” Junhooooo !!!!!!!!!!” serentak Khun dan Chan
mendatanginya. Woo yang masih asyik dengan Mey juga spontan mendatanginya, Taec
segera turun dari stage. Dwi panik, Mey juga bingung mau berbuat apa.
~
” Junho,,,” seru Chan panik seraya
mengerak-gerakkan badan Junho, Junho belum pingsan, kepalanya terasa sangat
amat berat.
” heh,,” jawabnya lemah, ia mencoba membuka
matanya, namun tidak bisa juga, akhirnya dia pingsan.
” Junho !!!!” teriak Khun
~
Min
tidak ada di sana, ia sibuk dengan kru yang lain, Junsu masuk setelah Tera
pamit mau istirahat di hotel, ia kaget melihat keadaan Junho.
” cepat bawa dia ke rumah sakit ” suruh Junsu
panik
” kita tidak tahu rumah sakit terdekat mana ”
jawab Taec
” baringkan di sana saja dulu ” saran Chan seraya
menunjuk tempat yang di maksud
” apa kau gila, ??? tidak kasihan dengan Junho ha
???” bantah Khun
” kalian diam saja !!!” perintah Taec yang tahu
kalau sedari tadi Chan dan Khun ribut.
Dwi diam saja merasa bersalah.
~
Mey
menghubungi ayahnya yang tak lain dokter yang semalem,
” kalian tenang saja, ayahku akan segera datang ”
sela Mey
” heh ,,,” Wooyoung
bingung ” apa maksudmu ??”
“ ayahku seorang dokter, sebentar lagi ia akan
datang “
” ah,,,ya,, terima kasih Mey ”
” iya, oppa sama-sama, senang bisa membantu ”
jawab Mey
” ehmmm,,,memangnya Junho kenapa oppa ???”
Woo memberitahunya sedikit,,
~
Setelah
selesai, Min keluar ingin menemui Junho, dari wajahnya terlihat sekali
kekhawatiran,
” mau kemana ??” tanya Manager
” mau betemu Junho sebentar ” jawab Mey jujur
” ah ya,,,kita bareng saja ” ajak manager seraya
tersenyum
” iya ” Min
ikut tersenyum
~
Begitu
sampai, betapa kagetnya manager dan Min
” kenapa dia ?” seru manager
Tidak ada jawaban
Min menghambur menghampiri Junho, tangisnya pecah
” oppa,,,bangun oppa ” Min panik
” kau tenanglah,,, dokter sebentar lagi datang ”
Dwi memeluknya, berusaha menenangkan Min,,,
~
Mey
berada di depan Stage menyambut ayahnya,,,
” ayo pa cepat,,,,” Mereka bergegas menghampiri
Junho, setelah memeriksanya sebentar,
” lebih baik segera di bawa ke rumah sakit, harus
segera di operasi ” jelas dokter.
Tanpa tunggu waktu lama mereka segera membawa
Junho ke rumah sakit tempat ayah Mey bertugas.
~
Terlihat semuanya sedang menunggu di depan ruang
operasi, manager juga ada di sana
” Junsu, ikut denganku, ” pinta manager
” oke ” Junsu sudah tahu apa yang akan di
bicarakan oleh managernya itu, pasti minta penjelasan mengenai Junho.
Mey
ada di samping Woo
” jadi dokter itu ayahmu ??” tanya Woo
” iya,,,”
” ohhhhh,,, rupanya kau putrinya ” Woo sadar juga,
hehehe
Mey tersenyum,,,Woo juga
Min masih menunggu operasinya dengan cemas,
kepalanya menyender pada bahu Taec yang ada di sampingnya, Taec mengusap kepala
Min, bermaksud menenangkannya.
~
” ini semua salahku ,,, ” lirih Dwi yang kepalanya
menyender juga di bahu Chan,
” bukan,,,ini semua bukan salahmu,,,”
” tidak,,,andai saja aku tidak tersulut emosi tadi
” sesalnya
” aku yang salah,,,” balas Chan yang merasa
kejadian ini pasti tidak akan terjadi kalau ia tidak memacing kecemburuan Dwi
” hiks hiks ” Dwi meneteskan airmatanya
” sudah,,,sudah,,,ia tidak sedang menghadapi
penyakit mematikan ” ucap Chan menirukan kata-kata Junho saat itu ( saat Chan mengkhawatirkan kondisi Junho
waktu itu, entah kapannya tidak ada yang tahu , maklum mereka berdua sangat
dekat )
Khun yang melihat Dwi dan Chan merasa cemburu, ia
memilih pergi mencari makanan.
~
Ayah
Mey keluar dari ruang Operasi tepat jam 02.15 am,.
” bagaimana dok ???” tanya Chan
” kalian tenang saja, semuanya berjalan lancar,
hanya saja waktu pemuliahnnya akan waktu lama ”
” kenapa bisa seperti itu ?”
” cideranya sudah lama dan baru sekarang di
tangani, jadi seperti itu ”
” ah ya,,,aku mengerti ”
” sebentar lagi, dia sudah bisa di pindah ke kamar
biasa, tapi,,,petugas kami akan sering mengecek keadaannya ” jelasnya
” kamu dengar kan Min, dia tidak apa-apa, semuanya
berjalan lancar ” terang Taec pada Min
Min sedikit tersenyum lega ” syukurlah,,,,,”
ucapnya
Taec senang melihatnya
~
Mey
menghampiri ayahnya bersama Woo,
“ terima kasih yah,,” katanya
“ terima kasih dok “ lanjut Woo
“ iya sama-sama , “ jawab ayah Mey “ perkenalkan,
dia putriku, fans berat Jang Wooyoung “ terangnya
Mey, tersenyum malu di buatnya
“ iya, aku sudah mengetahuinya,,,” senyum Woo
mengembang “ kami pernah bertemu sebelumnya,,,” lanjut Woo
“ oh ya ?? “ ayah Mey tidak tahu hal itu
“ iya, kemarin saat aku maen ke kabun buah
(mangunan )”
” ohhhh,,, aku ke sana dulu, masih banyak yang
perlu ku urus ”
” oke pa,,,”
” sekali lagi terima kasih banyak ” ucap Woo
” iya,,,” jawab ayah Mey ”aku juga berterima kasih
padamu, kau sudah bersikap baik pada putriku ” lanjutnya
” iya,,,,” jawab Woo malu dan senang,,,,
” bolehkah putriku di sini bersama kalian ???”
tanya ayah Mey yang paham betul kalau putrinya hottest sejati, hehe
” iya,,, boleh,,,,” jawab Woo
” terima kasih,,,,,”
~
Junsu masuk ke ruang perawatan yang di ikuti Khun
dengan membawa banyak makanan, Min duduk di samping Junho, Chan bersama Dwi,
Woo berdampingan pula dengan Mey,,,
” bagaimana dengan manager ???” tanya Taec
” tidak apa-apa, dia bisa mengerti, hanya saja ia
menyayangkan kenapa ia tidak tahu dari awal ”
” lalu,,,???”
” semua staff akan tetap meninggalkan Jogja besok
sore ”
” bagaimana dengan Min ??? ” tanya Chan
Junsu tersenyum, ” tidak apa-apa, Min boleh di
sini menemani Junho, tour sudah selesai bukan ???” terang Junsu bijak
” terima kasih,,, ” ucap Min
~
” semuanya makan dulu saja, setelah itu
istirahat,,,kalian harus jaga kondisi fisik juga bukan?? ” kata Khun
menunjukkan makanan yang di bawanya. Tumben ya,,,perhatian banget,,,hehehehe
” ya, Khun benar ” Junsu membenarkan
Chan maupun Dwi masih terdiam, Khun mandekati
mereka, Chan mendongak
” ini,,,” Khun memberi makanan untuk mereka berdua
” makasih,,,” kata Chan menerima makanan itu,
” ini Dwi ” kata Chan
” makasih
oppa,,,”
Khun ngeloyor menjauh, bagaimanapun dia masih
merasa cemburu, hahahaha
~
Malam semakin larut,
semuanya sudah tertidur di kamar Junho, lelah dengan aktifitas seharian yang
memang sangat menguras tenaga dan pikiran. Manager menengok keadaan mereka
semua, hanya sebentar kemudian menutup pintu kamar perawatan Junho dengan
pelan, tidak ingin mengganggu istirahat mereka.
Pagi mulai datang, member 2pm yang paling tua, Junsu
sudah terbangun, ia lihat sekeliling, Khun, Taec, Woo, Chan masih tertidur. Junho
apalagi, ia belum sadar juga. Tak di temukannya sosok Dwi,
” di mana anak itu ???” pikir Junsu
” ting tong ” suara ponselnya, di lihatnya pesan
dari Tera masuk\
”good morning,,,” ia tersenyum membacanya, kebiasaan Tera
sejak dulu muncul lagi, Ia selalu
mengiriminya pesan selamat pagi setiap pagi padanya dan ia tidak perlu mebalas
pesan itu.
Keluar
dari kamar mandi setelah cuci muka, dilihatnya Dwi sudah ada di balkon kamar,
ia menghampirinya
” kamu sudah bangun ?” sapa Junsu
Dwi menoleh ” ah granpa,,,”
” sedang apa ?” lanjut Junsu
” menghirup udara segar,,,” jawab Dwi dengan raut
muka suram. Junsu menyadari akan hal itu juga
” kenapa ???” tanya Junsu
” tidak ,,,granpa,,” menyembunyikan sesuatu
” katakan saja,,,” paksa Junsu
” ah,,,hanya saja udara di sini tidak sesegar
Imogiri ???”
” kamu kangen rumah ???” tebaknya
” tidak ” jawab Dwi cepat
” lantas,,,”
Dwi
mulai berkaca-kaca,,,
” aku,,,aku,,,” Dwi tidak bisa melanjutkan
perkataannya, Junsu mendekatinya
” tidak apa-apa katakan saja ”
” aku hanya sedih granpa,,,kalian akan segera
kembali bukan ???” curhat Dwi yang belum puas ikut 2PM 3hari terakhir ini.
Junsu memeluknya penuh hangat, ” masalah itu ??”
Dwi tersedu-sedu,,” masih banyak waktu untuk kita
bersama Dwi,,,” terang Junsu
” ada apa ??” tanya Khun yang sudah terbangun juga
” kau kenapa Dwi ??” tanyanya
” tidakkkk,,,,,” jawab Dwi seraya menghapus air
matanya
” kenapa kau menangis,,,”
” tidak,,,aku hanya merasa senang saja ” jawab Dwi
seraya tersenyum
” Oppa Chan,, kau sudah bangun ?? ” tanya Dwi
melihat Chan yang sudah bangun
” hem,,,” jawab Chan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar