Sabtu, 13 Oktober 2012

CRAZY IN LOVE part 18


Dera terkejut mendengar pernyataan yang keluar dari mulut Junsu, begitu pula dengan Jia, dia tidak tahu sebelumnya kalau Junho dan Dera pernah menjalin hubungan.
Junho tersenyum pura-pura tidak mendengar, ia memilih mengabaikannya dan mengalihkan arah pembicaraan mereka.
“ tidak, hyung ini bicara apa ?”
“ sudahlah, kau tidak perlu membohongi dirimu sendiri “ Junsu sedikit emosi
“ hyung ini kenapa ? mengapa tiba-tiba bicara seperti itu ? apa hyung tidak mempedulikan perasaan Jia yang ada di sampingku ?” kata Junho seraya meraih tangan Jia dan menggenggamnya. Jia melihat Junho saat ia rasakan tangan Junho yang panas dan begitu keras menggenggamnya. Ia mulai berfikir “ apa ini alasan Junho mau begitu saja menerima ajakannya untuk menjadi pacar gadungannya?  Untuk menunjukkan kalau dia sudah menemukan pengganti Dera yang sudah berpaling ke lain hati, dan tak lain Junsu orangnya.

            “ Jia tidak akan apa-apa karena dia bukan kekasihmu ?”
Junho terkejut dan dengan perlahan ia melepaskan tangan Jia. Ia memalingkan muka untuk sesaat. Dan tersenyum remeh, berusaha menyembunyikan perasaan yang ia rasakan sebenarnya, karena Junho yang mereka lihat akhir-akhir ini bukan Lee Junho
“ bukankah ini menyenangkan hyung, “
“ apa ??!! menurutmu semua ini hanyalah sebuah permainan ?” Junsu tidak percaya dan emosi
“ apa, apa hyung tidak menikmatinya ??”
“ ya, menurutku seperti itu, Dera yang lebih dulu mempermainkanku untuk mendapatkan hatimu, dan sekarang,,, bukankah adil jika aku bermain-main dengan Jia yang notabene mantan kekasihmu,,??!!”
Junsu yang emosi mendengarnya lanjung saja melayangkan pukulan di wajah Junho sehingga Junho jatuh terjerembab.
“ oppa !!!” teriak Dera tidak terima, Jia segera membantu Junho berdiri, ia merasa iba, tahu inti permasalahannya.
“ bukankah ini adil hyung, dua pukulan lagi,,, dan semuanya akan lunas “
“ apa kau bilang,??? apa kau tidak sadar kalau aku yang sebenarnya kalian permainkan ??!!!” Junsu kembali memukul Junho karena saking emosinya,
“ sudahlah oppa, sudah,,,aku yang salah, maafkan aku oppa “ Dera berusaha menenangkan Junsu yang kalap, haha ( mbayangin Junsu yang seorang Daegu kalau marah,, gimana ya L ). Dan Jia hanya diam saja, dia sudah tahu kalau keduanya memang sering “berantem” tapi dengan cepat bisa kembali berbaikan.

“ lepaskan aku, aku ingin segera menyelesaikan permainan ini !! “
Junho tersenyum puas mendengarnya, ia tertawa kecil,
“ ayolah hyung,,,”
“ benar-benar menyebalkan,” seru Junsu
“ ini,,, ucapan selamat dariku karena kau benar-benar sudah mencuri hati Dera dariku “
“ heh ??? “ Junho tidak percaya mendengarnya, heran dengan ucapan Junsu
“ bu,,,bukankah,,,”
Belum selesai Junho berkata,
“ BUKKKK” pukulan kembali Junho terima dari Junsu, bahkan kali ini lebih keras hingga ia terjatuh di sisi jalan (bukan trotoar).
“ selamat “ seru Junsu, Junho masih berada di tempatnya dengan keheranannya.
“ AWASSSS !!!” seru Jia yang melihat ada mobil melaju cepat, Junho memicingkan mata sipitnya melihat lampu mobil yang semakin lama semakin mendekat. Junsu dengan sigap berlari mendorong tubuh Junho.

            “ Huffftttt, fiuhhhhh “ Jia mengusap-usap dadanya lega. Dera menurunkan tangannya dari wajahnya, ingin melihat keadaan mereka berdua (Junho maupun Junsu). Terlihat Junsu membungkuk memegangi lututnya, terengah-engah mengatur nafasnya. Ia melihat Junho yang jatuh terlentang di sampingnya sedang tertawa kecil.
“ heh, ini menyenangkan hyung,,,tapi kenapa hyung berlebihan ??? “
Junsu memalingkan muka dan tertawa kecil juga
“ sialan,,” gerutunya dengan emosi yang meredam
“ Awww,,,” Junho mengaduh, memegangi belakang kepalanya.
“ ini menyakitkan hyung “ kata Junho dengan nada bercanda, kemudian badannya terasa lemas dan jatuh tak sadarkan diri.

            Junsu berusaha berdiri tegak, melemaskan otot-ototnya yang tegang beberapa menit yang lalu,
“ huftttt,,” ia membuang nafasnya panjang dan berpaling melihat keadaan Junho.
“ Junho, kau jangan bermain-main lagi denganku, cepat bangun, ayo pulang “ seru Junsu
Tidak ada jawaban dari Junho semakin membuat Junsu kesal saja,
“ Junho !!!” panggil lebih keras, dan percuma saja, Junho tidak menjawab.
Junsu mengamati wajah Junho dan mulai curiga, perlahan ia mendekatinya, dia melihat tangan Junho yang memegangi belakang kepalanya, perlahan ia singkirkan tangan itu, dan terkejutnya dia ketika melihat tangan Junho itu berlumuran darah.
“ Junho jangan bercanda denganku, Junho “ Junsu tidak percaya dan segera mengangkat kepala Junho, terlihat ceceran darah di bawahnya, kepala Junho terbentur badan trotoar. Perlahan ia melepas tangannya dari kepala Junho dan jatuh terduduk dengan lemas. Dera dan Jia menghampiri, keduanya terkejut. Dera dengan cemas memangku kepala Junho,
“ Junho oppa, maaf,,,ini semua gara-gara aku “ Dera mulai menangis
 Jia sibuk dengan teleponnya.

_ Di Rumah Sakit_

Semua anggota 2pm berkumpul, semuanya memilih diam, tidak ada yang bertanya perihal kejadian yang sudah menimpa Junho. Tidak ada gunanya. Satu jam mereka menunggu di depan ruang operasi. Terlihat dokter keluar, Nichkhun segera saja menghampirinya.
“ bagaimana keadaannya dokter ?” tanyanya
Dokter itu tersenyum, “ tidak apa-apa, semuanya berjalan dengan baik, hanya butuh beberapa jahitan saja “
“ huffttt “ semuanya lega mendengarnya.
“ apa besok pagi sudah bisa pulang ?? “
“ apa kamu yakin ??” dokter itu malah balik bertanya
“ Iya, “ jawab Khun mantap, Dia berfikir masih ada Yoseob yang setiap saat bisa membantu. Dia tahu betul kalau Junho tidak suka rumah sakit
“ baiklah kalu begitu, yang harus kalian perhatikan hanyalah kebersihan tempatnya, apa kau mengerti ??”
“ oke “ jawab Khun kemudian tersenyum.

            Tidak lama kemudian terlihat patugas rumah sakit memindahkan tubuh Junho ke bangsal biasa. Dera duduk di sebelah ranjang Junho, menggenggam tangannya, Junsu melihatnya dengan hati yang kecewa. Khun menepuk-nepuk bahunya bermaksud menguatkan (hahaha, berlebihan ki !!!)

            Malam semakin larut, Junsu dan Wooyoung sudah kembali, hanya ada Chansung dan Khun di rumah sakit menemani Junho. Pukul 3 pagi, Junho mulai membuka matanya, ia mengamati keadaan sekitar dan mendapati dirinya memakai pakaian rumah sakit, sudah bisa di pastikan dia berada di rumah sakit. Perlahan ia meraba belakang kepalanya.
“ aissshhhh,,,kenapa rasanya nyeri sekali, “
Dia berusaha untuk bangun, tapi tetap saja kepalanya masih terasa berat, pusing.
“ sialan kenapa aku begitu lemah,,,” gerutunya pada dirinya sendiri, mendadak ia ingat ucapan Junsu, ia tersenyum namun dengan cepat senyumnya hilang
“ tidak mungkin, “ pikirnya kemudian memejamkan matanya, kembali tidur.
>>> 

            Pagi harinya, Khun sibuk mengurus administrasi Junho, sementara Chansung mengemasi barang Junho ke dalam tas.
“ apa aku terlihat seperti orang bodoh ?” tanya Junho
“ memang, bahkan lebih bodoh dari pada aku” jawab Chansung cuek
Junho nyengir kesal. Khun muncul dari balik pintu,
“ semuanya sudah selesai, ayo kita pulang “ ajaknya
“ oke “ Junho semangat sampai lupa kondisi tubuhnya belum memungkinkan bergerak bebas. Chansung segera meraih tubuh Junho, memapahnya, sementara Khun menggendong tas Junho.

            Dera sudah sampai di depan dorm 2pm, untuk sesaat ia sedikit ragu untuk mengetuk pintu. Tidak ia sadari Jia sudah mendahuluinya,,
“ tok tok tok “ Jia mengetuk pintu dorm
“ mengapa kamu ragu ?” Jia mengajak Dera berbicara
“ tidak, hanya saja aku merasa,,”
“ bersalah ??” tebak Jia
“ tidak perlu kau merasa seperti itu, perasaan manusia tidak bisa di salahkan, “ Jia tersenyum menatap Dera. Dera membalasnya
“ tapi ku kira semuanya butuh waktu untuk kembali seperti semula,”
“ iya, kamu benar, ku kira juga seperti itu “

“ ayo silahkan masuk “ Wooyoung muncul mempersilahkan keduanya masuk,
“ oke, terima makih,,”
Ketiganya masuk ke dalam dorm.
“ Junho belum pulang ??” tanya Jia duduk di sofa seperti biasanya.
“ mungkin sebentar lagi, Khun sudah menghubungi kami, katanya mereka dalam perjalanan pulang “
“ ehm, begitu,,,”
Junsu keluar dari kamar Junho menuju dapur mengambil air minum untuk Dera dan Jia, tidak lupa mengambil makanan ringan dari dalam kulkas.
“ silahkan,,,” Junsu mempersilahkan Dera maupun Jia untuk menikmati,
“ oke,thanks oppa “

            Tidak lama kemudian, terlihat Khun masuk ke dorm, di susul Chansung yang masih memapah Junho, keduanya (Junho dan Chansung) langsung masuk ke kamar Junho.
“ thank’s Chan “
“ oke,,,” Chan ngeloyor keluar kamar. Wooyoung masuk
“ bagaimana keadaanmu ?”
“ baik-baik saja, “
“ syukur kalau begitu, kau masih ingat aku kan ??”
“ kau pikir aku amnesia ha,,?”
Wooyoung tertawa, “ kalaupun iya, aku lebih suka “ lanjut Junho
“ he, maksudnya “
“ aku lebih suka melupakanmu !!” ejek Junho
“ huuuuuu,,,”

            “ ehmm,,,apa aku boleh masuk ke sana ?” tanya Dera sedikit takut pada Junsu
“ kenapa tidak,,,boleh boleh saja “
“ tapi,,,,”
“ kenapa ?? ayo “ Junsu menarik tangan Dera, mengajaknya masuk ke kamar Junho
“ bagaimana kepalamu, masih sakit ?” tanya Junsu
“ hyung pikir dalam semalam bisa sembuh total, yang benar saja “ jawab Junho
“ beruntung kita tidak persiapan comeback hyung, kalau tidak,,,ehmm, bisa bisa gagal total “
“ aissshhhh, apa yang di kepalamu hanya menyanyi saja,,,”Junho kesal
“ Dera ingin bertemu denganmu Junho “ sela Junsu
Junho dan Wooyoung serempak terdiam, Junsu mengajak Wooyoung keluar. Dengan langkah ragu-ragu Dera mendekati Junho.
“ oppa,,,aku minta maaf “
Junho mengamati Dera, terlihat jelas kesedihan di wajahnya.
“ maaf ?? untuk siapa ?? dan juga,,,kamu ?? kamu siapa ??”

            Bagai tersambar petir di siang hari, Dera diam terpaku mendengar ucapan Junho, Junho tidak ingat padanya??. (inspirasi dari Jun Pyo, hehe)
“ aku,,,aku,,,,” Dera bingung mau menjelaskan apa
Khun masuk untuk menaruh tas Junho yang sedari tadi masih ada di luar.
“ hyung dia siapa ??” tanya Junho pada Khun
Nichkhun mengeryitkan alis tanda tidak mengerti ucapan Junho.
“ apa dia (Dera) mengenalku ??” lanjutnya
“ dasar ini bocah, “ Khun mulai menyadari kekonyolan Junho
“ jangan bercanda lagi,,,sudahlah “
Dera semakin bingung. Junho mengulurkan tangannya mengajak bersalaman dengan Dera. Dera meraihnya
“ perkenalkan, namaku Lee Junho “ kata Junho dengan senyum manis tersungging di bibirnya yang seksi, halah,, hahaha
“ aku,,,namaku Dera “
Junho langsung menarik tangan Dera, memeluknya. Nichkhun bergegas keluar
“ aku tidak lupa denganmu, hanya saja aku lupa bagaimana harus bersikap di hadapanmu” bisiknya
“ aku malah sama sekali tidak tahu bagaimana seharusnya aku bersikap di hadapanmu oppa, maafkan aku “
“ berapa kali kau harus meminta maaf ? tidak ada gunanya, permainan telah berakhir, aku merasa puas “ kata Junho lagi
“ maafkan aku sempat mengganggu hubunganmu dengan Junsu hyung “ Junho tertawa kecil
“ kadang aku suka bertindak kekanak-kanakan “ Junho melepas pelukannya
“ oppa,,,aku mencintaimu “
Junho tersenyum geli mendengarnya “ jangan membuatku besar kepala “
“ aku serius oppa, aku sadar perasaanku pada Junsu oppa hanya sebuah obsesi belaka, yang ku cintai hanya kau oppa “
“ ini klise “ timpal Junho
“ tapi maafkan aku Dera,,,perasaanku padamu,,,” Junho tidak tega mau mengucapkannya
“ sama sepertimu, mungkin akhir-akhir ini aku hanya terobsesi padamu juga “ kata Junho dengan senyuman penyesalan
“ bukankah sudah ku bilang, permainan telah berakhir ?? yah,,,akhir-akhir ini aku hanya ingin main-main, maafkan aku,,,”
Dera kecewa mendengarnya, ia tidak menyangka akan seperti ini akhirnya. Dera memaksakan diri untuk tersenyum, namun tetap saja senyumnya pahit.
“ aku mengerti oppa, “
“ kita bisa mulai dari awal lagi Dera, kita jalani saja dan lihat ke depannya bagaimana, apakah perasaan kita masih sama atu tidak, kalau jodoh,,,tidak  akan lari kemana “
“ kriiinggg” ponsel Junho berdering, junho tersenyum melihat siapa yang menghubunginya.

            “ hai,,,”
Junho tersenyum senang,
“ tidak apa-apa hanya sedikit terluka, but it’s okay, “
“ tidak apa-apa, mungkin aku lebih suka begini, dengan begitu, aku bisa istirahat total “ kata Junho kemudian tersenyum lagi
“ oke,,miss you to “ kata Junho mengakhiri pembicaraanya di telepon
Dera haya bisa tersenyum kaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar