Sabtu, 23 Juni 2012

MY IDOL (2pm) AND ME part 19


” Junhooooo !!!!!!!!!!” serentak Khun dan Chan mendatanginya. Woo yang masih asyik dengan Mey juga spontan mendatanginya, Taec segera turun dari stage. Dwi panik, Mey juga bingung mau berbuat apa.
~
” Junho,,,” seru Chan panik seraya mengerak-gerakkan badan Junho, Junho belum pingsan, kepalanya terasa sangat amat berat.
” heh,,” jawabnya lemah, ia mencoba membuka matanya, namun tidak bisa juga, akhirnya dia pingsan.
” Junho !!!!” teriak Khun
~

            Min tidak ada di sana, ia sibuk dengan kru yang lain, Junsu masuk setelah Tera pamit mau istirahat di hotel, ia kaget melihat keadaan Junho.
” cepat bawa dia ke rumah sakit ” suruh Junsu panik
” kita tidak tahu rumah sakit terdekat mana ” jawab Taec
” baringkan di sana saja dulu ” saran Chan seraya menunjuk tempat yang di maksud
” apa kau gila, ??? tidak kasihan dengan Junho ha ???” bantah Khun
” kalian diam saja !!!” perintah Taec yang tahu kalau sedari tadi Chan dan Khun ribut.
Dwi diam saja merasa bersalah.
~

            Mey menghubungi ayahnya yang tak lain dokter yang semalem,
” kalian tenang saja, ayahku akan segera datang ” sela Mey
” heh ,,,” Wooyoung bingung ” apa maksudmu ??”
“ ayahku seorang dokter, sebentar lagi ia akan datang “
” ah,,,ya,, terima kasih Mey ”
” iya, oppa sama-sama, senang bisa membantu ” jawab Mey
” ehmmm,,,memangnya Junho kenapa oppa ???”
Woo memberitahunya sedikit,,
~

            Setelah selesai, Min keluar ingin menemui Junho, dari wajahnya terlihat sekali kekhawatiran,
” mau kemana ??” tanya Manager
” mau betemu Junho sebentar ” jawab Mey jujur
” ah ya,,,kita bareng saja ” ajak manager seraya tersenyum
” iya  ” Min ikut tersenyum
~

            Begitu sampai, betapa kagetnya manager dan Min
” kenapa dia ?” seru manager
Tidak ada jawaban
Min menghambur menghampiri Junho, tangisnya pecah
” oppa,,,bangun oppa ” Min panik
” kau tenanglah,,, dokter sebentar lagi datang ”
Dwi memeluknya, berusaha menenangkan Min,,,
~

            Mey berada di depan Stage menyambut ayahnya,,,
” ayo pa cepat,,,,” Mereka bergegas menghampiri Junho, setelah memeriksanya sebentar,
” lebih baik segera di bawa ke rumah sakit, harus segera di operasi ” jelas dokter.
Tanpa tunggu waktu lama mereka segera membawa Junho ke rumah sakit tempat ayah Mey bertugas.
~

Terlihat semuanya sedang menunggu di depan ruang operasi, manager juga ada di sana
” Junsu, ikut denganku, ” pinta manager
” oke ” Junsu sudah tahu apa yang akan di bicarakan oleh managernya itu, pasti minta penjelasan mengenai Junho.
            Mey ada di samping Woo
” jadi dokter itu ayahmu ??” tanya Woo
” iya,,,”
” ohhhhh,,, rupanya kau putrinya ” Woo sadar juga, hehehe
Mey tersenyum,,,Woo juga
Min masih menunggu operasinya dengan cemas, kepalanya menyender pada bahu Taec yang ada di sampingnya, Taec mengusap kepala Min, bermaksud menenangkannya.
~

” ini semua salahku ,,, ” lirih Dwi yang kepalanya menyender juga di bahu Chan,
” bukan,,,ini semua bukan salahmu,,,”
” tidak,,,andai saja aku tidak tersulut emosi tadi ” sesalnya
” aku yang salah,,,” balas Chan yang merasa kejadian ini pasti tidak akan terjadi kalau ia tidak memacing kecemburuan Dwi
” hiks hiks ” Dwi meneteskan airmatanya
” sudah,,,sudah,,,ia tidak sedang menghadapi penyakit mematikan ” ucap Chan menirukan kata-kata Junho saat itu  ( saat Chan mengkhawatirkan kondisi Junho waktu itu, entah kapannya tidak ada yang tahu , maklum mereka berdua sangat dekat )
Khun yang melihat Dwi dan Chan merasa cemburu, ia memilih pergi mencari makanan.
~

            Ayah Mey keluar dari ruang Operasi tepat jam 02.15 am,.
” bagaimana dok ???” tanya Chan
” kalian tenang saja, semuanya berjalan lancar, hanya saja waktu pemuliahnnya akan waktu lama ”
” kenapa bisa seperti itu ?”
” cideranya sudah lama dan baru sekarang di tangani, jadi seperti itu ”
” ah ya,,,aku mengerti ”
” sebentar lagi, dia sudah bisa di pindah ke kamar biasa, tapi,,,petugas kami akan sering mengecek keadaannya ” jelasnya
” kamu dengar kan Min, dia tidak apa-apa, semuanya berjalan lancar ” terang Taec pada Min
Min sedikit tersenyum lega ” syukurlah,,,,,” ucapnya
Taec senang melihatnya
~

            Mey menghampiri ayahnya bersama Woo,
“ terima kasih yah,,” katanya
“ terima kasih dok “ lanjut Woo
“ iya sama-sama , “ jawab ayah Mey “ perkenalkan, dia putriku, fans berat Jang Wooyoung “ terangnya
Mey, tersenyum malu di buatnya
“ iya, aku sudah mengetahuinya,,,” senyum Woo mengembang “ kami pernah bertemu sebelumnya,,,” lanjut Woo
“ oh ya ?? “ ayah Mey tidak tahu hal itu
“ iya, kemarin saat aku maen ke kabun buah (mangunan )”
” ohhhh,,, aku ke sana dulu, masih banyak yang perlu ku urus ”
” oke pa,,,”
” sekali lagi terima kasih banyak ” ucap Woo
” iya,,,” jawab ayah Mey ”aku juga berterima kasih padamu, kau sudah bersikap baik pada putriku ” lanjutnya
” iya,,,,” jawab Woo malu dan senang,,,,
” bolehkah putriku di sini bersama kalian ???” tanya ayah Mey yang paham betul kalau putrinya hottest sejati, hehe
” iya,,, boleh,,,,” jawab Woo
” terima kasih,,,,,”
~

Junsu masuk ke ruang perawatan yang di ikuti Khun dengan membawa banyak makanan, Min duduk di samping Junho, Chan bersama Dwi, Woo berdampingan pula dengan Mey,,,
” bagaimana dengan manager ???” tanya Taec
” tidak apa-apa, dia bisa mengerti, hanya saja ia menyayangkan kenapa ia tidak tahu dari awal ”
” lalu,,,???”
” semua staff akan tetap meninggalkan Jogja besok sore ”
” bagaimana dengan Min ??? ” tanya Chan
Junsu tersenyum, ” tidak apa-apa, Min boleh di sini menemani Junho, tour sudah selesai bukan ???” terang Junsu bijak
” terima kasih,,, ” ucap Min
~

” semuanya makan dulu saja, setelah itu istirahat,,,kalian harus jaga kondisi fisik juga bukan?? ” kata Khun menunjukkan makanan yang di bawanya. Tumben ya,,,perhatian banget,,,hehehehe
” ya, Khun benar ” Junsu membenarkan
Chan maupun Dwi masih terdiam, Khun mandekati mereka, Chan mendongak
” ini,,,” Khun memberi makanan untuk mereka berdua
” makasih,,,” kata Chan menerima makanan itu,
” ini Dwi ” kata Chan
”  makasih oppa,,,”
Khun ngeloyor menjauh, bagaimanapun dia masih merasa cemburu, hahahaha
~

Malam semakin larut, semuanya sudah tertidur di kamar Junho, lelah dengan aktifitas seharian yang memang sangat menguras tenaga dan pikiran. Manager menengok keadaan mereka semua, hanya sebentar kemudian menutup pintu kamar perawatan Junho dengan pelan, tidak ingin mengganggu istirahat mereka.

            Pagi mulai datang, member 2pm yang paling tua, Junsu sudah terbangun, ia lihat sekeliling, Khun, Taec, Woo, Chan masih tertidur. Junho apalagi, ia belum sadar juga. Tak di temukannya sosok Dwi,
” di mana anak itu ???” pikir Junsu                                                                                        
” ting tong ” suara ponselnya, di lihatnya pesan dari Tera masuk\
”good morning,,,” ia tersenyum membacanya, kebiasaan Tera sejak dulu muncul lagi, Ia  selalu mengiriminya pesan selamat pagi setiap pagi padanya dan ia tidak perlu mebalas pesan itu.
           
            Keluar dari kamar mandi setelah cuci muka, dilihatnya Dwi sudah ada di balkon kamar, ia menghampirinya
” kamu sudah bangun ?” sapa Junsu
Dwi menoleh ” ah granpa,,,”
” sedang apa ?” lanjut Junsu
” menghirup udara segar,,,” jawab Dwi dengan raut muka suram. Junsu menyadari akan hal itu juga
” kenapa ???” tanya Junsu
” tidak ,,,granpa,,” menyembunyikan sesuatu
” katakan saja,,,” paksa Junsu
” ah,,,hanya saja udara di sini tidak sesegar Imogiri ???”
” kamu kangen rumah ???” tebaknya
” tidak ” jawab Dwi cepat
” lantas,,,”
           
            Dwi mulai berkaca-kaca,,,
” aku,,,aku,,,” Dwi tidak bisa melanjutkan perkataannya, Junsu mendekatinya
” tidak apa-apa katakan saja ”
” aku hanya sedih granpa,,,kalian akan segera kembali bukan ???” curhat Dwi yang belum puas ikut 2PM 3hari terakhir ini.
Junsu memeluknya penuh hangat, ” masalah itu ??”
Dwi tersedu-sedu,,” masih banyak waktu untuk kita bersama Dwi,,,” terang Junsu

” ada apa ??” tanya Khun yang sudah terbangun juga ” kau kenapa Dwi ??” tanyanya
” tidakkkk,,,,,” jawab Dwi seraya menghapus air matanya
” kenapa kau menangis,,,”
” tidak,,,aku hanya merasa senang saja ” jawab Dwi seraya tersenyum
” Oppa Chan,, kau sudah bangun ?? ” tanya Dwi melihat Chan yang sudah bangun
” hem,,,” jawab Chan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar