Pulangnya Vicky langsung ke NIGHT, Wisnu melihat mobil yang di kendarainya
” apa ia juga terlibat? ” pikirnya merasa muak. Ia meninggalkan tempat itu,
namun langkahnya terhenti melihat ada sekelompok orang menyerang Vicky yang
masih di luar club. Ia berlari kencang, menghambur berusaha membantu. Namun
naas baginya, perutnya tertusuk tanpa di ketahui oleh Vicky. Darah mengalir
deras, Wisnu masih berusaha bangkit kembali. Sekelompok orang muncul dari club,
yupz,, orang-orangnya tentunya. Keadaan berbalik, orang-orang yang tadinya
membuat Vicky tersudut lari meninggalkan tempat itu, walau ada juga yang tewas.
” nona tidak apa-apa ?” tanya Kai
” tidak ” jawabnya
kemudian menoleh ke arah Wisnu yang diam. Kai masuk bersama rombongan, Vicky
belakangan. Ia heran melihat Wisnu yang masih diam.
” kenapa kau
masih diam ?” tanyanya
Wisnu tersenyum
menahan sakit.
” masuk ” seru
Vicky kemudian.
Bukkkk,,, Wisnu terjatuh sudah tidak tahan lagi. Vicky menoleh langsung
mendekati.
” hei !!!” teriaknya seraya memangku kepala Wisnu yang terlihat masih
sadar. Nampak Ia masih sempat tersenyum sinis juga melihat Vicky. Sebaliknya,
Vicky terlihat khawatir.
” kenapa ?” tanya
Wisnu lemah ” bukankah sudah terbiasa bagimu melihat keadaan yang seperti ini ?
apa peri kemanusiaanmu mulai muncul,, heh ”
” apa katamu
??!!” Vicky tertegun dan dengan perlahan Wisnu tak sadarkan diri.
” hei !!! bangun
!!!” teriak Vicky lebih kencang sampai terdengar oleh Kai.
” kalian masuk
saja ” perintahnya pada rekan-rekannya, kemudian mendekati mereka berdua.
Riko sedang berbincang dengan orang yang ia suruh mencari keberadaan Julie.
” bagaimana? Ada
kabar terbaru ?”
” iya ” jawabnya”
ini gambar yang berhasil kita dapatkan ” lanjutnya
” ini,,, foto
wanita yang sering ke makam ayah ?”
” iya ” orang itu
membenarkan
Riko
memperhatikannya. Terlihat kurang jelas, wanita itu memakai kaca mata hitam,
pakaian gelap pula.
” kami juga
sempat mengikutinya sampai pusat perbelanjaan kemarin ”
” ada fotonya ??
”
” ya ” Terlihat
wanita sedang memilih-milih pakaian. Ia memperhatikan salah satunya. Ia
teringat semalam, Vicky memakai pakaian mirip seperti yang ada di foto. Ia
berfikir ulang,” apa mungkin ? dia kak Julie ??” tanyanya yang di tujukan
kepada dirinya sendiri. Ia
kembali teringat cincin yang di pakai Vicky. Ia menelpon SONE.
” apa ibu Vicky ada di tempat ? ini dari Presdir ELF ”
” maaf Pak, ibu
sedang tidak ada di tempat, ada pesan yang ingin di sampaikan ?”
” oh, begitu, ??
sampaikan saja kalau saya menghubunginya ”
” baik ”
” terima kasih ”
tutup Riko.
” apa kalian tahu
Vicky?? Presdir SONE, selidiki dia untukku ”
” lalu bagaimana
dengan kakak anda ?”
” mungkin ada
kaitannya ”
” baiklah ” orang
itu pergi undur diri.
Di rumah sakit,
” kenapa sampai
terjadi seperti ini ?” tanya atasan Wisnu saat berkunjung ke rumah sakit
memakai pakaian preman
” kenapa juga
anda sampai ke sini ”
” ada laporan
dari pihak rumah sakit, katanya di sini ada korban penusukan, ternyata itu kau
?”
” heh,,,” Wisnu
tersenyum tipis
” kau belum
menjawab pertanyaanku ”
” bukankah ini
sudah jadi resiko ?”
” ya,,,mengenai
laporanmu kemarin (saat Wisnu mengirim sms) sudah di tindak lanjuti ”
” bagaimana
hasilnya ?”
” masih kita
selidiki lebih lanjut ”
” tidak usah di
ragukan, bahkan aku sendiri yang mengantar barang-barang itu ?”
” apa ??!!! ”
atasannya belum tahu kalau Wisnu sudah masuk dalam dunia mafia, menjadi bagian
dari mereka
” ya, aku sudah
terlibat terlalu jauh , aku menjadi bagian dari mereka ?”
” apa kamu tahu
resikonya?? ”
” aku,,, ” belum sempat Wisnu menjawab, Kai masuk ruangan. Atasan Wisnu pamit undur diri.
” aku,,, ” belum sempat Wisnu menjawab, Kai masuk ruangan. Atasan Wisnu pamit undur diri.
” terima kasih ” ucap Kai tenang, ia tidak tahu kalau orang yang menjenguk
Wisnu seorang polisi juga, ia hanya mengira orang itu teman Wisnu.
” siapa orang itu
?” tanya Kai setelah atasan Wisnu keluar.
” kenapa kau datang
?”
” ini perintah
dari nona ?” jawabnya berat
” apa kau begitu
patuh padanya ?” tanya Wisnu sinis
” apa maksudmu ?”
” apa ini
perwujudan setiamu sebagai bawahan ?”
Kai mulai
terpojok dengan ucapan Wisnu, ia geram, mencengkeram kerah baju Wisnu, tangannya
siap menonjok Wisnu yang masih terbaring ” apa katamu !!!”
” sedang apa kalian ???” tanya Candra yang tiba-tiba masuk
Kai melepas
cengkeramannya.
” terima kasih,
karena kau putriku baik-baik saja ”
” tidak perlu,
sudah seharusnya ”
Candra tersenyum
” Kai, ikut denganku ?” perintahnya.
Rombongan keluar dari ruangan.
” aku sudah
menerima laporan, yang menyerang kalian kemarin ”
” anak buah Tae
Tsung ”
” ya, sepertinya
ini akan lebih sulit ”
” ya,,, ” jawab
Kai.
Waktu begitu cepat berlalu, seperti biasa Di sebuah klub malam, mereka (
gerombolan Vicky, Wisnu, dan yang lainnya) semua bersenang-senang. Kai tidak
menikmatinya. Wisnu melihat Vicky duduk di sudut ruangan, perlahan ia
melangkahkan kaki menghampirinya.
” ada apa ?”
tanya Vicky tenang
” tidak,,,sepertinya
Kai tidak menikmati malam ini ?” jelasnya masih menatap Kai
” kau juga tak
menikmatinya ” timpal Vicky
Wisnu hanya
tersenyum tipis ” kau salah,,,aku sedang menikmatinya sekarang ”
Vicky menoleh, ia menatap Wisnu yang masih menatap Kai. Kai merasa kalau ia sedang di perhatikan, Wisnu menyadari perubahan mimik muka Kai. Ia menoleh juga, sekarang Wisnu dan Vicky saling berhadapan.
Vicky menoleh, ia menatap Wisnu yang masih menatap Kai. Kai merasa kalau ia sedang di perhatikan, Wisnu menyadari perubahan mimik muka Kai. Ia menoleh juga, sekarang Wisnu dan Vicky saling berhadapan.
” maaf nona, sepertinya ada sesuatu di rambutmu ” kata Wisnu seraya
memperbaiki tatanan rambut Vicky yang sedikit rusak pada bagian telinganya.
Tepat saat itu, Kai melihatnya, Ia cemburu ” kau,,,!!!???” katanya geram yang
di tujukan kepada Wisnu.
” Sudah ” kata Wisnu seraya kembali melihat ke arah Kai yang melihatnya, Ia
tersenyum. Kai muak, dengan cepat ia menggampar Wisnu ” PLAKKK” sampai terjatuh
dari tempat duduknya. Vicky refleks menghentikan tingkahnya saat akan mengulang
untuk kedua kalinya ( manggampar Wisnu ). Kai dengan kasar menghardik tangan
Vicky
” maafkan aku
nona ”
” hei,, kau ini
kenapa ? ” bentak Vicky membuat semua anak buah mereka melihat ke arah
ketiganya.
” apa yang kalian
lihat ?” bentak Vicky membuat keadaan menjadi normal kembali.
” apa nona tidak
tahu ??” belum selesai Kai bicara.
Telepon Vicky berdering, Riko yang menghubunginya, mau tidak mau harus ia
angkat saat itu juga.
” halo pak Riko ”
jawabnya. Mendengar nama Riko kedua laki-laki di dekatnya tercengang. Kai
merasa lebih cemburu lagi, sementara Wisnu jadi kepikiran Riko ( temannya ).
Wisnu mengambil ponselnya dan menghubungi Riko, nomornya sedang sibuk, ia
melihat ke arah Vicky . Kai pergi begitu saja ” siapa kau sebenarnya ” tanya
Kai dalam benaknya yang semakin ingin tahu siapa sebenarnya Wisnu.
” ting toooonnggg ” bel Rumah Vicky
berbunyi. Pembantunya membukanya dan
mempersilahkan tamu itu masuk. Tamu itu duduk, sejenak mengamati rumah itu, ia
tersenyum. Tak lama kemudian Vicky keluar dari kamarnya ” siapa ?” tanyanya
kepada bibi. Vicky turun, ia tercengang melihat siapa yang duduk di ruang
tamunya, ya itu Riko.
” kenapa
ekspresimu seperti itu ?” melihat Vicky. Vicky tersadar dan buru-buru berpura-pura.
” ah,,, tidak ”
seraya duduk ” darimana kau tahu alamat rumahku ?” selidiknya
” alamatmu cukup
mudah untuk ku temukan, bukankah kau Presdir SONE?”
Vicky mengangguk
seraya tersenyum mengerti.
” apa kau tidak
sibuk hari ini ?”
” tidak ” jawab
Vicky tanpa pikir panjang
” maukah kau
pergi bersamaku ?”
” apa ?”
” apa ?”
” apakah kau mau
pergi denganku ” ulang Riko
” apa kau tidak
sibuk ?”
” tidak ”
Vicky tersenyum ”
baiklah ”. Riko tersenyum mendengarnya.
Candra menghubungi Vicky, namun gagal ponsel Vicky tidak aktif.
” pergilah ke
rumah nona ” suruhnya pada Wisnu
” rumah nona ?”
” ambil berkas di
sana ?”
” baik ”
Candra berbalik,
” kau temani dia ” perintahnya pada salah satu anak buahnya yang lain.
Mereka berdua bergegas.
” apakah nona ada
?” tanya Wisnu yang sudah sampai bersama rekannya
” nona tidak ada,
”
” kami di suruh
kemari ambil berkas oleh tuan Candra ” rekan yang menemani Wisnu menjelaskan.
Bibi langsung mengerti, dan membiarkannya masuk ke ruang kerja Vicky sementara
Wisnu masih berdiri bersama pembantu itu.
” apa kau anak
baru ?” tanyanya
Wisnu tersenyum,
” iya ”
” ohhh” pembantu
itu melangkah pergi,
” maaf,,,” kata
wisnu menghentikan langkahnya. Perempuan itu berbalik, Wisnu mendekatinya ”
boleh saya bertanya sesuatu ?” tanya Wisnu sopan. Perempuan itu terkesan dengan
sikap Wisnu
” boleh, silahkan
?”
” apa nona itu
benar-benar putri dari tuan Candra ?”
” apa maksudmu?”
” maaf, maksudku
apa Vicky darah daging dari tuan Candra ?” ulang Wisnu ” ku lihat mereka berdua
berbeda ?”
Perempuan itu tersenyum, belum pernah ada yang menanyakan itu padanya
sebelumnya.
” jujur, katamu
memang benar ”. Muka Wisnu berubah serius mendengarnya.
” boleh aku tahu
lebih lanjut ?”
” boleh, mari
kita bicara bicara di sana saja ” perempuan itu menunjuk taman belakang.
” nona datang ke
rumah ini dalam keadaan memprihatinkan,,,, ” perempuan itu bercerita panjang
lebar.
” kita mau kemana ?” tanya Vicky kepada Riko yang sedang menyetir.
” ku ajak kau
main ke rumah ?” Riko ingin tahu apa benar ia Julie, kalau iya, tentunya ia
tidak akan asing dengan keadaan rumahnya, dan juga Salma pasti akan senang.
” apa ??!!!
rumahmu, putar balik aku tidak mau ” suruh Vicky. Riko hanya tersenyum.
” apanya yang
lucu ha ? antar aku kembali ke rumah ”
” ayolah,, sekali
ini saja ” pinta Riko ” akan aku perkenalkan kau pada ibuku ”
” Whattt !!!!”
Vicky tambah kaget saja mendengarnya.
” iya, aku sudah
bicara banyak pada ibuku tentang kau ?”
Vicky tak percaya
mendengarnya, ia bingung, sesaat ia berfikir ” bukankah ini kesempatan bagus
untuk mengambil ELF?” ide jahat itu makin menjadi.
” baiklah ” Vicky
akhirnya mengalah.
Wisnu berada di kamar Vicky, ia melihat tas lusuh.
” ia ke sini
hanya membawa tas punggung, perutnya terluka parah akibat tusukan, ”
” apa dia datang
ke sini sendiri ?”
” tidak, tuan
yang membawanya, ia pingsan saat itu?”
” lalu ”
” tuan menyuruhku
merawat ia sampai sembuh, setiap malam ia mengigau, raut mukanya ketakutan dan
terlihat sangat menderita ?”
Wisnu ingat percakapannya bersama pembantu Vicky tadi. Ia membuka perlahan
tas itu, Ia menemukan dompet lusuh di situ, ia membukanya, terdapat foto
keluarga Vicky, mereka terlihat sangat bahagia. Saat ia menarik foto itu, terdapat foto Riko 10
tahun lalu juga” ini ??? ” pikirnya. Ia mengambil dompet itu kemudian melihat
ke sekeliling ruangan, entah kenapa tatapannya tertuju pada sebuah kotak yang
terbuat dari kayu. Ia membukanya dan sebuah pistol yang ia temukan.
Di mobil saat ingin kembali ke markas, temannya menyerahkan berkas pada
Wisnu.
” itu berkas yang
di maksud bos Candra ” jelasnya
” oke ” Wisnu
mulai memeriksa, itu hanya berkas data keuangan salah satu club-nya, namun tak
di sangka ada berkas lain yang tertawa. Belum sempat ia membukanya, mobil sudah
sampai, dengan terburu-buru ia menyembunyikan berkas itu.
Vicky meng-aktifkan ponselnya, saat itu juga Candra menghubunginya.
” ada apa pa ”
” APA !!!!!”
teriaknya, membuat Riko bergegas menepikan mobilnya.
” oke, aku segera
ke sana ”
” ada apa ?”
tanya Riko
” maaf,
sepertinya aku tidak bisa bertemu ibumu siang ini ”
” okay, aku
mengerti, mungkin ada yang lebih penting ”
” maafkan aku ”
” aku yang
seharusnya minta maaf, kemana kita sekarang ?”
” tidak usah, aku
turun di sini saja, kebetulan ayahku ada di sekitar sini ”. Vicky keluar dari mobil ” benar tidak
apa-apa ?” tanya Riko khawatir
” iya, tidak
apa-apa ”
” baiklah, besok
ku hubungi lagi ” Mobil Riko melaju. Sesaat kemudian sebuah mobil menghampiri
Vicky, Vicky masuk dan hilang dari pandangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar