Jumat, 04 Mei 2012

Bad Beautiful @ 2


10 tahun kemudian

Seorang pemuda memakai jas rapi, berkaca mata hitam  berdiri di puncak nampak stylist nan berkelas berdiri di puncak gedung ” aku ada di puncak sekarang kak, apa kakak dapat melihatku? Jika ya,, ku mohon temui aku ” pemuda itu melepas kacamatanya, sangat tampan dan menarik.

Flashback.
Salma ” Riko, ku mohon, tolong mama, temukan Julie demi mama, temukan Julie,,,”
”Riko mengiyakan ” ya ma, sampai ke ujung duniapun akan ku temukan kakak dan untukku, untuk kita,,,”.

Teleponnya berdering. ” ada apa” tanyanya
” ada masalah pak ”
” aku, aku segera datang ” Pemuda itu bergegas naik lift turun ke lantai 5, masuk ke sebuah ruangan PRESIDENT DIRECTOR , duduk di kursinya, mejanya terdapat papan bertliskan RIKO INDRAGUNA. Itulah Riko, adik Julie Presiden direktur perusahaan ELF.

Di hari yang sama seorang polisi muda berada di lokasi perampokan, sebuah bank, seluruh uang terkuras habis, belasan juta menghilang dalam sekejap. Ia sibuk mengintrogasi seorang saksi, namun nihil tak ada jawaban yang memuaskan. Ia bertanya pada salah satu staff keamanan bank ” di mana CCtv?”
” di sebelah sana pak ”
Polisi segera bergegas, namun CCtv sudah di rusak pelaku sebelumnya. Polisi itu semakin emosi ” apa-apaan ini” ia kembali ke lobby ” benarkah di bank sebesar ini tak ada yang melihatnya?” teriakannya di tujukan kepada semua orang yang ada di sana.
” tenang pak, tenang,,,mereka semua korban ” kata polisi yang lain menenangkan.
Name tag polisi itu bertuliskan WISNU TAMA.

Wisnu Tama seorang polisi muda yang sudah banyak mengungkap kasus penyelundupan, dia jarang menemui kasus perampokan seperti sekarang ini.

Dan tidak jauh dari lokasi, seorang wanita cantik, manis tersenyum sembari mengenakan kacamata hitamnya. Menancap gas mobil mewahnya melewati depan bank, melemparkan syal hijaunya, hingga terbang terbawa angin. Mobilnya terhenti di depan sebuah rumah mewah pula, ia masuk bergegas naik tangga, ” Vicky ” panggil seseorang yang ternyata Candra-lah yang terlihat.
” Papa ” katanya sedikit terkejut ” kapan datang ?”
Candra tersenyum ” beres ?!!” tanyanya kemudian
” sukses ” katanya datar, condong ke dingin malah.
” tidak bisakah kamu mengubah sedikit kebiasaanmu itu ?” tanya Candra
” apa ?”
” tersenyumlah ” kata Candra kemudian pergi berlalu. Vicky berbalik, kembali menaiki tangga, tersenyum tipis. Kai menghubunginya
” ya, halo ”
” data mengenai perusahaan yang nona inginkan sudah di dapat ”
” bagus,!!!”

Vicky melaju ke STAr club, markas besar Candra dkk. Kai langsung menjelaskannya.
” SONE, sedang di ambang kebangkrutan, bank-bank sudah tidak lagi mengeluarkan pinjaman untuk mereka, bahkan sahamnya anjlok drastis ”
” ohhh,,, sekarang apa mereka sedang ada kerjasama dengan pihak lain?”
” belum di ketahui, tapi ELF berminat merekrut SONE untuk proyek mereka yang baru”
” pantau perkembangannya ” perintahnya, Candra datang menghampiri.
” apa kamu berfikir untuk beralih ”
” heh, aku hanya ingin mencoba dunia yang baru, selama 10 tahun cukup bagiku untuk tahu dunia yang hitam ini ”
Candra tersenyum tipis ” apa kamu pikir dunia yang hitam ini tak menyenangkan ?”
” bukan, bukan seperti itu, setidaknya aku ingin membuat hidupku lebih berwarna ”
” selama ini aku selalu membiarkanmu bertindak sesukamu,,,”
” sekarang? Apa papa ingin menghentikanku ?”
” tidak, hanya saja, jangan lupakan papamu?”
” aku tidak akan lupa ?” kali ia tersenyum, Candra juga tersenyum.

Vicky beralih pergi ke NIGHT club, di tempat parkir bawah tanah, ia di goda oleh segerombolan laki-laki, dari pakaiannya ia dapat menebak, mereka dari kalangannya ( dari dunia hitam juga)
” hai cewek,,,”
Vicky hanya diam saja menerobos gerombolan itu, pasang tampang dingin
” kok diem sih, semakin manis aja ”
” minggir ” katanya keras
” jangan gitu dong,,,”
” minggir ” ulangnya ” atau kalian akan menyesal ”
” ahhhh, semakin cantik saja kalau marah ”. Salah satu di antara pemuda itu mulai menyentuhnya, reflek saja ia memiting tangannya, ” aku sudah peringatkan ”
Katanya melepas yang kemudian ia layangkan bogem mentah. Pemuda itu mengaduh kesakitan, teman-temannya hanya melongo melihatnya.
” kenapa kalian diam ??!!!” bentak pemuda itu.

Dengan cepat mereka mengeroyok Vicky, kalah jumlah ia mulai tersudut, salah satu di antara mereka menghunus pisau, Wisnu tak sengaja melihat perkelahian itu, ia menendang seorang yang membawa pisau tadi, Vicky menoleh untuk melihat siapa orangnya, ia tak mengenali Wisnu sama sekali, akhirnya mereka berdua berhasil membuat gerombolan itu mundur.

” apa kamu tidak apa-apa ” tanya Wisnu. Vicky menoleh, Wisnu terdiam melihatnya, ”cantik, sangat amat cantik, berkarakter” pikirnya. Vicky tidak menjawab, ia malah berlalu. Wisnu masih terpaku, bawahannya datang membuyarkan lamunannya.
” sudah kita temukan pak ”
” di mana dia ?”
” ada di dalam club ”
” oke ” mereka masuk ke dalam club, menangkap pengedar narkoba yang di maksud, Wisnu tak tahan , ia memukul pelaku itu ” siapa yang lain?”
” tidak ada ” kata pelaku
” bawa dia segera ” perintah Wisnu
” baik pak ”

Wisnu menerobos orang-orang yang sedang asyik dance. Ia mencari sosok Vicky, namun nihil, tak di dapatkannya.
” aku dengar polisi sudah mengendus tempat ini ”
” iya, semenjak kasus pembunuhan itu, polisi sering mampir ke sini ”
” pembunuhan ?? kau pikir aku tidak tahu?” Vicky menggebrak meja ” bukan itu yang ku maksud !!!”
Bos itu terlihat gugup.
” aku tidak suka !!! bukankah sudah di ingatkan jangan beraksi (mengedar narkoba) di tempat sendiri, buang ke tempat lain !!!”
” i,,, iya ”

Vicky menoleh melihat seseorang, dia salah seorang yang mengeroyoknya tadi, ia menatapnya tajam ” siapa dia ?!!” tanyanya
” itu,,,itu anak buahku ”
” tidak pernah kau ajari sopan santun ?”
” mak,,,maksudnya ?”.
 Vicky menunjukkan bekas tonjokkan, ” ini ”, ia berjalan mendekati pemuda itu langsung menamparnya keras, ” kau tahu siapa aku ha ?!!”
Pemuda itu diam,, ” enyah kau , aku tak akan melepasmu untuk kedua kalinya!!!”katanya tegas.

Pemuda itu keluar, namun ada Kai yang menghadang, ”buukkkkk ” bogem mentah kembali ia terima ” kau apakan nona ha?!!!”
” ti,,, tidak ?” Kai mengisyaratkan pada bawahannya untuk pergi membawanya. Sudah bisa di pastikan ia tak akan hidup dengan mudah.  Kai masuk memberi laporan ” polisi baru saja menciduk orang kita ”
” sial !!!!” melirik ke bos yang tertunduk, mereka berdua keluar. Sesampainya di latai dansa, Vicky melihat pemandangan yang semakin membuatnya muak, seorang pelacur di paksa melayani pengunjung. ” sittt ” kesalnya. Pengunjung menampar pelacur itu, Vicky mendekatinya ” apa yang kau lakukan ??!!!”
” kenapa? Ada masalah ? bukankah sudah tugasnya sebagai pelacur ”

Vicky geram mendengarnya, ” sekalipun pelacur, setidaknya jangan memaksa!!!??? ia menodongkan pistolnya tepat ke kepala pengunjung itu, di waktu yang sama,  Kai juga melakukan yang sama ” Dorrrrr”  peluru melesat ke kepala pengunjung itu, Kai menembak CCtv yang ada, aman, tinggal urus para pengunjung yang tidak akan mungkin angkat bicara. Keduanya pergi, para pengunjung melihat, Pelacur yang tadi shock tidak percaya. Wisnu kembali masuk, melihat korban, kemudian keluar mencari pelaku, dan nihil, tak ada yang mencurigakan. Vicky berlalu dengan mobil mewahnya, Wisnu sekilas melihatnya, tak lama, mobil Kai menyusul.

            Riko bertemu Sadewo, PresDir SONE.
” Suatu kehormatan bagi SONE kedatangan seorang PresDir dari ELF ” ucap Sadewo. Riko tersenyum merendah ” kedatanganku ke sini bukan tanpa maksud ”
” ya,, ” Sadewo mengerti mengangguk-angguk.
” aku ingin menawarkan kerja sama dengan SONE ”
” kerjasama seperti apa?”
” seperti yang kita tahu sekarang, banyak remaja sedang di landa korean wave ( demam dengan segala sesuatu yang berbau korea, entah dramanya maupun musiknya)
” ya ”
” aku ingin SONE mengimpornya untuk ELF”. Sadewo terdiam berfikir, ini kesempatan yang sangat besar untuk bangkit, apalagi tawaran datang dari ELF yang notabene depatment terbesar di Indonesia dengan anak cabang yang melimpah.
” bagaimana ??” tanya Riko
” Tawaran yang bagus, beri waktu untuk kami berfikir, ”
” baiklah, ku harap dalam waktu 3 hari, anda sudah pisa ambil keputusan, ini kesempatan yang sangat langka ” Riko sedikit menyombong. Sadewo tersenyum tipis menyadari maksud di balik kata-kata Riko.

Riko undur diri, Sekertaris Sadewo kagum begitu melihat Riko, ya apalagi kalau bukan karena ketampanannya, menyadari dirinya di perhatikan, Riko malah mendekatinya
” ada yang salah ” tanyanya pada sekertaris
” ti,,, tidak ” jawabnya gugup
Riko tersenyum manis, sekertaris itu tersipu. Riko kemudian pergi dengan senyuman jahil yang tentu saja berbeda dengan senyuman yang ia perlihatkan tadi.

Vicky datang ke SONE, tepat setelah Riko menghilang di ujung jalan. Sadewo menyambutnya juga
” hari ini terasa berbeda” pikirnya.
” langsung saja, saya ingin membeli saham SONE ”
” apa yang membuat anda tertarik dengan SONE, bukankah anda juga tahu kala SONE sedang ada dalam masa sulit”
” justru itu yang membuat saya tertarik dengan SONE”. Sadewo tersenyum, ” berapa persen anda berminat ”
” semuanya ” jawab Vicky yakin. Sadewo terkejut,  ini kesempatan yang bagus pikirnya sesaat, namun ia tak mau juga melepaskan SONE begitu saja.
” sayang, saya tak berminat menjualnya ”
” oh ya, sayang sekali saya mau menawar dengan harga tinggi ”
” bagaimana kalau anda menjadi investor kami saja, ”
” saya tak berminat ” jawab Vicky singkat ” kalau anda berubah fikiran silahkan hubungi saya ” katanya seraya meninggalkan kartu namanya yang kemudian pergi berlalu. 
Sadewo berfikir dan terus berfikir. Ia menghubungi berbagai bank untuk mencari pinjaman, namun tak juga ia dapatkan, ia mulai frustasi, 2 hari sudah berlalu.

            Kai bertemu dengan Vicky ” sudah ada perkembangan ” tanyanya pada Kai
” SONE mendapat tawaran dari ELF, tinggal sehari lagi, SONE harus mengkonfirmasi”
” bagus, ytak akan lama lagi ”
Dan benar saja Sadewo menghubunginya ” selamat siang, apa kabar ?”
” baik, mengenai tawaranmu kemarin ”
” ya, bagaimana ?”
” SONE tetap tidak akan menjual saham hanya saja,,, ” Sadewo menggantung kata-katanya.
” hanya saja ” ulang Vicky
” tolonglah jadi investor bagi kami ”
” sudah saya katakan sebelumnya, saya tak berminat”
” anggap saja kami meminjam”
” meminjam??”
” ya ?”
” berapa yang anda butuhkan?”. Sadewo menyebutkan jumlah yang ia butuhkan.
” itu jumlah yang tidak sedikit ” kata Vicky
” aku tahu itu ”
” lalu,,, apa jaminannya ”
” jaminan ?”
” ya, ” Vicky mengiyakan
” itu,,, ” Sadewo tak bisa menyebutkannya
” begini saja, aku tahu SONE sedang ada proyek besar dengan ELF, gambling ?” tantang Vicky
” gambling ?”
” kalau SONE berhasil, lupakan saja masalah pinjaman itu, sebaliknya kalau SONE gagal,,,SONE jatuh ke tanganku ”

Sadewo mwnutup ponselnya, kembali berfikir ” apa-apaan ini, apa dia sedang mempermainkanku ?” katanya dalam hati.
Sementara Vicky tersenyum puas berhasil menekan Sadewo sampai sejauh itu. Kai berkomentar ” apa nona yakin?”
” kita lihat saja nanti ” katanya ” korea,,, bukankah proyek besar mereka berkaitan dengan negara korea ?”
” ya ” jawab Kai singkat
” lama tidak bertemu Chanho Taec ” cetusnya.

Kai tahu maksud dari Vicky, ia tersenyum. Mendadak Candra memanggil Kai. Kai undur diri bergegas ke markas. Vicky teringat dengan ayahnya ( ayah kandungnya), ia meluncur ke makam, meletakkan karangan bunga, dan berdoa sejenak. Tak ia sadari, seseorang memperhatikan dan mengambil beberapa fotonya dari kejauhan. Di lain tempat Riko mendapat telepon, ” ada seseorang datang ke makam tuan INDRA( ayah tirinya/ ayah kandung Julie) ”
” siapa?”
” tidak tahu, yang jelas ia seorang wanita muda ”

Riko bergegas ke makam ” kakak? ” pikirnya seraya maemacu mobilnya. Tapi kecewa, sesampainya di makan tak ia temukan orang yang di maksud. Seseorang mendatanginya,” orangnya sudah pergi ”
” seperti apa dia ”
” kurang jelas, aku berhasil mengambil beberapa gambarnya, namun tak jelas juga ” ia menyerahkan beberapa foto, ya...orang itu yang sedari tadi memperhatikan Vicky. Riko memperhatikannya satu per satu, ia tak dapat mengenalinya karena gambarnya kurang jelas itu tadi.
” pantau terus siapa saja yang mengunjungi makam ayah ” perintahnya
” ya,,,”
” oh ya, apa ada kabar lain tentang kakakku”
” masih belum ada perkembangan, minim informasi ”
” baiklah, jangan menyerah, aku tetap menunggu kabar dari kalian ”
” baiklah,,, ”

Riko pergi dengan lesu, bertahun tahun ia berusaha menemukan kakaknya (Julie/ Vicky) namun belum ada hasil. Di dalam mobil ia teringat kenangannya bersama Julie. Kenangan yang bisa di katakan tidak manis, namun berbeda baginya, kenangan itu terasa indah. Ia tersenyum tapi juga meneteskan air matanya.

Sampai di rumahnya, ia bertambah sedih melihat keadaan ibunya (Salma) yang semakin rapuh.
” sudah ada kabar dari kakakmu?” tanyanya
” belum ” jawab Riko sedih ” sedikit lagi ma, bersabarlah ”
Salma tersenyum getir, jawaban yang sama setiap kali ia menanyakan hal yang sama pula.

Riko ke kamarnya merebahkan badan, melihat foto Julie, kemudian ia mengeluarkan foto yang baru ia dapatkan. Melihatnya bergantian, tidak nampak sama. Ia menghela nafas.
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar