisnu yang mengetahui keberadaan Kai
” dorrrrrrrrr ”
peluru melesat
Riko terjatuh
dengan perlahan. Vicky kaget di buatnya.
Wisnu maupun Vicky berlari ke arah
Riko, Riko terlihat sangat menderita ia
pingsan, maklum ia tidak seperti Wisnu yang notabene seorang polisi, yang mampu
menahan rasa sakit terkena peluru walau sebentar.
” Riko !!!”
panggil Wisnu
” Riko,,,Riko!!!
Ini aku,,,aku kakakmu !!!” teriak Vicky
Kai tercengang
mendengarnya ” kakak ???”
Wisnu
menggerak-gerakkan badan Riko
” bangun !!
bangun Riko !!! ayolah ”
Mata Vicky
memerah menahan tangis
” Riko !!!
bangun, oke !!!,,,oke!!! aku
akan pulang, aku akan pulang ” teriaknya lebih keras. {erlahan Riko membuka
matanya, senyuman tersungging manis di bibirnya
” sesuai
ucapanku, kau pulang,,,,aku,,,tidak akan muncul di hadapan kalian,,, terima
kasih,,, maafkan aku,,,maaf,,,” air mata Riko terjatuh ” maaf,,,” perlahan Riko
menutup mata tak sadarkan diri.
Vicky kaget bukan main,
” Riko !!! BANGUN,,,
Riko ,,,!!!”
Vicky jengah juga, ia berbalik memandang Kai yang masih tercengang, ia
mendekat perlahan dengan air mata yang mulai terjatuh.
” kau,,,???”
Kai diam saja
” kau pikir siapa
kau ha !!! ” ia berteriak terus mendekat
Kai perlahan
mulai berjalan mundur
” nona,,, ”
” tidak akan
pernah ku maafkan, tidak akan pernah !!!” Ia mulai menodongkan senjata ke arah Kai.
Wisnu memeriksa denyut nadi, ”
bertahanlah,,, ” katanya, kemudian melihat ke arah Vicky dan langsung
tercengang di buatnya karena melihat Candra mengarahkan senjata pada Vicky,,
” kita akan pergi
bersama-sama ” lirih Candra
” Awas !!!!!” teriak
Riko seraya berlari
” DORRRR” Candra menarik pelatuk,
Wisnu tertembak merasa kesakitan, terjatuh dengan perlahan. Vicky shock,
mendekati Wisnu, terlihat tertekan dengan situasi seperti itu. Kai menoleh ke
arah Candra,
” k,,,kau ???”
tanya Vicky tidak percaya
Ekspresi yang
sama dengan Riko, mereka masih bisa tersenyum. Vicky menangis di buatnya,
ya,,,mereka benar-benar tulus padanya,,,
Vicky jengah juga di buatnya, ia
marah dengan sangat, ” selamat tinggal semaunya ” lirihnya seraya dengan cepat
menembakkan pistolnya ke arah Candra yang tidak menyadari tindakan Vicky
” kau ??? ” tanya
Candra tidak percaya
” ya, aku sendiri
yang kan melenyapkanmu ayah,,,aku tidak ada pilihan, kau yang memulai,,,tapi
maaf,, kali ini aku yang akan mengakhiri ,,,”
” selamat TINGGAL
” ia menembak sekali lagi lagi ke arah Candra tepat di jantungnya, al hasil
Candra jatuh terkapar.
Vicky menoleh ke arah Kai dengan tatapan tajam.
Sekarang mereka sama-sama menodongkan senjata, bagaimana pun Kai tidak bisa
tinggal diam saja. Vicky tersenyum sinis
” beraninya kau
padaku , ingat apa yang ku lakukan saat pertama kali kau bertemu denganku ?? ”
tanyanya retoris
” aku ingat,,, ”
” bagus,,,so,,aku
akan mengulanginya untuk kedua kalinya, tapi,,,kali ini aku benar-benar tidak
akan melepasmu !!!”
” aku tidak akan
menyerah untuk ke dua kalinya, maaf,,,” jawab Kai
Vicky
tersenyum,,,
” Dorrrr !!!!!” Mereka bersama-sama
melepas tembakan,
Atasan Wisnu sampai di tempat. Ia memeriksa keadaan Wisnu dan Riko, dengan
cepat Ia menyuruh semua anak buahnya untuk meng-evakuasi keduanya.
Vicky dengan tertatih berjalan di sekitar lorong, ” beginilah pada akhirnya
,,,” katanya seraya tersenyum penuh penyeselan.
Lengannya terkena tembakan, dengan perlahan ia pingsan.
Sementara Kai terkapar tidak bernyawa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar