10 tahun kemudian
Seorang pemuda memakai jas rapi, berkaca mata hitam berdiri di puncak nampak stylist nan berkelas
berdiri di puncak gedung ” aku ada di puncak sekarang kak, apa kakak dapat
melihatku? Jika ya,, ku mohon temui aku ” pemuda itu melepas kacamatanya,
sangat tampan dan menarik.
Flashback.
Salma ” Riko, ku mohon, tolong mama, temukan Julie
demi mama, temukan Julie,,,”
”Riko mengiyakan ” ya ma, sampai ke ujung duniapun
akan ku temukan kakak dan untukku, untuk kita,,,”.
Teleponnya berdering. ” ada apa” tanyanya
” ada masalah pak
”
” aku, aku segera
datang ” Pemuda itu bergegas naik lift turun ke lantai 5, masuk ke sebuah
ruangan PRESIDENT DIRECTOR , duduk di kursinya, mejanya terdapat papan
bertliskan RIKO INDRAGUNA. Itulah
Riko, adik Julie Presiden direktur perusahaan ELF.
Di hari yang sama seorang polisi muda berada di lokasi perampokan, sebuah
bank, seluruh uang terkuras habis, belasan juta menghilang dalam sekejap. Ia sibuk
mengintrogasi seorang saksi, namun nihil tak ada jawaban yang memuaskan. Ia
bertanya pada salah satu staff keamanan bank ” di mana CCtv?”
” di sebelah sana
pak ”
Polisi segera
bergegas, namun CCtv sudah di rusak pelaku sebelumnya. Polisi itu semakin emosi
” apa-apaan ini” ia kembali ke lobby ” benarkah di bank sebesar ini tak ada
yang melihatnya?” teriakannya di tujukan kepada semua orang yang ada di sana.
” tenang pak,
tenang,,,mereka semua korban ” kata polisi yang lain menenangkan.
Name tag polisi itu
bertuliskan WISNU TAMA.
Wisnu Tama seorang polisi muda yang sudah banyak mengungkap kasus
penyelundupan, dia jarang menemui kasus perampokan seperti sekarang ini.
Dan tidak jauh dari lokasi, seorang wanita cantik, manis tersenyum sembari
mengenakan kacamata hitamnya. Menancap gas mobil mewahnya melewati depan bank,
melemparkan syal hijaunya, hingga terbang terbawa angin. Mobilnya terhenti di
depan sebuah rumah mewah pula, ia masuk bergegas naik tangga, ” Vicky ” panggil
seseorang yang ternyata Candra-lah yang terlihat.
” Papa ” katanya
sedikit terkejut ” kapan datang ?”
Candra tersenyum ” beres ?!!” tanyanya kemudian
Candra tersenyum ” beres ?!!” tanyanya kemudian
” sukses ”
katanya datar, condong ke dingin malah.
” tidak bisakah
kamu mengubah sedikit kebiasaanmu itu ?” tanya Candra
” apa ?”
” tersenyumlah ” kata Candra kemudian pergi berlalu. Vicky berbalik, kembali menaiki tangga, tersenyum tipis. Kai menghubunginya
” tersenyumlah ” kata Candra kemudian pergi berlalu. Vicky berbalik, kembali menaiki tangga, tersenyum tipis. Kai menghubunginya
” ya, halo ”
” data mengenai
perusahaan yang nona inginkan sudah di dapat ”
” bagus,!!!”
Vicky melaju ke STAr club, markas besar Candra dkk. Kai langsung
menjelaskannya.
” SONE, sedang di
ambang kebangkrutan, bank-bank sudah tidak lagi mengeluarkan pinjaman untuk
mereka, bahkan sahamnya anjlok drastis ”
” ohhh,,,
sekarang apa mereka sedang ada kerjasama dengan pihak lain?”
” belum di ketahui,
tapi ELF berminat merekrut SONE untuk proyek mereka yang baru”
” pantau
perkembangannya ” perintahnya, Candra datang menghampiri.
” apa kamu
berfikir untuk beralih ”
” heh, aku hanya
ingin mencoba dunia yang baru, selama 10 tahun cukup bagiku untuk tahu dunia
yang hitam ini ”
Candra tersenyum
tipis ” apa kamu pikir dunia yang hitam ini tak menyenangkan ?”
” bukan, bukan
seperti itu, setidaknya aku ingin membuat hidupku lebih berwarna ”
” selama ini aku
selalu membiarkanmu bertindak sesukamu,,,”
” sekarang? Apa
papa ingin menghentikanku ?”
” tidak, hanya
saja, jangan lupakan papamu?”
” aku tidak akan
lupa ?” kali ia tersenyum, Candra juga tersenyum.
Vicky beralih pergi ke NIGHT club, di tempat parkir bawah tanah, ia di goda
oleh segerombolan laki-laki, dari pakaiannya ia dapat menebak, mereka dari
kalangannya ( dari dunia hitam juga)
” hai cewek,,,”
Vicky hanya diam
saja menerobos gerombolan itu, pasang tampang dingin
” kok diem sih,
semakin manis aja ”
” minggir ”
katanya keras
” jangan gitu
dong,,,”
” minggir ”
ulangnya ” atau kalian akan menyesal ”
” ahhhh, semakin
cantik saja kalau marah ”. Salah satu di antara pemuda itu mulai menyentuhnya,
reflek saja ia memiting tangannya, ” aku sudah peringatkan ”
Katanya melepas
yang kemudian ia layangkan bogem mentah. Pemuda itu mengaduh kesakitan,
teman-temannya hanya melongo melihatnya.
” kenapa kalian
diam ??!!!” bentak pemuda itu.
Dengan cepat mereka mengeroyok Vicky, kalah jumlah ia mulai tersudut, salah
satu di antara mereka menghunus pisau, Wisnu tak sengaja melihat perkelahian
itu, ia menendang seorang yang membawa pisau tadi, Vicky menoleh untuk melihat
siapa orangnya, ia tak mengenali Wisnu sama sekali, akhirnya mereka berdua
berhasil membuat gerombolan itu mundur.
” apa kamu tidak apa-apa ” tanya Wisnu. Vicky menoleh, Wisnu terdiam
melihatnya, ”cantik, sangat amat cantik, berkarakter” pikirnya. Vicky tidak
menjawab, ia malah berlalu. Wisnu masih terpaku, bawahannya datang membuyarkan
lamunannya.
” sudah kita
temukan pak ”
” di mana dia ?”
” ada di dalam
club ”
” oke ” mereka
masuk ke dalam club, menangkap pengedar narkoba yang di maksud, Wisnu tak tahan
, ia memukul pelaku itu ” siapa yang lain?”
” tidak ada ”
kata pelaku
” bawa dia segera
” perintah Wisnu
” baik pak ”
Wisnu menerobos orang-orang yang sedang asyik dance. Ia mencari sosok
Vicky, namun nihil, tak di dapatkannya.
” aku dengar
polisi sudah mengendus tempat ini ”
” iya, semenjak
kasus pembunuhan itu, polisi sering mampir ke sini ”
” pembunuhan ??
kau pikir aku tidak tahu?” Vicky menggebrak meja ” bukan itu yang ku maksud
!!!”
Bos itu terlihat gugup.
” aku tidak suka
!!! bukankah sudah di ingatkan jangan beraksi (mengedar narkoba) di tempat
sendiri, buang ke tempat lain !!!”
” i,,, iya ”
Vicky menoleh melihat seseorang, dia salah seorang yang mengeroyoknya tadi,
ia menatapnya tajam ” siapa dia ?!!” tanyanya
” itu,,,itu anak
buahku ”
” tidak pernah
kau ajari sopan santun ?”
” mak,,,maksudnya
?”.
Vicky menunjukkan bekas tonjokkan, ” ini ”, ia
berjalan mendekati pemuda itu langsung menamparnya keras, ” kau tahu siapa aku
ha ?!!”
Pemuda itu diam,,
” enyah kau , aku tak akan melepasmu untuk kedua kalinya!!!”katanya tegas.
Pemuda itu keluar, namun ada Kai yang menghadang, ”buukkkkk ” bogem mentah
kembali ia terima ” kau apakan nona ha?!!!”
” ti,,, tidak ?”
Kai mengisyaratkan pada bawahannya untuk pergi membawanya. Sudah bisa di pastikan ia tak akan hidup
dengan mudah. Kai masuk memberi laporan ” polisi baru saja menciduk
orang kita ”
” sial !!!!”
melirik ke bos yang tertunduk, mereka berdua keluar. Sesampainya di latai
dansa, Vicky melihat pemandangan yang semakin membuatnya muak, seorang pelacur
di paksa melayani pengunjung. ” sittt ” kesalnya. Pengunjung menampar pelacur
itu, Vicky mendekatinya ” apa yang kau lakukan ??!!!”
” kenapa? Ada masalah
? bukankah sudah tugasnya sebagai pelacur ”
Vicky geram mendengarnya, ” sekalipun pelacur, setidaknya jangan
memaksa!!!??? ia menodongkan pistolnya tepat ke kepala pengunjung itu, di waktu
yang sama, Kai juga melakukan yang sama
” Dorrrrr” peluru melesat ke kepala
pengunjung itu, Kai menembak CCtv yang ada, aman, tinggal urus para pengunjung
yang tidak akan mungkin angkat bicara. Keduanya pergi, para pengunjung melihat,
Pelacur yang tadi shock tidak percaya. Wisnu kembali masuk, melihat korban,
kemudian keluar mencari pelaku, dan nihil, tak ada yang mencurigakan. Vicky berlalu
dengan mobil mewahnya, Wisnu sekilas melihatnya, tak lama, mobil Kai menyusul.
Riko bertemu Sadewo, PresDir SONE.
” Suatu
kehormatan bagi SONE kedatangan seorang PresDir dari ELF ” ucap Sadewo. Riko
tersenyum merendah ” kedatanganku ke sini bukan tanpa maksud ”
” ya,, ” Sadewo
mengerti mengangguk-angguk.
” aku ingin
menawarkan kerja sama dengan SONE ”
” kerjasama
seperti apa?”
” seperti yang
kita tahu sekarang, banyak remaja sedang di landa korean wave ( demam dengan
segala sesuatu yang berbau korea, entah dramanya maupun musiknya)
” ya ”
” aku ingin SONE
mengimpornya untuk ELF”. Sadewo terdiam berfikir, ini kesempatan yang sangat
besar untuk bangkit, apalagi tawaran datang dari ELF yang notabene depatment
terbesar di Indonesia dengan anak cabang yang melimpah.
” bagaimana ??”
tanya Riko
” Tawaran yang
bagus, beri waktu untuk kami berfikir, ”
” baiklah, ku
harap dalam waktu 3 hari, anda sudah pisa ambil keputusan, ini kesempatan yang
sangat langka ” Riko sedikit menyombong. Sadewo tersenyum tipis menyadari maksud
di balik kata-kata Riko.
Riko undur diri, Sekertaris Sadewo kagum begitu melihat Riko, ya apalagi
kalau bukan karena ketampanannya,
menyadari dirinya di perhatikan, Riko malah mendekatinya
” ada yang salah
” tanyanya pada sekertaris
” ti,,, tidak ”
jawabnya gugup
Riko tersenyum
manis, sekertaris itu tersipu. Riko kemudian pergi dengan senyuman jahil yang
tentu saja berbeda dengan senyuman yang ia perlihatkan tadi.
Vicky datang ke SONE, tepat setelah Riko menghilang di ujung jalan. Sadewo
menyambutnya juga
” hari ini terasa
berbeda” pikirnya.
” langsung saja,
saya ingin membeli saham SONE ”
” apa yang
membuat anda tertarik dengan SONE, bukankah anda juga tahu kala SONE sedang ada
dalam masa sulit”
” justru itu yang
membuat saya tertarik dengan SONE”. Sadewo tersenyum, ” berapa persen anda
berminat ”
” semuanya ”
jawab Vicky yakin. Sadewo terkejut, ini
kesempatan yang bagus pikirnya sesaat, namun ia tak mau juga melepaskan SONE
begitu saja.
” sayang, saya
tak berminat menjualnya ”
” oh ya, sayang
sekali saya mau menawar dengan harga tinggi ”
” bagaimana kalau
anda menjadi investor kami saja, ”
” saya tak
berminat ” jawab Vicky singkat ” kalau anda berubah fikiran silahkan hubungi
saya ” katanya seraya meninggalkan kartu namanya yang kemudian pergi berlalu.
Sadewo berfikir
dan terus berfikir. Ia menghubungi berbagai bank untuk mencari pinjaman, namun
tak juga ia dapatkan, ia mulai frustasi, 2 hari sudah berlalu.
Kai bertemu dengan Vicky ” sudah ada
perkembangan ” tanyanya pada Kai
” SONE mendapat
tawaran dari ELF, tinggal sehari lagi, SONE harus mengkonfirmasi”
” bagus, ytak
akan lama lagi ”
Dan benar saja
Sadewo menghubunginya ” selamat siang, apa kabar ?”
” baik, mengenai tawaranmu kemarin ”
” baik, mengenai tawaranmu kemarin ”
” ya, bagaimana
?”
” SONE tetap
tidak akan menjual saham hanya saja,,, ” Sadewo menggantung kata-katanya.
” hanya saja ”
ulang Vicky
” tolonglah jadi
investor bagi kami ”
” sudah saya
katakan sebelumnya, saya tak berminat”
” anggap saja
kami meminjam”
” meminjam??”
” ya ?”
” berapa yang
anda butuhkan?”. Sadewo menyebutkan jumlah yang ia butuhkan.
” itu jumlah yang
tidak sedikit ” kata Vicky
” aku tahu itu ”
” lalu,,, apa
jaminannya ”
” jaminan ?”
” ya, ” Vicky
mengiyakan
” itu,,, ” Sadewo
tak bisa menyebutkannya
” begini saja,
aku tahu SONE sedang ada proyek besar dengan ELF, gambling ?” tantang Vicky
” gambling ?”
” kalau SONE
berhasil, lupakan saja masalah pinjaman itu, sebaliknya kalau SONE gagal,,,SONE
jatuh ke tanganku ”
Sadewo mwnutup ponselnya, kembali berfikir ” apa-apaan ini, apa dia sedang
mempermainkanku ?” katanya dalam hati.
Sementara Vicky
tersenyum puas berhasil menekan Sadewo sampai sejauh itu. Kai berkomentar ” apa
nona yakin?”
” kita lihat saja
nanti ” katanya ” korea,,, bukankah proyek besar mereka berkaitan dengan negara
korea ?”
” ya ” jawab Kai
singkat
” lama tidak
bertemu Chanho Taec ” cetusnya.
Kai tahu maksud dari Vicky, ia tersenyum. Mendadak Candra memanggil Kai. Kai undur diri
bergegas ke markas. Vicky teringat dengan ayahnya ( ayah kandungnya), ia
meluncur ke makam, meletakkan karangan bunga, dan berdoa sejenak. Tak ia
sadari, seseorang memperhatikan dan mengambil beberapa fotonya dari kejauhan.
Di lain tempat Riko mendapat telepon, ” ada seseorang datang ke makam tuan
INDRA( ayah tirinya/ ayah kandung Julie) ”
” siapa?”
” tidak tahu, yang jelas ia seorang wanita muda ”
” tidak tahu, yang jelas ia seorang wanita muda ”
Riko bergegas ke makam ” kakak? ” pikirnya seraya maemacu mobilnya. Tapi kecewa, sesampainya di makan tak ia
temukan orang yang di maksud. Seseorang mendatanginya,” orangnya sudah pergi ”
” seperti apa dia
”
” kurang jelas,
aku berhasil mengambil beberapa gambarnya, namun tak jelas juga ” ia
menyerahkan beberapa foto, ya...orang itu yang sedari tadi memperhatikan Vicky.
Riko memperhatikannya satu per satu, ia tak dapat mengenalinya karena gambarnya
kurang jelas itu tadi.
” pantau terus
siapa saja yang mengunjungi makam ayah ” perintahnya
” ya,,,”
” oh ya, apa ada
kabar lain tentang kakakku”
” masih belum ada
perkembangan, minim informasi ”
” baiklah, jangan
menyerah, aku tetap menunggu kabar dari kalian ”
” baiklah,,, ”
Riko pergi dengan lesu, bertahun tahun ia berusaha menemukan kakaknya
(Julie/ Vicky) namun belum ada hasil. Di dalam mobil ia teringat kenangannya
bersama Julie. Kenangan yang bisa di katakan tidak manis, namun berbeda
baginya, kenangan itu terasa indah. Ia tersenyum tapi juga meneteskan air
matanya.
Sampai di rumahnya, ia bertambah sedih melihat keadaan ibunya (Salma) yang
semakin rapuh.
” sudah ada kabar
dari kakakmu?” tanyanya
” belum ” jawab
Riko sedih ” sedikit lagi ma, bersabarlah ”
Salma tersenyum
getir, jawaban yang sama setiap kali ia menanyakan hal yang sama pula.
Riko ke kamarnya merebahkan badan, melihat foto Julie, kemudian ia
mengeluarkan foto yang baru ia dapatkan. Melihatnya bergantian, tidak nampak
sama. Ia menghela nafas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar