Senin, 14 Mei 2012

bad BEAUTIFUL @ 5

Pulangnya Vicky langsung ke NIGHT, Wisnu melihat mobil yang di kendarainya ” apa ia juga terlibat? ” pikirnya merasa muak. Ia meninggalkan tempat itu, namun langkahnya terhenti melihat ada sekelompok orang menyerang Vicky yang masih di luar club. Ia berlari kencang, menghambur berusaha membantu. Namun naas baginya, perutnya tertusuk tanpa di ketahui oleh Vicky. Darah mengalir deras, Wisnu masih berusaha bangkit kembali. Sekelompok orang muncul dari club, yupz,, orang-orangnya tentunya. Keadaan berbalik, orang-orang yang tadinya membuat Vicky tersudut lari meninggalkan tempat itu, walau ada juga yang tewas.

” nona tidak apa-apa ?” tanya Kai
” tidak ” jawabnya kemudian menoleh ke arah Wisnu yang diam. Kai masuk bersama rombongan, Vicky belakangan. Ia heran melihat Wisnu yang masih diam.
” kenapa kau masih diam ?” tanyanya
Wisnu tersenyum menahan sakit.
” masuk ” seru Vicky kemudian.

Bukkkk,,, Wisnu terjatuh sudah tidak tahan lagi. Vicky menoleh langsung mendekati.

” hei !!!” teriaknya seraya memangku kepala Wisnu yang terlihat masih sadar. Nampak Ia masih sempat tersenyum sinis juga melihat Vicky. Sebaliknya, Vicky terlihat khawatir.
” kenapa ?” tanya Wisnu lemah ” bukankah sudah terbiasa bagimu melihat keadaan yang seperti ini ? apa peri kemanusiaanmu mulai muncul,, heh ”
” apa katamu ??!!” Vicky tertegun dan dengan perlahan Wisnu tak sadarkan diri.
” hei !!! bangun !!!” teriak Vicky lebih kencang sampai terdengar oleh Kai.
” kalian masuk saja ” perintahnya pada rekan-rekannya, kemudian mendekati mereka berdua.
           
Riko sedang berbincang dengan orang yang ia suruh mencari keberadaan Julie.
” bagaimana? Ada kabar terbaru ?”
” iya ” jawabnya” ini gambar yang berhasil kita dapatkan ” lanjutnya
” ini,,, foto wanita yang sering ke makam ayah ?”
” iya ” orang itu membenarkan
Riko memperhatikannya. Terlihat kurang jelas, wanita itu memakai kaca mata hitam, pakaian gelap pula.
” kami juga sempat mengikutinya sampai pusat perbelanjaan kemarin ”
” ada fotonya ?? ”
” ya ” Terlihat wanita sedang memilih-milih pakaian. Ia memperhatikan salah satunya. Ia teringat semalam, Vicky memakai pakaian mirip seperti yang ada di foto. Ia berfikir ulang,” apa mungkin ? dia kak Julie ??” tanyanya yang di tujukan kepada dirinya sendiri. Ia kembali teringat cincin yang di pakai Vicky. Ia menelpon SONE.

” apa ibu Vicky ada di tempat ? ini dari Presdir ELF ”
” maaf Pak, ibu sedang tidak ada di tempat, ada pesan yang ingin di sampaikan ?”
” oh, begitu, ?? sampaikan saja kalau saya menghubunginya ”
” baik ”
” terima kasih ” tutup Riko.
” apa kalian tahu Vicky?? Presdir SONE, selidiki dia untukku ”
” lalu bagaimana dengan kakak anda ?”
” mungkin ada kaitannya ”
” baiklah ” orang itu pergi undur diri.
           
Di rumah sakit,
” kenapa sampai terjadi seperti ini ?” tanya atasan Wisnu saat berkunjung ke rumah sakit memakai pakaian preman
” kenapa juga anda sampai ke sini ”
” ada laporan dari pihak rumah sakit, katanya di sini ada korban penusukan, ternyata itu kau ?”
” heh,,,” Wisnu tersenyum tipis
” kau belum menjawab pertanyaanku ”
” bukankah ini sudah jadi resiko ?”
” ya,,,mengenai laporanmu kemarin (saat Wisnu mengirim sms) sudah di tindak lanjuti ”
” bagaimana hasilnya ?”
” masih kita selidiki lebih lanjut ”
” tidak usah di ragukan, bahkan aku sendiri yang mengantar barang-barang itu ?”
” apa ??!!! ” atasannya belum tahu kalau Wisnu sudah masuk dalam dunia mafia, menjadi bagian dari mereka
” ya, aku sudah terlibat terlalu jauh , aku menjadi bagian dari mereka ?”
” apa kamu tahu resikonya?? ”
” aku,,, ” belum sempat Wisnu menjawab, Kai masuk ruangan. Atasan Wisnu pamit undur diri.

” terima kasih ” ucap Kai tenang, ia tidak tahu kalau orang yang menjenguk Wisnu seorang polisi juga, ia hanya mengira orang itu teman Wisnu.
” siapa orang itu ?” tanya Kai setelah atasan Wisnu keluar.
” kenapa kau datang ?”
” ini perintah dari nona ?” jawabnya berat
” apa kau begitu patuh padanya ?” tanya Wisnu sinis
” apa maksudmu ?”
” apa ini perwujudan setiamu sebagai bawahan ?”
Kai mulai terpojok dengan ucapan Wisnu, ia geram, mencengkeram kerah baju Wisnu, tangannya siap menonjok Wisnu yang masih terbaring ” apa katamu !!!”

” sedang apa kalian ???” tanya Candra yang tiba-tiba masuk
Kai melepas cengkeramannya.
” terima kasih, karena kau putriku baik-baik saja ”
” tidak perlu, sudah seharusnya ”
Candra tersenyum ” Kai, ikut denganku ?” perintahnya.

Rombongan keluar dari ruangan.
” aku sudah menerima laporan, yang menyerang kalian kemarin ”
” anak buah Tae Tsung ”
” ya, sepertinya ini akan lebih sulit ”
” ya,,, ” jawab Kai.
           
Waktu begitu cepat berlalu, seperti biasa Di sebuah klub malam, mereka ( gerombolan Vicky, Wisnu, dan yang lainnya) semua bersenang-senang. Kai tidak menikmatinya. Wisnu melihat Vicky duduk di sudut ruangan, perlahan ia melangkahkan kaki menghampirinya.
” ada apa ?” tanya Vicky tenang
” tidak,,,sepertinya Kai tidak menikmati malam ini ?” jelasnya masih menatap Kai
” kau juga tak menikmatinya ” timpal Vicky
Wisnu hanya tersenyum tipis ” kau salah,,,aku sedang menikmatinya sekarang ”
Vicky menoleh, ia menatap Wisnu yang masih menatap Kai.
Kai merasa kalau ia sedang di perhatikan, Wisnu menyadari perubahan mimik muka Kai. Ia menoleh juga, sekarang Wisnu dan Vicky saling berhadapan.

” maaf nona, sepertinya ada sesuatu di rambutmu ” kata Wisnu seraya memperbaiki tatanan rambut Vicky yang sedikit rusak pada bagian telinganya. Tepat saat itu, Kai melihatnya, Ia cemburu ” kau,,,!!!???” katanya geram yang di tujukan kepada Wisnu.

” Sudah ” kata Wisnu seraya kembali melihat ke arah Kai yang melihatnya, Ia tersenyum. Kai muak, dengan cepat ia menggampar Wisnu ” PLAKKK” sampai terjatuh dari tempat duduknya. Vicky refleks menghentikan tingkahnya saat akan mengulang untuk kedua kalinya ( manggampar Wisnu ). Kai dengan kasar menghardik tangan Vicky
” maafkan aku nona ”
” hei,, kau ini kenapa ? ” bentak Vicky membuat semua anak buah mereka melihat ke arah ketiganya.
” apa yang kalian lihat ?” bentak Vicky membuat keadaan menjadi normal kembali.
” apa nona tidak tahu ??” belum selesai Kai bicara.

Telepon Vicky berdering, Riko yang menghubunginya, mau tidak mau harus ia angkat saat itu juga.
” halo pak Riko ” jawabnya. Mendengar nama Riko kedua laki-laki di dekatnya tercengang. Kai merasa lebih cemburu lagi, sementara Wisnu jadi kepikiran Riko ( temannya ). Wisnu mengambil ponselnya dan menghubungi Riko, nomornya sedang sibuk, ia melihat ke arah Vicky . Kai pergi begitu saja ” siapa kau sebenarnya ” tanya Kai dalam benaknya yang semakin ingin tahu siapa sebenarnya Wisnu.
           
” ting toooonnggg ” bel Rumah Vicky berbunyi. Pembantunya membukanya dan mempersilahkan tamu itu masuk. Tamu itu duduk, sejenak mengamati rumah itu, ia tersenyum. Tak lama kemudian Vicky keluar dari kamarnya ” siapa ?” tanyanya kepada bibi. Vicky turun, ia tercengang melihat siapa yang duduk di ruang tamunya, ya itu Riko.
” kenapa ekspresimu seperti itu ?” melihat Vicky. Vicky tersadar dan buru-buru berpura-pura.
” ah,,, tidak ” seraya duduk ” darimana kau tahu alamat rumahku ?” selidiknya
” alamatmu cukup mudah untuk ku temukan, bukankah kau Presdir SONE?”
Vicky mengangguk seraya tersenyum mengerti.
” apa kau tidak sibuk hari ini ?”
” tidak ” jawab Vicky tanpa pikir panjang
” maukah kau pergi bersamaku ?”
” apa ?”
” apakah kau mau pergi denganku ” ulang Riko
” apa kau tidak sibuk ?”
” tidak ”
Vicky tersenyum ” baiklah ”. Riko tersenyum mendengarnya.
           
Candra menghubungi Vicky, namun gagal ponsel Vicky tidak aktif.
” pergilah ke rumah nona ” suruhnya pada Wisnu
” rumah nona ?”
” ambil berkas di sana ?”
” baik ”
Candra berbalik, ” kau temani dia ” perintahnya pada salah satu anak buahnya yang lain.

Mereka berdua bergegas.
” apakah nona ada ?” tanya Wisnu yang sudah sampai bersama rekannya
” nona tidak ada, ”
” kami di suruh kemari ambil berkas oleh tuan Candra ” rekan yang menemani Wisnu menjelaskan. Bibi langsung mengerti, dan membiarkannya masuk ke ruang kerja Vicky sementara Wisnu masih berdiri bersama pembantu itu.
” apa kau anak baru ?” tanyanya
Wisnu tersenyum, ” iya ”
” ohhh” pembantu itu melangkah pergi,
” maaf,,,” kata wisnu menghentikan langkahnya. Perempuan itu berbalik, Wisnu mendekatinya ” boleh saya bertanya sesuatu ?” tanya Wisnu sopan. Perempuan itu terkesan dengan sikap Wisnu
” boleh, silahkan ?”
” apa nona itu benar-benar putri dari tuan Candra ?”
” apa maksudmu?”
” maaf, maksudku apa Vicky darah daging dari tuan Candra ?” ulang Wisnu ” ku lihat mereka berdua berbeda ?”

Perempuan itu tersenyum, belum pernah ada yang menanyakan itu padanya sebelumnya.
” jujur, katamu memang benar ”. Muka Wisnu berubah serius mendengarnya.
” boleh aku tahu lebih lanjut ?”
” boleh, mari kita bicara bicara di sana saja ” perempuan itu menunjuk taman belakang.
” nona datang ke rumah ini dalam keadaan memprihatinkan,,,, ” perempuan itu bercerita panjang lebar.
           
” kita mau kemana ?” tanya Vicky kepada Riko yang sedang menyetir.
” ku ajak kau main ke rumah ?” Riko ingin tahu apa benar ia Julie, kalau iya, tentunya ia tidak akan asing dengan keadaan rumahnya, dan juga Salma pasti akan senang.
” apa ??!!! rumahmu, putar balik aku tidak mau ” suruh Vicky. Riko hanya tersenyum.
” apanya yang lucu ha ? antar aku kembali ke rumah ”
” ayolah,, sekali ini saja ” pinta Riko ” akan aku perkenalkan kau pada ibuku ”
” Whattt !!!!” Vicky tambah kaget saja mendengarnya.
” iya, aku sudah bicara banyak pada ibuku tentang kau ?”
Vicky tak percaya mendengarnya, ia bingung, sesaat ia berfikir ” bukankah ini kesempatan bagus untuk mengambil ELF?” ide jahat itu makin menjadi.
” baiklah ” Vicky akhirnya mengalah.
           
Wisnu berada di kamar Vicky, ia melihat tas lusuh.
” ia ke sini hanya membawa tas punggung, perutnya terluka parah akibat tusukan, ”
” apa dia datang ke sini sendiri ?”
” tidak, tuan yang membawanya, ia pingsan saat itu?”
” lalu ”
” tuan menyuruhku merawat ia sampai sembuh, setiap malam ia mengigau, raut mukanya ketakutan dan terlihat sangat menderita ?”

Wisnu ingat percakapannya bersama pembantu Vicky tadi. Ia membuka perlahan tas itu, Ia menemukan dompet lusuh di situ, ia membukanya, terdapat foto keluarga Vicky, mereka terlihat sangat bahagia. Saat ia menarik foto itu, terdapat foto Riko 10 tahun lalu juga” ini ??? ” pikirnya. Ia mengambil dompet itu kemudian melihat ke sekeliling ruangan, entah kenapa tatapannya tertuju pada sebuah kotak yang terbuat dari kayu. Ia membukanya dan sebuah pistol yang ia temukan.

Di mobil saat ingin kembali ke markas, temannya menyerahkan berkas pada Wisnu.
” itu berkas yang di maksud bos Candra ” jelasnya
” oke ” Wisnu mulai memeriksa, itu hanya berkas data keuangan salah satu club-nya, namun tak di sangka ada berkas lain yang tertawa. Belum sempat ia membukanya, mobil sudah sampai, dengan terburu-buru ia menyembunyikan berkas itu.
           
Vicky meng-aktifkan ponselnya, saat itu juga Candra menghubunginya.
” ada apa pa ”
” APA !!!!!” teriaknya, membuat Riko bergegas menepikan mobilnya.
” oke, aku segera ke sana ”
” ada apa ?” tanya Riko
” maaf, sepertinya aku tidak bisa bertemu ibumu siang ini ”
” okay, aku mengerti, mungkin ada yang lebih penting ”
” maafkan aku ”
” aku yang seharusnya minta maaf, kemana kita sekarang ?”
” tidak usah, aku turun di sini saja, kebetulan ayahku ada di sekitar sini ”. Vicky keluar dari mobil ” benar tidak apa-apa ?” tanya Riko khawatir
” iya, tidak apa-apa ”
” baiklah, besok ku hubungi lagi ” Mobil Riko melaju. Sesaat kemudian sebuah mobil menghampiri Vicky, Vicky masuk dan hilang dari pandangan.
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar