Kai sangat terpukul mendengarnya
” maaf,,, maafkan
aku ” seraya menutup mata,menyenderkan badannya di kursi mobil.
Terlihat Wisnu masih terbaring lemah di rumah sakit, atasannya berada di
sana menunggu. Dokter masuk untuk memeriksa.
” bagaimana keadaannya
?”
” tenang,
semuanya akan baik-baik saja ”
” oke, baguslah ”
respon atasan Wisnu dengan menatap anak buahnya secara iba.
Paginya Vicky sudah beraktifitas normal ( pergi ke kantor ), saat sudah
sampai pintu Candra muncul, ” apakah sikapmu tidak akan berubah ?” tanyanya
Vicky menoleh, ”
ada apa ?” suaranya berat, sepertinya ia sangat lelah
” apa kau tetap
akan seperti ini sampai akhir ”
” maaf ayah ”
Vicky tidak mau berbicara lagi, ia pergi
” tentang Tae
Tsung ” kata-kata Candra menghentikan langkahnya, ia berbalik
” ini hanya
bisnis ” lanjutnya ” bukankah kau tahu semua ini dari awal ?”
( seharusnya
Vicky tahu dari awal tentang bisnis apa saja yang mungkin saja mafia jalani)
” yaa,,, tapi,,,
untuk yang ini, aku tidak mau berpartisipasi, maaf,,, ”
” ya, aku
mengerti ” jawab Candra yang tahu dengan pasti kalau Vicky tidak suka dengan
hal-hal yang berbau eksploitasi terhadap wanita
” maaf, bukannya
aku tidak mau berbicara lebih lama dengan Papa, tapi,,, aku sudah telat
Candra tersenyum,
” iya,,, ”
Vicky keluar, masuk mobil, sekali lagi ia melihat rumahnya sebelum
benar-benar pergi. Dalam perjalanan, ponselnya berdering
” halo,,, ”
” yah, apa kabar
? begitu sibukkah kau sehingga sulit untukku menemuimu ?” Rupanya Riko yang
menelponnya
” ahh, tidak ”
” bisakah kita
bertemu ”
” aku akan datang
ke kantormu sekarang juga ”
” baiklah ” Riko
terdengar senang
Tidak butuh waktu lama, Vicky terlihat sudah ada di kantor Riko. Riko
membawa dua cangkir kopi untuk menemani mereka berbincang.
” lama tidak ada
kabar ? sibuk kah ?”
” tidak, hanya
saja akhir-akhir ini aku memang tidak ke kantor, ada banyak hal yang harus aku
urus ”
Riko
mengangguk-angguk mengerti,
” sepertinya kau
terlihat senang ” tanya Vicky melihat kegembiraan yang ada di raut muka Riko
” begitulah,
sebentar lagi aku akan bertemu dengan seeorang yang spesial ”
Vicky tidak
mengerti ” spesial ???”
” ya, tentu saja
” senyum Riko mengembang
Vicky meminum
kopinya, pandangannya masih tertuju pada Riko yang tak menyadari kalau dirinya
di perhatikan.
” permisi
sebentar ” Vicky keluar dari ruangan, menghubungi seseorang
” bagaimana, sudah ada laporan mengenai presdir ELF ”
” sudah,
laporannya sudah saya kirim ke rumah ”
” oke ”
Vicky kembali
masuk, saat itu Riko juga sedang menelpon seseorang,
” halo ”
” ya,, ”
Riko terlihat
terkejut, karena bukan suara orang yang di maksud
” di mana Wisnu
?”
Ternyata ia
menghubungi Wisnu
” dia ada di
rumah sakit ”
” Whatttt ” kali
ini Riko tambah kaget lagi. Sementara Vicky juga terkejut mendengar nama yang
baru saja di sebut Riko ” Wisnu ” lirihnya ”
” maukah kau pergi denganku ”
” kemana ?”
” rumah sakit ”
” siapa,, siapa
yang sakit ”
” temanku, mau
pergi denganku ” ulangnya
” ya, ” jawab
Vicky dengan cepat, ingat nama Wisnu, ia ingin tahu apa Wisnu temannya Riko sama
dengan Wisnu yang itu.
Riko langsung menghambur ke dalam ruangan, sementara Vicky tertahan di luar
ketika ia mendapat telepon dari seseorang.
Ia kembali masuk ke ruangan, kali ini giliran Riko yang mendapat panggilan,
” sebentar, aku
keluar dulu ”
Vicky hanya mengangguk mengiyakan. Ia kemudian berjalan mendekati ranjang.
Dengan perlahan nampak wajahnya menegang, tahu siapa yang terbaring di situ,
” k,,,kau ”
kagetnya seraya mengepalkan tangannya, ia berjalan lebih mendekat tak terasa
air matanya menetes, entah senang atau apa,
” k,, kau ma,,
masih hidup ??” tanyanya retorik tak percaya
Riko kembali masuk tanpa di sadari olehnya, Ia menoleh ke arah Vicky, heran
melihatnya,
” kau,,,kau
kenapa ?”
” heh,,,” ia
menoleh dengan cepat ” ti...tidak ” jawabnya cepat
” dia,,,diakah
temanmu itu ?”
” iya, dia
temanku dari dulu, ”
” apa
pekerjaannya ? sepertinya pekerjaannya berbahaya sampai dia seperti itu ”
” yah,, kau benar
, dia,,, ”
Riko tidak mau
memberitahunya kemudian mengalihkan pembicaraan
” hari ini, kau
ada acara ?”
” heh ,,, tidak ”
” mau makan malam
denganku ”
” oke ” jawabnya
dengan senyuman yang terkesan ia paksakan.
Riko kembali ke arah Wisnu, ia melihat sepertinya Wisnu mulai tersadar,
Vicky yang melihatnya buru-buru pergi dengan alasan ke toilet.
” hei,, kau sudah
sadar ?”
Wisnu masih
sedikit bingung, ia menoleh ke arah Riko dan segera mengenalinya.
” k,,kau rupanya
” tanyanya lemah
” ya, kau
mengenaliku ?”
” kau pikir aku
amnesia ha, aku masih ingat siapa kau ??”
” kau,, kau pikir
ini di surga ha ?”
Wisnu tersenyum
tipis, ia ingat kejadian yang terakhir ia alami, raut mukanya berubah
” kenapa ?”tanya
Riko
” tidak,,, ”
katanya menutup matanya kembali
” heh, kau,,kau
mau tidur lagi ?”
” sebentar,, ”
Pas, ketika itu Vicky masuk mengajak Riko pulang,
” maaf, aku harus
segera pergi ”
” ha ???”
” masih banyak
urusan di kantor ”
” oke, ayo kita
pulang ”
” tidak usah, kau
di sini saja, aku bisa naik taksi ”
” tidak, aku yang
mengajakmu kemari, aku juga yang harus membawamu kembali ”
Vicky tersenyum,
sekilas ia melihat ke arah Wisnu yang masih terbaring dengan mata tertutup.
” hei, aku pergi
dulu ” pamit Riko pada Wisnu
Keduanya pergi, dengan perlahan Wisnu membuka kembali matanya, rupanya tadi
ia tidak tidur, dan mengenali suara Vicky.
Tidak lama berselang, atasannya datang. Wisnu celingak celinguk mencari
ponselnya
” ini yang kau
cari ?”
Wisnu tersenyum ”
ya,,”
” kau sudah sadar
, maaf ”
” untuk apa ?”
” rasa sakitmu ”
” ah ya, aku
tahu, lupakan saja ”
Atasannya
tersenyum tipis. Wisnu terlihat mengetik sesuatu di ponselnya.
” apa aku boleh
aku minta tolong ?” tanyanya pada atasan
” apa ?”
Kembali ke Riko dan Vicky, di perjalanan, Riko membuka ponselnya, ia
tersenyum membaca pesannya
” ada apa ?”
tanya Vicky
” temanku ingin
tahu siapa kau ”
” siapa ? aku ”
” ya, yang ada di
rumah sakit tadi ”
Vicky kaget
kemudian terdiam memandang jalanan di depannya
” besok ku
kenalkan dia denganmu, apa kau keberatan ?”
” ah ,,, tidak ”
jawabnya pelan kemudian kembali terdiam
Sampai di depan SONE, Vicky langsung keluar mobil dan melambaikan tangan
pada Riko yang segera berlalu, ia kembali ke rumah sakit, namun begitu
terkejutnya dia melihat Wisnu tidak ada di kamarnya, bahkan sudah bersih. Ia
bertanya pada petugas di sana.
” di mana pasien
yang ada di sini barusan ?”
” oh itu, dia
sudah keluar ?”
” apa !!!keluar
?” Riko terkejut
” iya, laki-laki
setengah baya yang membawanya pergi ”
” kemana
kira-kira keberadaannya ”
” maaf, kami
tidakl yahu hal itu ”
” ah ya , terima
kasih ”
Riko bergegas
pergi, di dalam mobilnya ia berfikir sesuatu, ia segera menghubungi nomor
Wisnu, namun nihil tidak ada jawaban.
Vicky ada di ruang kerja di rumahnya, ia mencari file yang di maksud orang
suruhannya tadi, namun tidak ada.
” kau yakin sudah
sampai di rumahku ha ”tanyanya pada seseorang lewat telepon
” ya, nenek yang
menerimanya ”
Ia segera mencari
nenek (pembantunya)
” apa beberapa
hari yang lalu nenek menerima berkas dari orang suruhanku ”
” iya, sudah ku
taruh di meja kerja nona ” jelasnya
” di meja kerjaku
?”
” iya ”
Vicky terdiam
sesaat ” apa ada orang lain yang masuk kamarku selain aku ”
” ah ya ” nenek
itu ingat ” kemarin ada dua orang yang datang mengambil berkas kesini ”
” dua orang?
Seperti apa mereka ?”
” tangan kanannya
Tuan ”
” Kai ??”
” bukan ”
jawabnya ” dan yang satu lagi sepertinya orang baru ”
” orang baru ??”
” ya, dia
terlihat berbeda dari yang lainnya, sepertinya ia orang baik-baik ” nenek itu
tersenyum. Vicky hanya tertegun ” mungkinkah itu ,,, ” ia menyadari mungkin
Wisnu yang di maksud oleh nenek. Ia teringat hubungan Wisnu dengan Riko juga,
Ia kaget bergegas pergi.
Tak berapa lama Candra masuk, ” ada apa dengan Vicky ?” yang tadi
berpapasan saat mau masuk.
” nona menanyakan
orang suruhan Tuan kemarin yang datang mengambil berkas ”
” hanya itu ”
” mungkin ia kehilangan
berkas, ”
” berkas ???”
” iya ”
Candra pergi
menemui Kai
” ada apa dengan
Vicky ?”
” nona ???,
memangnya ada apa ?”
” mungkinkah ia
sedang mencari informasi seseorang ?”
” seseorang ?? ”
pikir Kai ” mungkin itu,,, ” ia menghentikan penjelasannya
” siapa ?” tanya
Candra tegas
” Presdir ELF,
rekanan SONE ”
” selidiki dia
untukku ” perintah Candra
Di rumah sakit, Vicky berjalan perlahan memasuki keluar dari kamar Wisnu,
ia kaget begitu melihat kamar itu sudah kosong
” di mana kau ?!
” lirihnya
Ponselnya
berdering,
” sebenarnya apa
yang kau cari ?” tanya Kai lewat telepon
” apa maksudmu
?!!!”
” Riko Indraguna
”
” apa kau yang
mengambil berkas milikku ”
” tidak ” jawab
Kai
” apa yang kau
cari ?” tanyanya kembali
” ini bukan
urusanmu !!!” Vicky marah kemudian menutup teleponnya
Kai hanya bisa menghela nafas, terluka untuk kesekian kalinya. Ia pergi ke suatu tempat, tak ia sangka ia malah melihat Wisnu dengan sekilas, namun ketika ingin di dekatinya, Wisnu sudah lenyap ” apa dia masih hidup ?”
Kai hanya bisa menghela nafas, terluka untuk kesekian kalinya. Ia pergi ke suatu tempat, tak ia sangka ia malah melihat Wisnu dengan sekilas, namun ketika ingin di dekatinya, Wisnu sudah lenyap ” apa dia masih hidup ?”
Vicky dan Riko di restaurant untuk makan ma;am seperti janji sebelumnya.
Riko hanay diam saja, begitu juga dengan Vicky. Di seberang ada yang mengawasi
keduanya.
” kenapa kau diam
saja ? ” tanya Vicky ” biasanya kau yang mulai bicara bukan ?”
Riko tersenyum ” aku
hanya sedang berfikir ”
” ah, maaf ”
” maaf untuk apa
?”
” mengganggumu ”
” tidak masalah ”
Riko kembali tersenyum
Selesai makan keduanya berpisah karena memang mereka membawa mobil
sendiri-sendiri
” sampai jumpa ”
kata Riko
” bye ”
Di jalan, Vicky merasa kalau ia di ikuti seseorang, sesekali ia melihat
belakang melalui kaca mobilnya. Ia tenang saja, tidak berusaha menghindar, ia ingin tahu siapa orang itu.
Tidak jauh beda dengan Vicky, Riko juga diikuti seseorang namun ia tak
menyadarinya. Ya, Kai yang mengikutinya. Riko mendapat telepon, ia buru-buru
mengangkatnya
” hei, kau ada di
mana ha ?” tanyanya, ternyata yang menghubunginya Wisnu
” aku ada di
aparteman untuk sementara waktu ”
” apartemen mana
?”
” apartemen yang
dulu ”
Riko langsung
saja memutar balik mobilnya ke tempat yang di maksud. Begitu sampai ia langsung
masuk ke apertemen Wisnu. Terlihat Wisnu terbaring di tempat tidurnya, salah
satu rekan kerja Wisnu juga ada di sana.
” siapa kau ?”
tanya rekan kerja Wisnu
” biarkan saja,
dia temanku ”
” heh, sebenarnya
bagaimana situasi dirimu saat ini ha ?” tanya Riko
” sulit ”
” begitu sulitkah
hingga ada dia (rekan kerja Wisnu) di sini ”
” mungkin ”
” lalu,,,lalu
bagaimana dengan kakakku ”
” entahlah ”
” apa kau bilang
!!! kemarin kau bilang... ”
” entah dia atau
kau , akan saling menerima satu sama lain ”
” apa !!!
maksudmu ??”
” hei, belikan
minuman untuk kami ” perintah Wisnu pada temannya
” oke ” temannya
keluar
Wisnu mulai
berbicara kembali ” aku tidak tahu bagaimana mengatakannya, aku sendiri sudah
terlibat jauh
” berbicara yang
jelas ” Riko tidak sabar
” Vicky ”
” apa ???!!!”
Riko kaget ” kau juga kenal dia ”
” Wanita itu, tak
lain kakakmu yang kau cari-cari selama ini, dialah Julie ”
Riko tertegun
mendengarnya, ” Vicky ???” katanya ” kakak ???”
” yah, dialah
kakakmu dan juga,,,dialah yang mebunuh ayahmu 10 tahu silam ”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar