Riko terduduk, ia shock mendengar apa yang baru saja ia dengar
” apa kau
bermaksud menangkapnya atas kasus pembunuhan ayahku ”
Wisnu hanya diam
saja, ia bingung mau menjawab, kalau dia menangkap Vicky pastinya bukan karena
hal itu.
”siapa kau ” tanya rekan Wisnu mendapati Kai mengintip ke dalam apartemen
Kai menoleh kaget
” tidak ” dengan cepat ia memukul rekan kerja Wisnu itu, namun tidak mudah juga
menumbangkannya. Terjadilah keributan, Wisnu berusaha bangkit, namun sayang, ia
belum sehat benar, ia hanya bisa terduduk di temat tidurnya. Sementara Riko
berlari menghampiri, Kai berhasil kabur
” siapa ?” tanya
Wisnu
” tidak tahu, ia
terlihat mengawasi kalian berdua ”
Wisnu diam,
tersirat dalam pikirannya, mereka pasti anak buah Candra.
Vicky berhasil menangkap orang yang mengikutinya.
” siapa yang
menyuruhmu ”
Orang masih diam
” siapa !!!” bentak Vicky
” siapa ” Vicky
mulai menodongkan senjatanya
” itu,,,itu,,, ”
Belum di jawab,
peluru sudah membuat orang itu jatuh tersungkur, terlihat Kai berada di
seberang, dialah yang membunuhnya. Vicky marah
” kau selalu
mengikutiku ha ??!!!”
” nona dalam
bahaya ”
” itu bukan
urusanmu !!!”
” apa kau tidak
peduli dengan keselamatanmu sendiri ”
” Wisnu,, polisi
brengsek itu masih hidup, dan kau tahu rekan bisnismu itu bisa jadi
bersekongkol dengannya ’
” apa ???!!”
Vicky bukannya kaget dengan kabar itu, ia kaget kerana Kai mengetahui hal itu
” apa kau mencari informasi mengenai mereka ? siapa yang menyuruhmu ”
” papa ” tanya
Vicky retorik
” apa kau begitu
patuh dengannya,,, sialllll ”
” bukan dia, tapi
KAU !!”
” apa katamu ”
” aku seperti ini
karna Kau !!!”
Riko berada di ruang kerja rumahnya, ia masih teringat percakapannya dengan
Wisnu
” apa kau ingin
menangkapnya ?”
” itu tergantung
kau, kejadian itu sudah lama bukan? Kalau kau tak ingin mengungkap, kami tidak
bisa berbuat apa-apa ”
” apa kau yakin
Vicky itu kakakku ?”
Riko dompet Vicky
yang beru ia terima dari Wisnu, kemudian melihat foto yang terpampang di sana
” kakak,,,apa
yang harus ku lakukan ?”
Ia menghubungi
orang suruhannya, namun tidak ada jawaban, ia kesal. Ya, orang yang di bunuh
Kai , orang suruhan Riko
Candra dan yang lainnya terlihat di club malam sedang transaksi dengan
rekannya, tentu saja transaksi wanita.
” bagaimana ?”
” bagus, ku tunggu
barang berikutnya ”
Kai menghubungi
anak buahnya yang lain
” sudah beres ?”
” sudah ”
” bawa mereka
secepatnya ”
” oke ”
Rombongan
gadis-gadis cantik masuk ke club
” bagaimana
dengan yang ini ” tanya Candra
Rekannya
mengamati salah satu di antaranya, ia kelihatan senang, sementara gadis itu
ketakutan
” boleh juga ”
” barang yang
bagus tentu saja ada harganya, ”
” tentu saja ”
jawab rekannya seraya tersenyum
Candra tersenyum
puas.
Segerombolan polisi berpakaian bebas
datang merusak semuanya. Mereka melarikan diri dengan cepat sebelum mereka
tertangkap. Terlihat atasan Wisnu kecewa karena mereka kalah cepat.
Riko menghubungi suruhannya(yang di bunuh Kai) bermaksud ingin memastikan
lebih jelas lagi. Namun nihil, teleponnya tidak ada jawaban sama sekali. Ia
melihat berita di televisi, saat itu sedang di beritakan kalau di temukan
seorang mayat laki-laki, Riko shock, ia mengenali orang itu dari jam tangan
yang di pakai, ya, itu berita menegenai suruhannya yang sudah terbunuh. Ia
ingat percakapannya dengan Wisnu
” apa mungkin kau
yang membunuhnya juga ” kata kata itu ia tujukan pada Vicky yang membunuh
ayahnya.
” ku dengar Wisnu masih hidup ?” tanya Candra pada Kai
” iya ”
” cari dia sampai
dapat, dia akan menyusahkan kita di masa depan ”
” aku tahu ”
Vicky mendengar itu semua, ia bingung di buatnya.
Vicky maupun Kai
seakan berlomba untuk menemukan keberadaan Wisnu. Tapi sudah beberapa hari,
mereka belum menemukan juga, sementara itu Riko juga kebingungan mencari
keberadaan Vicky. Ia menghubungi Wisnu
” ya, ada apa ?”
” apa kau di mana
Vicky berada ?”
” kenapa?”
” aku sudah
mecarinya kemana-mana namun tak juga kutemukan ”
” mungkin ia ada di sana ”
” mungkin ia ada di sana ”
” dimana ?!”
Dengan mobil Riko mereka menuju ke NIGHT club
” tempat itu?
Bukankah kita pernah bertemu sebelumnya di sana?”
” ya , kau benar
”
” masuklah,
mungkin kakakmu ada di sana”
” ayo kita
buktikan ”
” tidak, kau saja
aku, tunggu di sini ”
” oke, ” Riko
keluar dari mobil, langsung masuk ke club, sementara Wisnu menunggu di dalam mobil
berada di seberang jalan.
Di dalam club, Riko menerobos orang-orang yang sedang asyik melapas penat
dengan bergoyang sesuka hati, ia mencari sosok Vicky yang tak kunjung ia
dapatkan. Ia duduk di kursi dekat bartender memesan minuman.
” terima kasih ”
” baru pertama ke
sini bung ?” tanya bertender wanita
” tidak ”
Bartender itu
tersenyum ” sepertinya kau orang baik-baik ”
Kali ini Riko
yang tersenyum. Riko masih celingak-celinguk mengamati keadaan sekitar sambil
sesekali meneguk minumannya.
” apa yang kau
cari ” tanya Bartender itu kembali
” seseorang ”
” orangnya
seperti apa? ”
” apa kau
mengenal dengan baik pengunjung di sini ”
” sebagian besar
iya ”
Riko tersenyum
sedikit meremehkan ” apa kau tahu wanita yang bernama Vicky ”
Bartender itu
memasang tampang serius mendengar nama yang di sebutkan Riko
” ada apa? Apa ku
kenal dengan dia ” tanya Riko melihat perubahan sikap wanita di depannya itu
” tidak,,, ada
hubungan apa kau dengannya ”
Riko menatapnya
” ah, maaf ”
bartender itu akhirnya sadar kalau ia sudah terlalu jauh bertanya.
Kai juga ada di sekitar situ, ia berjalan masuk ke club, sekilas ia melihat
mobil Riko, tidak lama kemudian Vicky juga masuk klub, namun ia tidak melihat
mobil Riko. Vicky duduk di kursi yang tadi di tempati Riko.
” tadi ada yang
mencari nona ” terang Bartender yang juga bicara dengan Riko barusan
” siapa ”
” entahlah,
sepertinya ia orang baik-baik ”
” seperti apa dia
”
Bartender itu
mencari sosok Riko ” ah ya, itu orangnya ” katanya seraya menunjuk ke arah Riko
yang sedang dududk di salah satu meja sudut ruangan.
” yang mana ?”
tanya Vicky yang celingak-celinguk. Rupanya ada banyak pengunjung yang menutupi
Riko
” itu, di meja
nomor 21 ”
” oke ” Vicky
mulai berjalan mendekati, namun ada salah atu anak buahnya yang menghampiri
” ada apa?”
” bos Candra mencari
nona ”
” ahhhh,, ya ”
mereaka berdua masuk ”kantor”
” ada apa mencariku ” tanya Vicky pada ayahnya
” ku rasa sudah
cukup kau membiarkan ayahmu ini bekerja sendirian ”
Vicky diam saja,
seraya meminum minumannya
” ku ingin kau
kembali seperti dulu ”
” bukankah aku
juga tidak kemana-mana”
” baiklah, anggap
saja ayahmu ini memohon, ikutlah misi untuk minggu depan ”
” apa ”
” di pelabuhan ”
” bukankah ayah
juga tahu kalau aku dari dulu tidak suka melakukan itu” Vicky tahu misi apa
itu, itu bagian dari perdagangan wanita
” aku tidak suka
mengulang perkataanku ” Candra tidak mau memohon kembali
” aku juga sama
ayah ” ia menenggak minumannya
” apa perlu aku
membantu urusanmu, agar kau kembali ”
Vicky ingin pergi
namun ditahan dengan perkataan Candra yang berikutnya
” Riko
Indraguna,,, apa perlu ku lenyapkan dia untukmu ”
Vicky menoleh ”
apa yang ayah lakukan padanya ”
” tidak ada ”
jawab Canda santai ” tapi,,,kalau dia menjadi penghalang juga, nasibnya akan
sama dengan polisi itu ”
” ah,
tidak,,,lebih tepatnya aku sendiri yang menbunuh mereka, ya,,,dengan tanganku
sendiri ” Candra mengatakan itu dengan tegas
Vicky keluar dari
kantor, sekilas ia melihat Kai dengan kesal.
Sampai di depan club, Vicky mengenali mobil Riko yang ada di seberang
jalan. Ia mendekatinya kemudian mengetuk kaca mobil pintu mobil. Ia terkejut
ketika yang ia lihat bukan Riko, melainkan Wisnu.
” kau,,,???”
” iya, aku , ”
” kenapa kau ada
di sini ”
” ini tempat
untuk umum bukan ”
Vicky tersenyum kesal. Riko muncul dari dalam club, ia segera menuju
mobilnya ketika tahu siapa wanita yang ada di sana, bersamaan dengan Kai yang
dengan terburu-buru keluar club. Ya rupanya tadi salah satu anak buah Kai
mengenali Wisnu.
Wisnu menyadari kalau dirinya sudah di ketahui orang-orang Candra. Dengan
sigap ia keluar dari mobil dan menyandera Vicky. Vicky kaget di buatnya. Riko
dan Kai sama sama menghentikan langkahnya.
” apa yang akan
kau padanya ” tanya Kai dengan keras seraya dengan perlahan mendekat ke arah
mereka
” aku tahu, kau
pasti tidak akan melepaskan aku dengan mudah bukan”
” ohhh, jadi
kau,,,”
” heh ” Wisnu
meremehkan ” pintar juga kau ”
Riko juga
perlahan mendekati mereka.
” apa yang kau
lakukan ?” tanya Riko pada Wisnu.
Kai mengenali Riko, yang ia tahu Riko temannya Wisnu, dengan cepat ia
menodongkan pistolnya padanya. Riko diam saja tahu dirinya dalam bahaya walau
ia sebenarnya tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.
” kalau kau tidak
lepaskan dia maka kau akan kehilangan salah satu temannya ”
Wisnu melihat
Riko, begitu juga sebaliknya ” coba saja, maka kau akan kehilangan wanita ini ”
ia juga menodongkan pistolnya tepat di kepala Vicky. Vicky berusaha melawan,
namun gagal.
” apa kau
benar-benar akan menghabisiku ”
” kenapa? Apa kau
takut ha?”
” cih, yang benar
saja ”
Wisnu tersenyum
remeh kembali ” lempar senjatamu, dan aku akan melepaskannya ” lanjutnya pada
Kai. Kai langsung menurut, melempar senjatanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar