” kalian ngapain,
??” Chan sewot karena Woo dan Dwi
” mau tahu saja ”
goda Dwi ” rahasia,, iya kan oppa ?” tanya Dwi pada Woo
Woo senyum-senyum
” apa kau
bilang,, oppa ??? ” Chan
tidak terima ” itu panggilan Cuma untukku ”
” wuiihhhhh,,,
siapa kau , ??” canda Dwi
” oke kalau
begitu maumu ” tantang Chan
” apa ?? apa ”
Dwi tidak mau kalah
” kita end-
sampai di sini ???”
” apa ???!!! ” Dwi
kaget, tidak terima juga ” memang kapan kita jadian ???”
” ehmmmm,,,, ”
Chan tidak bisa menjawab
Dwi tersenyum
menang,, Chan kesal di buatnya
” oppa,,,oppa,,
ini udah di bales ” terang Dwi
”
ssssiiiiipppppppzzzzzzzz,,,,, ”
~
Manager masuk, semuanya menoleh ke
arahnya,
” Junsu,,,ikut
denganku,, JYP mau bicara denganmu ”
” oke,,,aku
memang menunggunya ”
Mereka berdua
keluar ruangan,
~
Junho juga muu ke kamar mandi,
melihat lukanya,,,
” mau kemana ??”
tanya Taec
” ke kamar mandi,
sebentar saja ”
” oke ”
Min memegang
tangannya
” kenapa ?” tanya
Junho ” Mau ikut ???” candanya
” aisshhhh ”
desah Min
Junho tersenyum
senang
~
” halo ini aku,,,
” kata Junsu lewat telepon
” ya,, ada apa? ”
tanya JYP lewat saluran telepon juga
” tentang aturan
yang sudah di buat sebelumnya, apa bisa di ubah ”
” aturan yang
mana ??”
” larangan kita
untuk pacaran, ku rasa itu tidak perlu lagi ”
” kenapa tidak
??? ” sanggah JYP
” aturan itu
bukankah di buat agar kita,,, ” kata Junsu ingin menjelaskan
” iya,,” potong
JYP yang tahu arah pembicaraan Junsu
”okay,, hyung
sudah tahu maksudku bukan? Bukankah selama ini semuanya berjalan lancar sesuai
agenda ?? bukankah selama ini kita sudah sangat maksimal melakukan segalanya,,,
???”
” apa itu cukup
?? ” tanya JYP retorik
” tidak,,, ”
jawabnya sendiri
” tidak bisakah
hyung melunak,,,cukuplah,” pinta Junsu
” kita sudah dewasa,
tahulah apa prioritas, kita sudah tahu tanggung jawab kita itu apa ” lanjutnya
” apa kau yakin
???”
” iya ,, ” jawab
Junsu mantap
” tunjukkan itu
semua padaku ???”
” apa selama ini
belum cukup ?? ”
” masih ada satu
lagi corcert kalian, kalian jangan lupa ?” pinta JYP
” ya,,, kami sudah
mempersiapkannya dengan matang ”
JYP tidak lantas
menjawabnya, sepertinya ia sedang berfikir
” buktikan,,, ”
perintah JYP
” dengan apa ?”
~
Perlahan Junho membuka sepatunya,,,
di lihatnya lebamnya tidak berkurang juga
” iiiiuuuhhhhhhh
” desahnya
Ia membalut
kakinya kembali. Ia mulai merasakan rasa sakit
” sepertinya efek
obatnya sudah mulai hilang ” gumamnya
~
Junsu sudah kemabali ke ruang latihan,
” bagaimana ?”
tanya Chan
” aturan itu bisa
di rubah ” jelas Junsu
” yessss,,,,
benarkah ???” Chan senang
” tapi,,, ”
” tapi apa ???”
lanjutnya
” untuk corcert
kali ini,,, semuanya harus berjalan lancar,,, perfect ”
Semuanya
terdiam,,,
” bukankah itu
mudah,,,kita semua sudah berlatih ” Khun buka suara
” kau pikir akan
semudah itu ???” Junsu balik nanya
” sedikit saja
ada kesalahan, menurut dia, kita sudah gagal ” terang Junsu
Junsu melihat
seisi ruangan,,,mencari Junho lebih tepatnya
” di mana Junho
??” tanyanya
~
” di kamar mandi
” jawab Min
” yah,,,salah
satunya masalah Junho, bagaimana kalau JYP sampai tahu ???”
” itu hal yang
biasa,, Taec pernah tidak ikut pertunjukkan,, kau juga ” jawab Khun
” kau pikir
begitu,,,, ??” Junsu tak habis pikir dengan jalan pikiran Khun
” situasi
sekarang berbeda,,,”
” iya,, Junsu
benar ” komen Taec
” kalau kali ini
terjadi kesalahan sedikit saja,,,lupakan masalah pacaran,,bukan begitu?”
Chan dan Wooyoung
hanya saling pandang, Min menunduk, Dwi hanya bisa melihat Chan penuh harap
~
Junho masuk ruangan, refleks
semuanya melihat ke arahnya, Junho heran di buatnya. Ia tertawa aneh
” heh,, kenapa
kalian melihatku,,,???” tanyanya heran
” aku memang
sudah tampan dari dulu,,,apa kalian baru menyadarinya,,???” canda Junho
Chan melempar
botol bekas minuman ke arahnya
” Chan kau kenapa
??? kau tidak terima kalau aku juga populer ha ???”
Chan hanya diam
saja
” kalian semua
kenapa??? Ada yang aneh denganku ha ?? kenapa kalian memandangku seperti ini
???” tanyanya
” Min,,,” lanjut
Junho bermaksud meminta penjelasan dari Min
” kau ikut aku
,,,”
~
” ada apa ???”
tanya Junho setelah sampai ke kamar Junho
” kita dapat
merubah aturan yang di buat JYP ”
” aturan ???
aturan apa ???” tanya Junho yang memang tidak tahu pembicaraan kemarin dengan
manager
” larangan
pacaran ” terang Junsu
Junho terdiam
mendengarnya, ia senang, tapi campur heran juga
” benarkah ???”
tanyanya tidak percaya
” iya,,,aku sudah
bicara dengan JYP ”
” ahhh,,,,,ya,
bagus, dengan begitu kau juga bisa kembali dengan Tera ” kata Junho yang
mengetahui hubungan Junsu dengan Tera.
” iya,,” jawab
Junsu
” tapi,,,itu
tidak di dapatkan dengan mudah ”
Junho menatap
hyung-nya, menanyakan apa maksudnya
Junsu mendesah,,,
~
” bagaimana ??”
tanya Chan pada Woo
Woo hanya
menjawab dengan mengangkat bahu, tanda ia tidak tahu,, hehehe
Taec juga mulai
berfikir bagaiman baiknya, ini kesempatan yang sangat langka, tapi,,,
Khun juga
diam-diam menyayangkan hal ini bisa terjadi, dia ragu kalau Junho akan bisa
melaluinya.
~
” aku bisa
perform buat besok, bukankah sudah ku katakan sebelumnya, semuanya akan
baik-baik saja ” jawab Junho setelah tahu permasalahannya.
” apa kau tidak
memikirkan kondisimu ?? apa memungkinkan ??”
” apa perlu ku
ulangi perkataanku ha ??!!!” kata Junho dengan nada tinggi, ia mulai kesal sekaligus marah,
Junsu diam saja,
tahu apa yang di rasakan Junho saat ini
” ini kesempatan
buat,,, ” ia menghentikan perkataannya,
” maaf,,, ” Junho
menyadari kalau dirinya sudah berlebihan
” tidak apa-apa,
aku mengerti ” kata Junsu bijak
Keduanya jadi
saling diam,,
~
” kalian kenapa
?” tanya Taec masuk ke kamar Junho
” tidak apa-apa
?” lirih Junho
” apa yang kalian
bicarakan ? masalahmu Junho ”
Junho mengangguk
” iya,,, ”
” kau istirahat
saja dulu, tidak usah melanjutkan latihan sampai besok ” saran Taec
” tidak bisa,
semuanya harus berjalan seperti apa yang sudah di rencanakan ” sanggah Junho
” okay,, aku
tahu,, tapi setidaknya kau istirahatlah,,,concert pasti akan berjalan lancar ”
” bagaimana bisa
??” tanya Junho ” kalau sampai besok aku hanya diam saja, mana mungkin aku bisa
mengimbangi kalian ??”
” aku tahu kau
bukan anak bodoh Junho ” kata Junsu
” kau bahkan bisa
menghafal koreo hanya dengan satu kali melihat bukan, kau pasti bisa, kau juga
punya kemampuan lebih,,,” lanjut Junsu berupaya membesarkan hati Junho
” heh,,,jangan
buatku percaya diri hyung ” kata Junho dengan rupa letih seraya tersenyum pahit
” Junsu benar,
kau tidak perlu latihan,,kau pasti bisa dengan cepat beradaptasi ketika sudah
ada di stage ” dukung Taec pada Junsu
” heh,,,” Junho
bukannya senang malah tersinggung dengan sanjungan kedua hyungnya itu,,jiahhhhh
” aku duluan,,,,”
pamitnya
~
” aishhhhhhh,,,,
tu anak ” Junsu stress melihat Junho yang tidak mau menuruti sarannya. Ia
melihat kantong plastik obat yang tergeletak di meja, terlihat sudah berkurang.
Ia tersenyum melihatnya.
” kenapa kau ?”
tanya Taec
” tidak, ,” jawab
junsu”
” lihat saja
Junho, mati kau ” Junsu tersenyum licik
Taec heran.
~
Masuk ruang latihan, Junho langsung
menyetel musik dengan sewot
” apa yang kalian
tunggu,, cepat latihan !!!” suruh Junho dengan nada sewot pula
” Junho !!” Min
memanggilnya
Ia menoleh ke
arah Min dengan muka letih,
” kenapa kau ??”
batin Min
~
” siiippppp,,, cepat latihan ” suruh
Junsu masuk ruangan pula,,,yupzzzzz,,, berlanjutlah sesi latihan mereka,,,,
~
2 lagu berjalan dengan baik sampai
Junho merasa kelelahan
” wuuiiiihhhhhhh
” keluhnya
Junsu melirik ke
arahnya, tersenyum licik itu tadi
Latihan istirahat
untuk sementara, Junsu melempar sesuatu ke arah Junho
” apa ini ?”
tanya Junho
” minum saja,
bukankah kau sudah meminumnya tadi ”
Junho teringat
kalau tadi ia memang minum obat
” oh ya ”
jawabnya tanpa berfikir aneh-aneh, langsung saja ia tenggak itu obat.
Junsu tersenyum
menang. Hahahahaha
~
Latihan di mulai, yah,,,semuanya
berjalan berjalan dengan baik, lama-lama Junho merasa mengantuk, kepalanya
terasa berat, ia berusaha sebisa mungkin tidak ambruk. Ia menghentikan
gerakannya. Membungkuk, memegangi lututnya, bertahan
” kau kenapa ?”
tanya Woo yang ada di sampingnya
” tidak,,,tidak
apa-apa, sebentar,,,,” jawab Junho melengkah ke belakang, bersender pada
tembok. Matanya yang sipit tambah sipit saja, hehehehe
~
” woe,,, Junho
kenapa ?” tanya Chan pada Junsu ” apa dia baik-baik saja ?” tanyanya lagi
” tidak,,, ”
jawab Junsu jujur
” apa??? Lalu
bagaimana ??” tanya Chan tidak tenang
” tenang, tidak
apa-apa ” jawab Junsu percaya diri,
” aku hanya
memberinya obat tidur ” bisiknya pada Junsu
” apa !!!”
spontan Chan ” apa itu tidak apa-apa?” tanyanya kembali
” ehhhmmmm, tidak
” Junsu menyakinkan
~
” hei,,,Junho,,
bangun woe,,, ” Khun mencoba bicara dengan Junho.
” heh,,,,” jawab
Junho menengadah ke arah Khun, pandangannya sudah kabur,, super duper ngantuk.
Junsu yang
melihatnya langsung menghampirinya.
” woe,, biarkan
saja ” ucap Junsu
” Taec,,bantu aku
bawa dia ke kamarnya ” seru Junsu
” okay,,,”
Min khawatir di
buatnya,,,
” ehhhh,,, dia
kenapa ?” serunyah
~
Chan meraih tangan Min ketika Min
mau menyusul,,
” kau tenang
saja, ini semua demi kebaikannya juga ”
” apa maksudmu
oppa?” tanya Dwi mewakili Min
” dia hanya
tertidur ” jelas Chan pada Min dan Dwi
~
Waktu sudah menunjukkan
pukul sebelas malam, semuanya menghentikan latihan sejenak untuk makan malam,
super lebih tepatnya.
” makanan apa ini
?” tanya Dwi yang merasa asing dengan makanan yang ada di depannya
” ini makanan
dari korea,, yah,,bukan asli dari sana juga sih,,,namanya Deodeokgi,,” Chan
menjelaskan
” kalau yang
ini,,,” lanjutnya meraih makanan di depannya ” Sanchae Bibimbab ” lanjutnya
” apa,,,,”
tanyanya ragu
” apa ???” tanya
Chan penasaran
” apa makanan ini
mengandung minyak babi atau sejenisnya ”
” ya,, kau benar
sekali ”
Dwi meletakkan
makanannya
” kenapa ??”
tanya Chan
” ehmmm,,,aku
tidak boleh makan beginian ”
” heh,,,ini enak
lo,,,terkenal di korea ”
” iya,,,aku tahu”
” so, kenapa kau
tidak mencobanya, sedikit saja” paksa Chan
” tidak, ” jawab
Dwi tegas ” oppa, ayo keluar, cari makan ”
” malam-malam
begini ???”
” ya,,,apa kau
mau melihatku kelaparan??”
” oke-oke ,,,kau
di sini saja ”
Chan keluar
ruangan, pergi ke restoran hotel itu
~
” selamat malam,
bisa saya bantu ?” sapa ramah pelayan hotel
” ehmm,,,aku mau
pesan makanan,,,tapi,,,,” Chan berfikir
” iya ” jawab pelayan
” makanan
Indonesia ”
” sebentar,, ”
pelayan itu terlihat mengambil daftar menu, kemudian ia tunjukkan kepadaChan. Chan bingung sendiri memilihnya
” yang enak yang
mana ?” tanya Chan meminta saran
” semuanya enak,,
spesial dari hotel kami”. Ya iyalah,,promo
” yang ini saja ”
tunjuk Chan ” tolong antar ke kamar 713, secepatnya,,okay ?” pinta Chan
” baik,,,silahkan
di tunggu ”
” sipppzzz”
Chan bergegas
kembali, namun ia belok ke kamar Junho,
” bertahanlah,,,”
lirihnya seraya membenahi selimut, kemudian pergi menutup pintu. Tidak sengaja
pintunya malah terkunci double lock .
Apesnya kunci masih ada di dalam, terpasang di tempatnya guna menyalakan lampu
seluruh kamar kan ???
~
” sampai kapan
dia (Junho) akan tidur ?” tanya Chan pada Junsu
” tidak tahu ”
” memangnya kau
kasih dia seberapa ?”
Junsu sendiri
tidak tahu,, hehehehe
” kurang tahu ,
yang jelas, aku hanya ingin dia beristirahat,
”
Dwi mendengar
percakapan Junsu dan Chan
” apa maksudnya
oppa?” tanyanya
” itu, aku tanya
pada Junsu, sampai kapan Junho tertidur
” heh ” Dwi
berfikir ’ tertidur?’ apa maksudnya?
” apa yang kalian
lakukan pada Junho?”
” aku hanya
membuat dia tertidur, itu saja ”
” apa kau
memberinya obat tidur ?” tanya Dwi
” bagaimana bisa
kau tahu ?” Junsu heran
” aku hanya
menebak, berarti benar apa yang ku tanyakan tadi ”
Junsu mengangguk
~
” tok,,,tok,,,”
” aku saja yang
buka ” Chan keluar. Makanan pesanannya tadi sudah siap. Ia membawanya ke
hadapan Dwi
” apa ini?”
” makan malammu ?”
” heh,,,makan
malam??” Dwi heran
” apa kau tahu
ini apaan oppa ”
” tidak,”
jawabnya tanpa dosa
” ini soto oppa ”
” so ??? tidak
masalah kan ? makanan Indonesia kan ? tidak ada daging babi, itu pake daging
ayam ” terang Chan
” iy oppa, aku
tahu,,,,tapi,,, ” Dwi urung berucap, ia menghargai Chan, walaupun ia sebenarnya
tidak berselera, jelas lah,,,makan malam pake soto ???? buat sarapan kali,,
hehehe,, ya sudahlah
” kenapa ?” Chan
penasaran
” ah,, tidak,
makasih oppa”
Chan
tersanjung,,,
~
” apa itu??” tanya Woo
” ini,,, ” Dwi
menunjukkannya pada Woo
Wooyoung tahu
makanan itu, maklum dia kan suka membaca,
” itu kan soto ”
” kau tahu ??”
” iya,,siapa yang
memberimu ini ?”
” itu,, oppa Chan
”
” heh,,makan
malam pake soto? Itu kan ,,,???”
Tahu apa yang
akan di katakan Woo, dengan cepat ia membungkam Woo
” kau ini kenapa
??” tanya Wo tidak terima
” apa kabar
dengan Mey ???” Dwi mengalihkan pembicaraan
Woo jadi malu di
buatnya, Dwi geli sendiri melihatnya
” dia bilang akan
datang ke concert besok ”
” yyeeeyyyyyy,,,,
suit suit ” Dwi menggodanya
” kau
ini,,apa-apaan ” Woo sok-sokan
” alah,,,kau suka
kan ??”
~
” Dwi,, cepat
makan ” suruh Chan
Dwi menoleh
” ah,,,iya oppa,,
makasih, makasih ”
” yepz ” jawab
Chan
~
Min keluar
ruangan,
” kau mau kemana?”
tanya Khun
” mau lihat Junho
sebentar ” terangnya
” Taec, mana
kunci kamar Junho ”
” ah ya,,, ” Taec
mencari saku celananya, tapi,, ternyata tidak ada. Taec terus mencari, ia lupa
kalau kunci masih ada di dalam kamar.
” ada apa ?”
tanya Min melihat gelagat Taec yang mencurigakan
~
Di dalam kamar, Junho mulai membuka matanya, sepertinya efek obatnya sudah
mulai habis.
” di mana ini ?”
ia melihat sekitar, ia menyadari juga kalau ia berada di kamarnya. Ia merasa
lelah
” hufffftttttt ”
desahnya
Ia mengingat-ingat
kejadian yang tadi di alaminya, ia ingat saat meminum obat yang di berikan
Junsu, ia ingat saat mulai mengantuk. Akhirnya dia sadar juga kalau sudah di
sabotase oleh Junsu, ia tersenyum kesal, heh
Ia mencoba bangun dari tempat tidur tapi entah kenapa kakinya malah terasa
sakit, melebihi rasa sakit yang ia rasakan saat latihan tadi, ” aaahhhhhhhhhhh”
Baru berdiri
saja, sudah sakitnya minta ampun, ia berfikir bagaimana caranya bisa keluar
mencari bantuan
” ponsel,,,mana
ponselku ” ia celingak celinguk, mencari di sakunya,
“ ah itu dia ,,”
katanya ketika menemukan ponselnya berada di meja dekat pintu
Tapi bagaimana
mau ngambil coba, melangkah saja susah, capek pula, terpaksa ngesot dengan
susah payah
” yah,,,” setelah
berhasil meraihnya, ia segera ngutak-atik ponselnya
”
siaaalllllllllllllllll !!!!!!” katanya keras, ponselnya mendadak mati, low bat ceritanya
~
Baru makan beberapa suap, Dwi
teringat dengan temannya yang hampir sama kondisinya dengan Junho, bermaksud
tidur untuk mengurangi rasa sakit, eh malah bertambah parah, secara tidur juga
butuh energi juga kan, orang yang biasanya aktif, tiba-tiba diam, itu kan malah
kerasa capeknya.
” oppa?? Junho
bagaimana ?” tanyanya pada Chan
” dia baik-baik
saja ”
” apa benar ?”
Dwi menyangsikannya ” bukankah dari tadi dia juga belum makan siang ??”
” ya, kau
benar,,”
~
Min dan Taec sudah ada di depan
kamar Junho. Terdengar suara orang gedor-gedor pintu dari dalam.
” buka !!!! buka
ku bilang !!!! ” Junho menggedor pintu, ia melihat kunci masih tertancap di
tempatnya, mau ngambil juga gak ada gunanya, mau buka pintu tidak bisa juga,
tangannya gak nyampe
” Woe !!!! ada
orang di luar ????!!!!!! ” teriaknya ” buka !!!!”
” ya,, aku di
sini ”
” siapa ???!!!!”
” Min ” berusaha
membuka pintu, gak bisalah,,,gak ada kunci juga. Maklumlah, orang panik
biasanya gak nyadar
” buka !!!!”
teriakan dan gedoran Junho mulai lemah. Min makin panik.
Taec berlari ke
front office memanggil petugas untuk membukakan pintu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar