Perlahan Wisnu melepaskan cengkeramnya dan kembali masuk mobil. Vicky mulai
berjalan menjauh, begitu pula dengan Riko ia juga mulai berjalan, namun
tiba-tiba ia berlari menyambar tangan Vicky dan masuk ke dalam mobilnya, Wisnu
tancap gas, dengan cepat pergi berlalu. Beberapa anak buah Kai sudah ada di
sampingnya, mereka mengejar Wisnu.
” Polisi itu menyandera nona Vicky bos ”
” apa !!!”
Candra bergegas
keluar dari klub.
” kau ada di mana
?” tanyanya pada Kai
” aku sedang
mengejar Wisnu, nona bersamanya ”
” jangan sampai
lepas!!! ” perintah Candra kemudian menutup teleponnya. Ia sangat geram.
Jalan yang begitu sepi malam itu berubah menjadi ramai karena aksi
kejar-kejaran yang terjadi. Wisnu memacu mobil Riko yang kebetulan berjenis
sport itu dengan cepat, melintasi jalan-jalan yang kemungkinan tidak bisa di
lacak oleh Kai. Namun lagi-lagi gagal, Kai tetap bisa menemukannya.
Riko tetap mencengkeram tangan Vicky dengan erat walaupun Vicky berusaha
untuk lepas.
” sebenarnya apa
yang terjadi?” tanya Riko
” sudahlah, nanti
ku jelaskan !!!” jawab Wisnu masih dengan konsentrasi penuh menemukan jalan.
” ikuti mereka ,
jangan sampai lepas !!!” teriak Kai
Anak buahnya
mengiyakan.
Mobil Wisnu melewati lintasan kereta api, sedetik kemudian kereta api
melintas menabrak salah mobil salah satu anak buah Kai. Mobil yang di tumpangi
Kai berhenti mendadak.
” sittttt,,,,
Siiiiiiaaalllllllll ” kesal Kai
Begitu kereta api
sudah berlalu, Kai dan kawan-kawan kembali mengejar mereka, namun nihil, mereka
sudah berlalu pergi.
Yang di kejar Kai sudah berada di dalam kamar hotel termewah kota itu. Vicky
terikat di kursi.
” lepas !!! lepaskan aku !!! ”
” diamlah, tidak
baik seorang wanita teriak-teriak seperti itu ”
” cih,,, lepaskan
aku !!! brengsek !!!”
” kenapa?? apa kau kesal !!!” ejek Wisnu
Riko muncul dari luar, dia kaget mendapati Vicky terikat
” heh ,,, apa
yang kau kau lakukan pada kakakku ha !!” Riko tidak terima
Vicky kaget
mendengar kata ”kakak” keluar dari mulut Riko. Wisnu juga terdiam, reflek Riko
juga ikut diam, sadar dengan apa yang barusan ia katakan.
” kakak?? Siapa,,,siapa
yang kau maksud ?” tanya Vicky terbata-bata
” kau,,,kak Julie
bukan?”
Vicky menoleh ke arah Wisnu, yang tahu soal ini setahunya hanya dia.
” iya, aku yang
memberi tahu dia soal hal itu,,, dia adikmu, apa kamu tidak tahu itu?”
” tidak,, aku
tidak punya adik, aku bukan Julie, siapa dia, bulsyit !!!” elaknya
” apa benar kau
bukan kakakku ? ”
” bukan !!!”
tegasnya
” lalu apa ini ?
” Wisnu menunjukkan dompet yang dulu di pungutnya dari tasnya
”
pulang,,,pulanglah, mama sudah lama ingin kau pulang ”
” sudah aku
katakan ,, aku bukan Julie, Julie sudah mati !!!”
Riko menahan agar air matanya tidak jatuh, ” apa benar kau tidak pernah
melihat ketulusanku? Setidaknya,,,anggaplah aku, apa yang harus aku lakukan
agar kau mau pulang ”
” tidak, tidak
akan pernah bisa !!!”
Wisnu keluar agar mereka berdua bisa berbicara dengan leluasa. Ia menunggu di luar kamar.
” maaf,,,maafkan aku, ” pinta Riko
” maaf katamu
??!! tidak ada gunanaya ”
” ku mohon kak,
pulang, kembalilah pada kami ” katanya seraya melepas ikatannya
” tidak !!!”
katanya keras kepala
” apapun akan ku
lakukan asakl kau kembali, mama sudah lama ingin bertemu denganmu, ia sangat
menderita ”
” heh, itu masih
belum cukup untuk menebus kesalahannya ” katanya meremehkan
Riko tidak tahan
lagi, ia meneteskan air matanya
” apakah
ayahku-pun tidak cukup ”
Vicky menoleh
menatap Riko.
” apakah kau menginginkan aku juga ” katanya seraya menunjukkkan laporan
yang ia terima dari Wisnu
” kau,,, ???”
Vicky heran
” kalau itu yang
kau minta aku akan pergi, silahkan ambil alih semuanya, termasuk ELF ”
” itupun tidak
cukup ”
Riko menoleh,
menatap Vicky dengan lekat
” baiklah, jika
nyawaku membuat kau bersedia kembali,..” ia menahan kata-katanya ” ambillah itu
dariku ”
DoRRRR,,, suara tembakan mengagetkan mereka berdua, Wisnu bergegas masuk,
menyambar Riko keluar lewat balkon, kemudian menyusup ke salah satu kamar hotel
yang lain. Kemudian berlari kencang melewati selasar.
” bagaimana dengan dia ”
” tidak usah kau
pikirkan ”
” apa !!! dia
dalam bahaya ”
” tidak, dia akan
baik-baik saja ”
Mereka keluar
lewat tangga darurat, turun ke lantai 3, kemudian beralih menggunakan lift
menuju ke lantai dasar, bermaksud mengambil mobil dan bergegas. Naas, ternyata
ada Kai yang menghadang, adu tembak terjadi. Wisnu kembali tertembak lengannya.
Mereka berhasil masuk mobil, Riko tancap gas pergi.
” apa kau tidak apa-apa ” tanya Candra pada Vicky yang masih terdiam
” tidak apa-apa ”
Mereka keluar
dari hotel.
” sepertinya mulai sekarang kau harus hati-hati, mungkin mereka mengincarmu
juga ”
” apa maksudmu ”
” nanti ku
perjelas, yang penting sekarang kita lepas dari mereka ”
” oke ” Riko
memahaminya. Ia putar otak
agar jangan sampai tertangkap kawanan mereka. Mereka turun di tempat yang sepi,
turun dari mobil dengan cepat kemudian naik taksi pergi. Kai dan kawan-kawan
kecewa melihat mobil Riko yang sudah kosong
” siallll !!!!!”
Vicky terdiam di dalam kamarnya, ia teringat dengan Riko ” apa benar
dia,,,?” katanya. Ia ingat kebaikan yang Riko berikan padanya, namun dengan
seketika ia marah dan benci begitu ingat dengan Bondan ” tidak, aku tidak akan,
tidak akan pernah !!!” katanya tegas.
Sementara itu, Riko juga sudah ada di ruang kerjanya di rumahnya. Ia duduk
lemas, ingat penjelasan Wisnu barusan.
” Vicky salah
satu bagian dari mafia itu, dia putri kesayangan Candra, bos besar mafia kota
ini ”
” bagaimana bisa ???” tanyanya
” aku tidak tahu,
aku juga tidak menyangka sebelumnya ”
Wisnu tertunduk
di mejanya, tanpa sengaja ia siku tangannya memencet remote control DVD.
”
ayah,,, apakah ayah tahu sesuatu, kemarin aku ulang tahun, lucunya aku sendiri
lupa yah,, hanya Riko yang memberiku selamat, oh ya,, ayah tak tahu Riko? Maaf
aku lupa lagi ,,,”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar