Selasa, 15 Mei 2012

~ bad BEAUTIFUL @ 6

Di markas, Candra marah-marah ” kenapa ini bisa terjadi ??? apa kalian begitu bodoh hingga polisi berhasil mengendus tempat kita ???!!!!”
” apa maksudnya ini ?” tanya Vicky yang baru saja datang ”
” Polisi berhasil menggagalkan transaksi kita hari ini ?”
” apa, bukankah kita selama ini berhasil melakukannya, yang terakhir ?”
” kau !!!” Wisnu menunjuk ke arah Wisnu.
” ya ???” kata Wisnu
” bukankah kau yang terakhir kali transaksi ?”
” iya, jangan-jangan kau,,, ??? apa kau mata-mata polisi ?”
Semua yang ada di situ kaget mendengarnya, termasuk Wisnu sendiri.
” tidak mungkin ” kata Candra membela ” dia berhasil waktu itu ”
Wisnu hanya diam saja, tidak tahu apa yang harus di katakannya. Ia menoleh ke arah Kai. Kai terlihat mengangguk.
           
” untuk transaksi berikutnya, kau yang antar ” perintah Candra pada Wisnu
” tapi pa, apa Papa masih percaya dengan dia ?”
” tentu saja ” Candra beserta rombongan termasuk Kai pergi, sementara vicky masih diam di tempatnya.
” apa kau tidak percaya padaku ?”
” tidak ”
Wisnu tersenyum kecut mendengarnya ” bagus !!! memang tidak seharusnya kau taruh kepercayaanmu pada siapapun ”
Vicky mengernyitkan dahinya.
” jika kau sudah percaya pada orang lain, maka itu akan membuatmu hancur ” lanjut Wisnu
” tidak akan pernah ” tandas Vicky.
Hahahaha, Wisnu tertawa meremehkan ” oh ya ??? munafik !!!”
Vicky tersinggung mendengarnya, dengan keras ia menghantam perut Wisnu hingga jatuh berjongkok.
” jangan bicara yang bukan-bukan, kau tidak tahu siapa aku sebenarnya ha !!!”
Wisnu menyeka darah yang ada di sudut bibirnya ” maaf membuatmu kecewa, aku tahu siapa kau sebenarnya, bahkan melebihi Kai yang sudah mengikuti kau bertahun-tahun ”
Buakkkk, hantaman yang lebih keras mendarat sekali lagi di perut Wisnu,membuatnya meringis semakin merasa sakit.
” pukul saja sampai kau puas nona Julie !!!” teriak Wisnu yang kesal juga.
Seperti tersambar petir, Vicky diam seketika mendengar nama Julie di sebut.
” kenapa, apa aku salah ?” kata Wisnu saat melihat ekspresi wajah wanita yang ada di depannya itu.

Plakkkkkkk,, tamparan keras akhirnya mendarat juga di pipi Wisnu.
” namaku Vicky ” kata Vicky tegas menatap tajam ke arah Wisnu. Tak mau kalah, Wisnu balik menatap Vicky tajam ” aaahhh, yaaa ??? maaf aku lupa” katanya mengejek.
Vicky kesal, ia pergi dari tempat itu, ”siiittttttttt” ia kembali menoleh ke arah Wisnu saat langkahnya belum jauh, kemudian benar-benar pergi.
” arrrkkkhhhhhh ” teriak Wisnu yang teringat dengan Riko, sahabatnya yang selama ini mencari-cari kakaknya, yang tak lain Julie alias Vicky.
           
Riko menghubungi Wisnu saat jam istirahat kantornya.
” ya, halo ” jawab Wisnu yang duduk di dekat markas besar Candra. Masih terlihat bekas luka-luka akibat pukulan Vicky beberapa hari kemarin, terlihat sedikit lesu.
” apa kabar kau, lama tak jumpa bukan ?? sedang sibuk ”
” ya begitulah  ”
” eh, kenapa kau, suaramu agak aneh ” selidik Riko mendengar ada yang aneh dari sahabatnya itu.
” tidak ada apa-apa” bohongnya ” gimana kabar pencarian kakakmu ”
” belum ada hasil yang berarti, orang suruhanku sepertinya sudah menyerah andai saja aku tidak memaksa mereka  ”
” heh,,, memang sulit ” Wisnu mencoba tenang, berbohong, namun ia tak bisa ” sepertinya aku sudah menemui titik terang di mana kakakmu berada ” akhirnya dia mengatakannya juga.
” oh ya ???” Riko jelas saja kaget dan senang begitu mendengarnya ” di mana ?” tanyanya memburu
” kakakmu bernama Julie bukan, ia pergi dari rumah 10 tahun yang lalu ”
” iya,,, kau benar sekali ”
” di mana aku bisa bertemu dengannya, apa dia baik-baik saja ?” Riko sangat bersemangat
” sepertinya begitu,,,, ” penjelasannya terhenti ketika melihat sebuah mobil melintas di depannya ” kita bicara lain kali, aku sedang memburu sesuatu ” Wisnu segera menutup ponselnya, dan mengikuti mobil itu.

” halo,,,, halo !!! ” teriak Riko berulang ulang, namun nihil tak ada jawaban lagi.
” mami, sebentar lagi kita akan bertemu kak Julie ” katanya lirih, senang.
           
Sementara itu di Night club, Kai sedang minim-minum sendiri, namun masih bisa mengontrol diri jadi tidak sampai mabuk. Seseorang menghampirinya.
” hei, Kai ? tumben, di mana Vicky ?”
” nona sibuk ” jawabnya
” frustasi kau? Tak seperti biasa kau minum ?”
” tidak juga, aku sedang menggali informasi ”
” bisnis baru ?” tanya orang itu
” bukan, anak itu ?”
” siapa ?”
” anak baru itu ”
” anak baru ? aku belum tahu ”
” ini orangnya ” jelas Kai seraya mengeluarkan foto Wisnu. Orang itu mengamati ” ini,,,” seru orang itu ingat sesuatu.
” kau mengenalnya ??”
” ikut aku,,, ” ajaknya. Mereka masuk ruang CCTv Night Club.  Orang itu mengambil salah satu kaset di antara tumpukan kaset. Ia memutarnya.
” bukankah orang itu ( yang terekam ) sama dengan yang di foto ”
” yang mana ?”
 ” itu ” tunjuk orang itu. Kai melihatnya dengan sesama.
” ya, itu orangnya ” kata Kai ” siapa dia ” lanjutnya
” dia polisi yang menciduk pengedar beberapa waktu lalu ”.
           
Kai tertegun ” apa yang dia cari ??” katanya di kepala. Ia ingat kejadian saat bertemu Wisnu pertama kali, saat di pelabuhan ” mungkinkah,,,, ” pikirnya di kepala (menyadari kalau Wisnu mungkin saja tengah menyelidiki sindikat perdagangan wanita yang sedang mereka jalankan). Ia bergegas pergi. Orang itu juga menyadari sesuatu, ia menyusul Kai.
           
Wisnu mendapat telepon dari atasannya.
” pistol yang kau kirim kemarin ”
” yah, kenapa ?”
” itu,,,,”
Wisnu nampak tertegun mendengar penjelasan atasannya itu. Ia menutup teleponnya dengan lemas, bagaimana tidak? Riko-Vicky/Julie, dirinya, Ia tak bisa membanyangkannya. Terlebih lagi, ia menyadari perasaannya pada Vicky sudah tumbuh sejak pertemuan mereka di Night club ( saat Wisnu menolong Vicky ). Ia menunduk lemas, bersandar di kursi.
” hei  !!! ” teriak seseorang kepada temannya
Wisnu mendongak ” barang (narkoba) sudah siap, giliran kau ”
Wisnu bangkit berdiri, ia mengerti, hari ini tugasnya mengirim barang itu. Ia masuk ke sebuah mobil yang sudah menunggunya.
” kau ?” kagetnya saat melihat siapa yang sudah ada di dalam
” kenapa? Aku yang akan mengantarmu ” terang Vicky
           
Dengan mobil Vicky mereka meluncur ketempat tujuan, Wisnu merasa asing dengan jalan yamg mereka lalui,
” ini kemana ? bukan ke tempat yang biasa ?”
” kau ini bodoh atau apa? Kau pikir kita akan bertransaksi di tempat yang sudah di ketahui polisi,?” kata Vicky
” ku rasa tempat yang bahaya justru aman ?” timpal Wisnu. Vicky menoleh ke arahnya, sedikit curiga.
” kenapa ?” tanya Wisnu saat ia menyadari kalau dirinya di perhatikan
Vicky dengan cepat mengalihkan perhatiannya. Mereka sampai.
           
Wisnu keluar dari mobil, berjalan ke sebuah bangunan yang nampak usang dan tua. Ia melihat ke sekeliling bangunan itu, nampak sepi. Ia menunggu dan terus menunggu namun tak nampak seorang pun. Ia hendak keluar dari bangunan itu, namun saat dekat dengan pintu masuk, Kai muncul dari luar.
” mau kemana ?” tanyanya
” kau ???” Wisnu bingung melihatnya, tidak mungkin kalau Kai orang yang akan bertransaksi dengannya. Ia berjalan mundur, Kai terus mengikutinya
” apa kau takut ?” tantang Kai
” apa yang perlu kutakutkan ?! ”
” seperti biasa kau begitu percaya diri ”
” heh , mengapa tidak ???!!!” angkuhnya
           
Kai mulai kesal, ia maju menghantam Wisnu dengan keras hingga tersungkur ” kau pikir kau siapa polisi brengsek !!!”
Anak buah Kai mulai masuk, Wisnu dengan cepat menyadari posisinya saat ini, ia bangkit dan terus melangkah mundur. Mengambil ponsel dari sakunya dengan diam-diam, menekan nomor seseorang, menjatuhkan ponselnya, kakinya dengan perlahan menyeret ponsel itu jauh ke belakangnya.
” apa katamu?” tanya Wisnu berpura-pura
” jangan pura-pura bodoh !!! cihh ” Kai langsung kembali menghajar Wisnu. Ia tak bisa berbuat banyak, ia sadar kalau dirinya berani melawan, bisa di pastikan ia akan mati saat itu juga.
           
Candra masuk, di ikuti anak buahnya juga tentunya. Vicky melihatnya dari dalam mobil ” sebenarnya ada apa ini ?” tanyanya seraya diam-diam ikut masuk.
” apa yang kau cari??? ” bentak Candra ” pastinya bukan itu bukan ?” katanya seraya melempar barang yang tadi di bawa Wisnu (narkoba).
” memang benar, bukan itu ”
Candra balas tersenyum ” lalu apa ?”
” bukankah kau juga tahu ??” balas Wisnu
” Tae Tsung ,,,” tanya Candra retorik
” Tae Tsung,,, kau,,, sama saja”
Vicky kaget mendengar percakapan mereka ” apa maksudnya semua ini ?” masuk mendekati Candra.
” kau memang benar, dia polisi ”
Vicky tertegun gak percaya, ” jadi,,, ” pikirnya, namun buru-buru ia menoleh ke arah Candra ” Tae Tsung,,, ” katanya dalam kepala.
           
Wisnu memandang ke arahnya, ia tersenyum, bukan senyum bahagia atau sedih, namun senyum penuh kemenangan, ia mampu menunjukkan padanya kalau semua orang yang ada di sekitar Vicky memang tidak bisa di percaya. Vicky malah terlihat ingin menangis, khawatir melihat Wisnu.
           
” kau tidak akan pernah menemukan apapun ” tegas Candra seraya menodongkan pistolnya ke arah Wisnu
” aku yang menerimamu, aku juga yang akan membuangmu !!!”
” Dorrrrr ” tidak ada yang menyangka, Wisnu sudah jatuh bersimbah darah tertembak seseorang, sebelum Candra melepas tembakannya. Mereka semua terkejut.
           
Segerombolan orang masuk, Candra sepertinya mengenali salah satu di antaranya.
” kau ???”
Orang itu tersenyum ” bukankah kau mempersilahkanku melakukan tugasku dengan baik ??” . Itulah atasan Wisnu
Candra balas tersenyum ” ya,,,, ”

Suasana berubah menjadi panas, baku tembak tak bisa terhindarkan lagi. Kai menenbak salah satu dari mereka ketika ia melihat Vicky dalam bahaya, kemudian beralih melindungi dirinya sendiri seraya berusaha mendekati Candra dan keluar dari tempat itu. Sebaliknya, Vicky malah menerobos mendekati Wisnu, Wisnu masih tersadar saat itu.
” hei,,, kau tak apa-apa ?”
Wisnu tak sanggup berkata-kata lagi, ia hanya tersenyum saja, dengan perlahan kesadarannya hilang.
” hei kau !!! bangun kataku ”
Tidak ada jawaban angkuh seperti biasa.
” bangun !!! bangun kataku !!!”
Tidak ada respon sama sekali, ” hei,,,” teriaknya kembali seraya menggerak-gerakkan badan Wisnu. Akhirnya ia tertegun.
           
Di Mobil, ” Vicky masih di dalam ” terang Candra
” aku tahu ” Kai langsung kembali masuk, sementara mobil Candra melaju dengan cepat.
Kai menemukan Vicky yang masih tertegun di samping Wisnu. Kai meraih tangannya menyeretnya menerobos kerumunan orang di situ.
           
Atasan Wisnu mendekati tubuh Wisnu ” kau bertahanlah, sebentar lagi ” katanya yang kemudian membawanya pergi.
           
Saat mereka (Vicky & Kai) dalam perjalanan pulang, Vicky hanya diam saja, ingat kejadian tadi.
” nona ” tanya Kai mencoba mangajak Vicky bicara
” apa ?! ”
” ada yang membuat nona gelisah ?”
” tidak !!” jawabnya pelan namun tegas
Mobil masih melaju, keheninganpun berlanjut juga. Tak lama mereka sampai di depan rumah Vicky. Vicky beranjak mau membuka pintu, namun Kai menahan salah satu tangannya yang membuat Ia kembali duduk.
” tidak bisakah nona melihatku ?” pinta Kai yang cemburu sebenarnya, karena Ia menyadari perubahan sikap nona-nya itu sejak kemunculan Wisnu. 
Vicky hanya mengela nafas tahu apa yang di maksud Kai. Ia ingin keluar namun lagi-lagi Kai menahannya.
” aku,,,aku mencintai nona ” kata Kai pada akhirnya. Vicky jengah juga
” kalau kau mencintaiku seharusnya kau tahu siapa aku, ”
” kau pikir aku tidak tahu siapa kau, aku tahu kau dengan pasti bahkan melebihi polisi brengsek itu ” jelas Kai yang sekarang tidak memanggil Vicky dengan sebutan nona.
Vicky menoleh ” oh ya,,,??? Kalau kau tahu aku dengan pasti,,,” katanya masih dengan suara datar 
” kau tak akan mungkin berhubungan dengan Tae Tsung !!!” teriaknya kesal pada akhirnya, Ia keluar dari mobil, menutup pintu dengan kasar.
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar